Ragam Cara Calon Wali Kota Jadikan Tasikmalaya Aman dan Tertib

KPU Kota Tasikmalaya menggelar debat kedua pasangan calon (paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota fi sebuah ballroom hotel Jalan Yudanagara Kota Tasikmalaya, Kamis (14/11/2024) malam.

Debat dihadiri 5 paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tasikmalaya. Paslon nomor urut 1 Nurhayati - Muslim, paslon nomor 2 Ivan Dicksan - Dede Muharam, paslon nomor 3 Muhammad Yusuf - Hendro Nugraha, paslon nomor 4 Viman Alfarizi - Diky Candra dan paslon nomor 5 Yanto Aprianto - Aminudin Bustomi.

Selain itu, hadir 5 panelis yag terdiri dari DR Hariman Surya Siregar, DR Syarif Hidayat, DR Nundang Busaeri, DR Asep Permadi Gumelar dan Rendy Nainli Steivi Umboh.

Dalam agenda debat pamungkas ini, KPU mengangkat tema mewujudkan reformasi birokrasi dan pembangunan inklusif, yang berbasis kearifan lokal untuk memperkokoh NKRI.

Tema besar itu dipecah menjadi 5 subtema yakni optimalisasi penerimaan daerah dan efisiensi belanja daerah. Kedua yaitu pelayanan publik, pemberdayaan masyarakat, ruang terbuka publik.

Ketiga mengenai religiusitas dan budaya lokal, keempat soal kerukunan beragama, keamanan dan ketertiban, kelima mengenai keselarasan kebijakan daerah regional dan nasional.

Berbeda dengan debat pertama, pada debat kali ini format debat lebih banyak memberikan porsi kepada 5 paslon untuk saling bertanya.

Salah satu dari sekian banyak topik yang dibahas adalah menyangkut ketertiban umum. Selama ini Tasikmalaya kerap kali terganggu oleh ragam masalah sosial yang berdampak pada terganggunya rasa aman masyarakat. Mulai dari fenomena geng motor, peredaran narkoba dan sebagainya.

Untuk menyiasati masalah ini Paslon nomor 1 Nurhayati - Muslim berjanji akan melakukan sejumlah cara. "Kami akan membangun pos keamanan lingkungan yang lebih representatif, kemudian memperbanyak fasilitas PJU (penerangan jalan umum) dan pasang CCTV di daerah rawan," kata Nurhayati.

Selain itu Nurhayati juga mengaku akan mengaktifkan program perpolisian masyarakat sebagai upaya membantu Polri dalam menciptakan keamanan. "Kemudian kami juga akan memberikan insentif bagi jajaran Linmas dan mendorong mereka untuk lebih aktif menjaga keamanan lingkungannya masing-masing," ujarnya.

Sementara itu paslon nomor urut 5, Yanto - Aminudin menekankan soal pentingnya kolaborasi Pemerintah Daerah dengan Polri dan TNI. "Yang tak kalah penting tokoh agama dan Ponpes juga harus dilibatkan, diantaranya dengan memberi konten dakwah yang mendidik anak-anak muda untuk tidak terjerumus dalam kegiatan negatif," ungkap Yanto.

Paslon nomor urut 4 Viman - Diky pun mengutarakan hal senada. Untuk mengatasi masalah geng motor, salah satu yang harus dilakukan adalah membentuk karakter anak muda Tasik yang berperilaku baik. "Pemerintah harus membentuk anak-anak yang mencintai budaya dan kearifan lokal. Tasik Kota Santri, wajib membentuk anak Tasik yang nyantri," kata Viman.

Selanjutnya, paslon nomor urut 3, Yusuf - Hendro mengaku menyepakati semua program upaya menjaga keamanan yang disampaikan calon lain. Tapi dia menekankan juga pentingnya toleransi dan kerukunan umat beragama.

"Tasik itu harus menjadi kota toleran, Tasik harus aman dan harmonis, ini sudah kami canangkan dalam program kerja kami. Jadi soal kerukunan dan keamanan ini menjadi satu hal yang penting dan prioritas," ujar Yusuf.

Kemudian paslon nomor 2 Ivan - Dede juga menekankan soal pentingnya fasilitas publik penunjang keamanan. Paslon ini membahas kejadian kematian seorang remaja yang dikeroyok gegara knalpot bronk di Jalan Letjen Mashudi tempo lalu.

"Itu salah satunya akibat jalanan gelap di malam hari, kondisi gelap itu bisa memicu terjadinya tindak kriminalitas. Makanya jika kami terpilih kami akan jadikan Tasik sebagai kota caang baranang (terang benderang)," ucap Ivan.

Sementara itu, secara umum jalannya debat berlangsung lebih dinamis ketimbang debat pertama. Kelima calon tampak lebih bisa mengutarakan gagasannya dengan lebih mantap. Euforia pendukung pun membuat suasana debat semakin panas, tapi tetap kondusif di bawah pengawalan aparat.

Ketua KPU Kota Tasikmalaya Asep Rismawan berharap 2 agenda debat paslon yang telah dilakoni bisa menjadi bahan pertimbangan bagi masyarakat untuk menentukan pilihannya di 27 November mendatang.

"Inilah putra putri terbaik Kota Tasikmalaya yang siap menjadi pemimpin, agenda debat ini tentu diharapkan bisa menjadi salah satu kanal bagi pemilih untuk mengukur dan mempertimbangkan pilihannya," kata Asep.