.webp)
Calon Wali Kota Bandung nomor urut 3, Muhammad Farhan menekankan keberlanjutan dalam programnya. Hal ini mendapat sorotan dari Pengamat Komunikasi Politik, yang menilai Farhan ada keinginan untuk memimpin Kota Bandung selama dua periode.
Farhan pun tak menampik pandangan tersebut. Dalam salah satu kesempatan saat ia tengah berkumpul dengan pengusaha clothing Bandung, ia sempat mendapat pertanyaan serupa. Apakah Kota Bandung hanya jadi batu loncatan karir belaka, atau sungguh-sungguh ingin membenahi dan menargetkan dua periode?
"Saya bisa jawab sekarang, saya targetkan dua periode. Jadi Wali Kota itu pekerjaan, bukan ngumpulin portofolio," kata Farhan disahut tepuk tangan para anak muda yang nongkrong bareng dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekedar diketahui, dalam debat Pilwalkot perdana pada (30/10) lalu, Pengamat Komunikasi Politik ME Fuady menilai Farhan menargetkan dua periode. Hal ini karena adanya tonjolkan pesan berkelanjutan bagi penyelesaian masalah Kota Bandung.
Farhan menjelaskan, menurutnya target dua periode itu sebagai langkah realistis untuk sungguh-sungguh menyelesaikan permasalahan Bandung, yang diperkirakan butuh waktu lama. Ia menargetkan ingin maju sebagai Wali Kota dan menjalani tugas dengan sebaik-baiknya, barulah menargetkan periode kedua.
"Bahwa nanti akan ada kesempatan untuk dua periode yang kita gunakan juga sebaik-baiknya. Jadi saya memang tidak akan mematok dari sekarang," ucapnya.
Salah satu program yang butuh waktu agak lama untuk dibenahi, kata Farhan ialah infrastruktur. Ia menyebut bahwa jangan sampai periodenya berlangsung hanya untuk membangun, tapi tidak mampu mengembangkannya.
"Keberlanjutan itu adalah infrastruktur Itu mah butuh keberlanjutan, karena infrastrukturnya nggak cuma dibangun, tapi kan juga dipelihara. Jadi dipelihara, diperindah dan lain-lain. Kan kita harus memastikan bahwa penerus akan melakukan hal yang sama atau itu better, bukan diabaikan," ujar Farhan.
Ia tak ingin jika nanti periodenya selesai, ada ketidak inginan melanjutkan program yang sudah berusaha dibangun pemimpin sebelumnya. Menurutnya, itu akan menambah problem baru bagi Bandung.
(aau/mso)
