Rekap Lengkap Debat Perdana Pilwalkot Bandung 2024, Rangkuman 4 Paslon

Jawa Barat

Kenali Kandidat

Rekap Lengkap Debat Perdana Pilwalkot Bandung 2024, Rangkuman 4 Paslon

Tim detikJabar - detikJabar
Kamis, 31 Okt 2024 07:14 WIB
Empat paslon Pilwalkot Bandung 2024 saat debat perdana.
Empat paslon Pilwalkot Bandung 2024 saat debat perdana. (Foto: Wisma Putra/detikJabar)
Bandung -

Debat Perdana Pilwalkot Bandung digelar di Sudirman Grand Ballroom, Kota Bandung pada Rabu (30/10/2024) malam. Dalam debat tersebut keempat paslon masing-masing menyampaikan visi misi, gagasan dan program yang diusung. Dimana penyampaian dari masing-masing calon dibagi menjadi empat segmen.

Debat ini dibuat sebagai edukasi untuk calon pemilih untuk mengetahui para calon wali kota dan wakil wali kota Bandung. Bagi kamu yang tak sempat menonton atau tertinggal, berikut ini detikJabar merangkum hasil debat perdana Pilwalkot Bandung 2024 untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam memilih calon kepala daerah

  • Segmen I : Visi Misi


1. Dandan Riza Wardana-Arif Wijaya

Menjadikan Bandung jadi kota jasa, agamis sejahtera, inovatif, kolaboratif maju dan keberlanjutan. Menawarkan solusi untuk masalah kemacetan dengan Bandung Link, tata kelola hubungkan transportasi anyar moda. Untuk masalah sampah, menjadikan waste to value, menjadikan sampah yang jadi sumber ekonomi dan melakukan inovasi Kang Pisman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Paslon nomor urut 1 juga menyampaikan program mitigasi bencana hingga tingkat kecamatan serta melakukan audit untuk tata ruang.

2. Haru Suandharu-Dhani Wirianata

Menginginkan Bandung bisa menjadi kota yang bersih, yang lancar jalannya dan maju UMKM-nya. Melanjutkan program PIPPK (Program Inovasi Pembangunan dan Pemberdayaan Kewilayahan) secara selektif dan besarannya disesuaikan. Kota bersih yang melibatkan stakeholder di tingkat RW.

ADVERTISEMENT

Memastikan Kota Bandung mendapat perhatian langsung dari pemerintah pusat serta bangunan infrastruktur dan SDM unggul.

3. Muhammad Farhan-Erwin

Bandung UTAMA (unggul, terbuka, amanah, maju, dan agamis), dengan cara pemerintahan yang kredibel dan fokus pelayanan berkelanjutan dalam pembangunan nasional. Fokus pada pembangunan manusia di Kota Bandung. Tidak hanya melalui infrastruktur tapi lingkungan.

Kota Bandung yang inklusif, bermanfaat untuk seluruh warga Bandung termasuk mereka yang memiliki keterbatasan.

4. Arfi Rafnialdi-Yena Iskandar Ma'soem

Kota Bandung menjadi rumah yang nyaman ditempati untuk warganya. Rumah, tempat kita tinggal, bermain dan bekerja, Arfi-Yena akan mewujudkan Kota Bandung lebih ramah dan indah. Paslon nomor urut 4 ini pun menyatakan siap mewakafkan diri untuk mengabdi merubah Kota Bandung menjadi lebih baik.

Semua tantangan akan kita hadapi dengan penuh cinta dan optimisme Bandung bisa lebih baik, warga lancar beraktivitas, nyaman lingkungan sejuk, Bandung diimpikan lebih nyaman karena banyak pekerjaan dan peluang usaha.

  • Segmen II : Pertanyaan Panelis

1. Dandan Riza Wardana-Arif Wijaya

Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung, Dandan Riza Wardana dan Arif Wijaya di debat perdana Pilwalkot Bandung.Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung, Dandan Riza Wardana dan Arif Wijaya di debat perdana Pilwalkot Bandung. Foto: Wisma Putra/detikJabar

Paslon ini mendapat pertanyaan tentang reformasi birokrasi di Kota Bandung yang dihadapkan dalam perampingan aparaturnya, namun untuk hal itu menjadi sulit jika dibenturkan dengan ASN yang tidak produktif sehingga harus dilakukan manajemen talenta.

"Akan kami lakukan terhadap SDM yang ada di kita dalam hal talenta, pertama sudah ada manajemen itu dan akan kita lakukan rutin, kita akan punya bank data masalah pegawai, pegawai ini cocok di mana, kreterianya seperti apa, harus punya dan itu jadi bank data kita," kata Dandan.

