.webp)
Pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar Jeje Wiradinata dan Ronal Surapradja menyoroti potensi kerawanan bencana nuklir, biologi, dan kimia di Jawa Barat. Hal ini menjadi isu penting mengingat di provinsi tersebut terdapat beberapa fasilitas riset terkait ketiga bidang tersebut.
Ronal Surapradja mengaku dirinya tinggal di kawasan rawan bencana. Dia menekankan bahwa ancaman bencana tidak hanya berasal dari alam tetapi juga dari aktivitas manusia.
"Rumah saya tepat berada di Sesar Lembang. Di Bandung, ada reaktor nuklir untuk riset. Bagaimana strategi mengantisipasi risiko bencana nuklir, biologi, dan kimia yang bisa terjadi?" tanyanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menanggapi pertanyaan tersebut, Ilham Habibie menjelaskan bahwa reaktor nuklir di Institut Teknologi Bandung (ITB) hanya digunakan untuk kepentingan riset dan tidak menimbulkan ancaman besar. Ia mencontohkan Jepang sebagai negara yang mampu mengelola risiko bencana dengan baik.
"Memang ada zat berbahaya, tetapi dengan standar keamanan yang ketat, saya yakin fasilitas ini bisa dikelola dengan baik dan aman," kata Ilham.
Menanggapi jawaban tersebut, Jeje Wiradinata menegaskan bahwa pengelolaan fasilitas nuklir, biologi, dan kimia sebagai objek vital nasional harus menjadi prioritas.
"Kita harus berpikir jauh ke depan. Jika tidak dipikirkan, dampaknya bisa sangat besar. Antisipasi selalu lebih baik daripada menanggulangi," ujarnya.
Ia juga menyoroti pentingnya pemeliharaan fasilitas tersebut agar tetap aman dan dapat berfungsi sesuai dengan tujuan riset tanpa membahayakan masyarakat sekitar.
Calon Wakil Gubernur Jawa Barat, Ilham Habibie, menekankan perlunya perencanaan yang matang dalam menghadapi risiko ini. Menurutnya, sumber daya manusia (SDM) di Indonesia sebenarnya memiliki kompetensi yang mumpuni, namun seringkali lemahnya disiplin menjadi kendala.
"Dengan perencanaan yang benar dan kepemimpinan yang baik, risiko ini bisa diminimalkan. Disiplin dalam pengelolaan menjadi hal penting yang harus diperbaiki," ungkap Ilham.
Debat kedua Pilkada Provinsi Jawa Barat 2024 atau Pilgub Jabar digelar KPU di Hotel Patra Kabupaten Cirebon. Debat berlangsung pada Sabtu (16/11/2024) pukul 19.00 WIB.
Sekadar diketahui, debat diikuti oleh empat pasang calon (paslon) Gubernur dan calon Wakil Gubernur, yakni Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwinatarina (nomor urut 1), Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja (nomor urut 2), Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie (nomor urut 3), dan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan (nomor urut 4).
Paslon nomor urut 1 Acep-Gita diusul oleh PKB. Pasangan Jeje-Ronal diusul PDIP. Kemudian, pasangan Syaikhu-Ilham diusul Partai NasDem, PKS, dan PPP. Dan, pasangan Dedi-Erwan diusul oleh Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, PAN, dan PSI.
Debat kedua Pilgub Jabar mengambil judul 'Budaya Inovatif untuk Jawa Barat yang Gemah Ripah Repeh Rapih'. Dalam debat tersebut terdapat enam sub tema, yakni, industri budaya, pariwisata, peningkatan PAD berbasis sumber daya alam, mitigasi bencana, kualitas lingkungan hidup dan toleransi beragama.
Masing-masing paslon diperbolehkan membawa 50 orang untuk masuk ke area debat publik. Hadirin dalam jumlah terbatas yang bukan merupakan undangan atau rombongan, boleh menyaksikan proses debat kedua Pilgub Jabar 2024 di luar area debat melalui layar besar yang disediakan.
(dir/dir)
