Debat perdana Pilgub Jabar akan berlangsung beberapa hari lagi. Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan nampaknya sudah cukup menyiapkan diri berbekal dari kunjungan-kunjungan ke warga selama sebulan terakhir.
"Nggak ada persiapan apapun. Hidup saya alamiah ya, dari dulu ngisi acara seminar juga saya sering. Jadi nanti alamiah aja, nanti atmosfer apa yang kami dapat di sana. Judulnya kan juga sudah dikasih ya, kita paham itu kan keseharian yang ditemukan tiap waktu saat menemui warga," kata Dedi pada detikJabar.
Seperti diketahui, debat perdana Pilgub Jabar akan berlangsung pada Senin, 11 November 2024 pukul 19.00 WIB dari Graha Sanusi Hardjadinata Unpad, Kota Bandung. Debat akan berlangsung selama 120 menit, membahas 7 sub tema dengan pertanyaan yang disusun oleh 7 panelis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketujuh sub tema dalam debat perdana Pilgub Jabar mendatang, ialah Kesehatan dan Penurunan Stunting, Mentalitas dan Karakter Generasi Muda, Kemiskinan dan Pengangguran, Pengembangan Digital Talent, Reformasi Birokrasi yang Berkelanjutan, Isu Perempuan dan Anak, serta Pendidikan Inklusif dan Berkualitas. Adapun judul debat, yakni 'Membangun Jawa Barat Menuju Masyarakat Digital yang Sejahtera dan Berdaya Saing Global'.
Pengalaman debat Pilkada tingkat Provinsi ini bukan kali pertama untuk Kang Dedi Mulyadi atau KDM, begitu sapaannya. Sebelumnya, ia pernah ikut kontes Pilkada Jabar 2018 mendampingi Deddy Mizwar.
"Jadi ya nggak ada persiapan apapun, alamiah aja. Dan saya pikir debatnya tidak akan ramai, pinginnya ya gitu-gitu aja. Berapa kali kan debat, saya sudah pernah waktu nyalon sebagai Calon Wakil Gubernur. Ya sambil baca buku aja yang banyak," ucapnya.
Dihubungi terpisah sang Calon Wakil Gubernur Erwan Setiawan juga mengaku, tak ada persiapan khusus. Tugasnya kini masih sibuk berkampanye, mengamankan elektabilitas di dua daerah yakni Cimahi dan Sukabumi.
"Untuk debat kami belum ada persiapan khusus," kata Erwan.
Respons KDM Dianggap Dapat Momen Pelantikan Presiden
Dalam hasil survei elektabilitas berbagai lembaga survei, KDM-Erwan masih unggul dari pesaing lainnya. Pada hasil survei terakhir, KDM dinilai dapat momen saat pelantikan Presiden Prabowo Subianto.
KDM yang diajak naik ke atas mobil maung untuk berfoto, dinilai makin dapat exposure dari kejadian ini. Menanggapi hal tersebut, KDM mengaku menampik bahwa ia dapat momen untuk semakin terlihat tampil dalam pelantikan (20/10) lalu.
"Sebenarnya bukan dapat momen ya hidup itu sudah ada yang mengatur, yang mengatur gusti Allah jadi momennya alamiah. Kapasitas saya sebagai mantan anggota DPR, memang saya dapat suara kedua tertinggi di Indonesia, tapi kan saya nggak di sana. Saya nggak punya protokoler, jadi saya ingin sama-sama dengan masyarakat, sebagai warga biasa dan menyambut pemimpin istimewa," katanya mengawali cerita.
"Ternyata Pak Prabowo lewat. Warga ngangkat dan saya hormat, beliau melihat saya lama kayak kangen lama nggak ketemu. Beliau memanggil saya dan saya ragu, saya tolah-toleh ternyata bener dipanggil. Ternyata disuruh naik, hati saya 'ya Allah..' tapi karena perintah ya saya naik, beliau kasih saputangan yang dikasih air, ditaruh di atas kap mobil biar nggak kepanasan," sambungnya.
Menurut KDM, Prabowo sebenarnya ingin ia ikut jalan sampai iringan ke Istana. Tapi karena situasi yang tak memungkinkan, kaki KDM yang menghalangi kaca mobil di bagian dalam, sehingga KDM turun dan hanya memberi penghormatan pada sang Presiden.
"Jadi ya kalau dibilang dapat momen nggak lah, itu takdirnya kebetulan seperti itu," kata dia.
(aau/mso)