Bank data ASN ini dibutuhkan untuk kepentingan Pemkot Bandung, melakukan asesmen dan tak akansegan melakukan mutasi agar pekerjaan dilakukan oleh orang yang tepat.

2. Haru Suandharu-Dhani Wirianata

Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung Haru Suandharu-Dani WiriadinataPasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung Haru Suandharu-Dani Wiriadinata Foto: Wisma Putra/detikJabar

Paslon ini dimintai gagasan soal layanan untuk kaum disabilitas. Haru menyatakan akan memastikan warga difabel akan memdapatkan pelayanan yang baik dengan mengusulkan Perda untuk mengawal. Juga perwal agar pelayanan publik memperhatikan aksesbilitas.

Melakukan desentralisasi pelayanan supaya bisa diakses hingga tingkat kecamatan bahkan ke kelurahan oleh kaum disabilitas. Sehingga ke depannya, para disabilitas itu tidak perlu lagi datang ke kantor DPMPTSP jika ingin mengurus perizinan.

Masih adanya keterbatasan akses dan partisipasi masyarakat ini akan didorong dengan colabolative goverments, program Bandung Berdaya.

3. Muhammad Farhan-Erwin

Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung Muhammad Farhan-ErwinCalon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung Muhammad Farhan-Erwin Foto: Wisma Putra/detikJabar

Pasangan ini mendapatkan pertanyaan tentang strategi dan langkah untuk mengurai kemacetan dalam 100 hari pertama.

Farhan menyebut warga Kota Bandung masih banyak yang menggunakan kendaraan pribadi. Ditargetkan dalam lima tahunminat masyarakat naik kendaraan umum mencapai 20 persen.

Lahan parkir yang vertikal, jadi salah satu ide Farhan untuk mengurai kemacetan. Selain itu, Farhan mengatakan bahwa lahan parkir bukan hanya menyelesaikan macet tapi juga memberdayakan juru parkir.

Dalam 100 hari pertama, Farhan menargetkan kerja sama model bisnis baru dengan pelaku angkutan umum.

4. Arfi Rafnialdi-Yena Iskandar Ma'soem

Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung Arfi Rafnialdi-Yena Iskandar Ma'soemCalon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung Arfi Rafnialdi-Yena Iskandar Ma'soem Foto: Wisma Putra/detikJabar

Menjawab tentang masalah sampah di Kota Bandung, paslon no 4 akan memanfaatkan program PIPPK guna memberdayakan peran RW mengatasi masalah sampah dari hulunya. Warga diajak bertanggungjawab mengatasi masalah sampah dengan melakukan pemilahan.

Insentif bagi petugas kebersihan sebagai pahlawan sampah akan diberikan.

  • Segmen III : Jawaban Calon Wakil Wali Kota

1. Dandan Riza Wardana-Arif Wijaya

Arif menyatakan akan kolaborasikan Program Bandung Intra Urban Tol Road (BIUTR) dengan Program Bandung Link yang dicanangkan pasangan Dandan-Arif.

"Kita punya gagasan tersendiri yaitu tentang Bandung Link, apa itu, itu untuk moda transportasi yang terintegrasi nyaman dan aman, inklusif dan bersinergi dengan apa yang dicanakan pemerintah pusat," tuturnya.

Arif juga sebut, paslon no urut 1 ini sudah siapkan Kartu Kasadayana, kartu kemana saja saat warga menaiki moda transportasi umum.

"Kartu Kaaadayana untuk akses kemana saja dengan isi tap kemana saja, dengan ada program pemerintah pusat itu akan berkolaborasi dengan program kami dengan Bandung Link. Kartu ini adalah solusi bagi warga Kota Bandung untuk transportasi," tambahnya.

2. Haru Suandharu-Dhani Wirianata

Dhani mengungkap gagasan untuk membuat bioskop rakyat di Kota Bandung saat menjawab pertanyaan tentang sektor pendidikan, seni, budaya dan pariwisata.

Itu menurut Dhani adalah aspirasi dari seniman di Bandung. Dhani mengatakan, pemerintah harus hadir memberikan layanan hingga fasilitas publik bagi para seniman di Kota Bandung. Apalagi bioskop rakyat masih kurang jumlahnya di Kota Kembang.

"Kita siapkan tidak hanya untuk bisa berkarya, tapi karya mereka bisa dinikmati warga Kota Bandung. Kami diskusi dengan pembuat film, alat, perizinan itu sulit, kita harus peduli terhadap hasil mereka," ungkapnya.

"Untuk itu, kita bakal siapkan bioskop untuk rakyat, supaya pembuat film bisa menampilkan karyanya. Termasuk pembuat event akan dilibatkan, juga bagi mereka yang melestarikan budaya kita harus support penuh," pungkasnya.

3. Muhammad Farhan-Erwin

Menjawab pertanyaan tentang ruang terbuka hijau (RTH) Erwin yang pernah jadi Ketua RW tiga periode sekaligus mantan anggota DPR itu menyebut akan berkoordinasi dengan Legislatif agar menganggarkan anggaran selama 5 tahun, agar RTH bisa dipenuhi.

Kami juga akan beri insentif pada pengembang yang memperhatikan area hijau, dan kami akan koordinasi untuk menyerahkan fasum dan fasosnya pada Pemkot Bandung.

Ia pun akan mengajak masyarakat terutama di daerah cekungan untuk ikut menanam pohon yang dibantu oleh dinas terkait

4. Arfi Rafnialdi-Yena Iskandar Ma'soem

Soal pengelolaan sampah, calon Wakil Wali Kota Bandung nomor urut 4, Yena menyatakan akan memberikan apresiasi kepada pihak yang berkomitmen mengolah sampah. Ini untuk memotivasi agar warga mau mengolah sampah dari sumbernya.

"Kota Bandung sudah memiliki perda nomor 9 mengenai pengelolaan sampah. Di sana jelas hak dan kewajiban dan sebagai pemerintah harus memastikan bagaimana warganya teredukasi dengan baik soal pengolahan sampah," kata Yena.

Menurut Yena, agar warga teredukasi dengan baik, diperlukan keteladanan dari pemimpin. "Tentunya sebelum kami memberikan sanksi kepada para pelaku penyalahgunaan sampah, kita harus memberikan apresiasi. Apresiasi ini untuk memancing supaya seluruh warga bisa melakukan pengolahan sampah dengan konsep yang akan kita Bandung yaitu pemilahan sampah," tegasnya.

  • Segmen IV : Sub Tema dan Pertanyaan dari paslon ke paslon lain

Pengelolaan Sampah

Empat Calon Wali Kota Bandung punya komitmen yang sama untuk menyelesaikan masalah sampah yang tak kunjung tuntas.

Calon Wali Kota Bandung nomor urut 4, Arfi Rafnialdi awalnya menanyakan gagasan calon lainnya terkait upaya untuk mengurangi volume sampah, termasuk tentang upaya meningkatkan daur ulang di Kota Bandung.

"Tingkat partisipasi masyarakat dengan program daur ulang sampah masih rendah, apa Anda punya program khusus untuk mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA dan meningkatkan daur ulang di Kota Bandung," tanya Arfi.

Dandan :

Penanganan sampah harus dilakukan secara Kolaborasi antara pemerintah Kota Bandung dan daerah tetangga. Diperlukan teknologi untuk menangani masalah sampah. Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan membuat pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa).

Haru :

Manfaatkan program PIPPK untuk memberdayakan RW dalam pengolahan sampah. Dengan dana Rp 400 M, sampah bisa selesai di tingkat RW dan Kota Bandung bebas sampah," tegas Haru.

Farhan :

Sebanyak 1.700 ton timbulan sampah Kota Bandung harus selesai di hulu. Salah satu kunci untuk melakukan itu menurut Farhan yakni dengan pemilahan dan pengangkutan terjadwal.

Menanggapi jawaban-jawaban dari calon lain, Arfi memberi apresiasi karena punya komitmen yang sama untuk menyelesaikan masalah sampah.

"Penanganan sampah harus dari hulu ke hilir. Sampah harus diselesaikan di rumah tangga, di RW baru di tingkat luar lagi," ucap Arfi.

Arfi juga menyampaikan, dirinya punya cita-cita menjadikan Bandung IBAN (indah, bersih, aman dan nyaman). Cita-cita itu kata dia akan terwujud jika masalah sampah bisa diselesaikan. "Cita-cita Bandung harus IBAN, indah, bersih, aman dan nyaman. Itu hanya bisa kita capai kalau sampah kita selesaikan," tandasnya.

Tata Ruang

Farhan menanyakan tentang rancangan pengendalian perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dari RT RW sampai RDTR.

Arfi :

Tata ruang penting untuk memastikan warga mendapat haknya dengan baik sehingga tidak ada yang tercuri dari hak hidup dan usahanya. Harus ada pola ruang struktur dan ruang usaha yang menjadi acuan regulasi untuk semua tingkatannya dan memastikan kedisiplinan ruang tersebut dalam implementasinya.

Dandan :

Persoalan tata ruang berkaitan erat dengan keadilan. Tata ruang harus mewujudkan lingkungan hidup yang baik. Tata ruang yang baik adalah yang berkeadilan. Kita akan melakukan audit tata ruang.

Haru:

Sedangkan Haru dan Dhani menyoroti bahwa kunci implementasi tersebut pada penegakan hukum. Ia pun sempat menyampaikan misinya membangun 3.000 pemukiman baru.

Dorong kawasan mixed used dan 3.000 pemukiman baru. Daerah aliran sungai juga harus dibebaskan dari pemukiman dan ditanami pepohonan untuk mencegah korban banjir arus besar. Kita juga ingin rumah membelakangi sungai jadi menghadap sungai.

Menanggapi itu, Farhan mengatakan bahwa ketiga paslon tidak ada yang menyinggung soal rancangan pengendalian perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, dimana itu baru menjadi draft pada tahun 2022 dan berlaku 30 tahun sampai 2052.

"Padahal di situ membangun RT RW sampai RDTR untuk menjawab lingkungan hidup dan tata ruang, hingga kualitas air bersih yang menurun. Jadi ada kerentanan perubahan iklim dan mitigasi. Kita hidup tidak di hari ini, tapi untuk masa depan anak cucu kita," kata Farhan.

Masalah Banjir

Arif :

Menawarkan optimalisasi personel gober ditingkatkan hingga ke RW. Karena selama ini gober di Kota Bandung hanya difungsikan di tingkatan kelurahan.

"Saat ini gober hanya ada 15 di kelurahan dan itu tidak mengcover. Kita akan tempatkan di RW supaya gober fokus di 1 rw, membersihkan saluran air, gorong-gorong, membuat resapan air untuk menanggulangi banjir," katanya.

Farhan :

Banjir di Kota Bandung sering terjadi di daerah pemukiman. Untuk itu perlu ada patroli hansip alias linmas, berdua dengan gober, supaya melakukan deteksi dan pencegahan dini.

"Lagi hujan tengah malam lihat solokan meluap, lapor ke Pak RW, segera ditangani," tutur Farhan.

Sehingga genangan banjir hanya sekejap saja. Hal ini tidak lepas dari kondisi Kota Bandung yang tempat pembuangan airnya sangat sedikit. Karena itu perlu dibuat sebuah konsep secara kelembagaan.

"Kita berdirikan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) tugas utamanya membangun budaya ketangguhan dan tanggap bencana," jelasnya.

Yena :

Gagas penanaman 2,5 juta pohon pertahun di Kota Bandung dan rencana membangun kolam retensi, hingga penataan drainase di perkotaan.

"Supaya drainase perkotaan ditata dengan baik, saluran yg ada sedimen nya kita juga bersihkan," ungkap Arfi.

Menanggapi gagasan seluruh paslon, Haru-Dhani mengatakan bahwa konsep kolam retensi, normalisasi sungai dan sistem drainase hingga sumur resapan menjadi salah satu solusi untuk menangani banjir. Selain itu menurutnya, restorasi lahan dan penghijauan kembali ekosistem menjadi salah satu cara untuk menangani masalah tersebut.

"Kemudian Tentu saja Edukasi masyarakat agar lebih cinta lingkungan dan membuang sampah dan mengolah sampah," pungkasnya.

Itu dia rekap debat perdana Pilwalkot Bandung 2024. Adapun tema pada debat publik perdana Pilwalkot Bandung kali ini yaitu 'Tantangan Masa Depan Kota Bandung Mengintegrasikan Inovasi Tata Kelola Pemerintahan, Keberlanjutan Lingkungan, dan Tata Ruang yang Efisien'.

KPU Kota Bandung mengangkat tiga isu debat, yaitu 'Tata Kelola Pemerintahan dan Inovasi Kebijakan', 'Keberlanjutan dan Kelestarian Lingkungan' serta 'Infrastruktur dan Tata Ruang'. Sementara sub tema dari debat perdana nanti meliputi 'Kemacetan dan Interkonektivitas', 'Penanganan Sampah', 'Penanganan dan Mitigasi Bencana yang Komprehensif', 'Tata Ruang' serta 'Reformasi Birokrasi'.




(tya/tey)

Agenda Pilkada 2024

Peraturan KPU 2/2024 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2024
2024
22 September 2024
Penetapan Pasangan Calon
25 September 2024- 23 November 2024
Pelaksanaan Kampanye
27 November 2024
Pelaksanaan Pemungutan Suara
27 November 2024 - 16 Desember 2024
Penghitungan Suara dan Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara

Hide Ads