Debat Perdana Pilkada Kota Bandung 2024 telah digelar KPU di Sudirman Grand Ballroom, Kota Bandung, Jawa Barat. Pada debat sesi kedua, panelis Fahmi Iss Wahyudi yang mengambil undian sub tema dari fish ball untuk giliran Farhan-Erwin.
Kemacetan dan Interkonektivitas menjadi tema pertanyaan, dan panelis Bambang Qamaruzzaman mengambil undian untuk amplop huruf A. Moderator Irfan Budiawan dan Syafaati Suryo hanya memberi kesempatan baca satu kali pertanyaan dalam amplop A di sub tema tersebut.
"Berdasarkan survey persepsi publik 2023, sebesar 7,7% kemacetan dan buruknya infrastruktur transportasi di Bandung. Asian Develop Bank melakukan riset, mengukur dari aspek relevan yakni waktu tempuh, jumlah kendaraan, dan tingginya polusi. Riset menaruh Kota Bandung di peringkat ke-14 kota besar paling macet di Asia. Di tengah keterbatasan dan lemahnya kas daerah, bagaimana strategi Anda? Langkahnya apa untuk mengurai kemacetan dalam 100 hari pertama?," kata Syafaati membacakan pertanyaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Calon Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan menyampaikan bahwa warga Kota Bandung masih banyak yang menggunakan kendaraan pribadi. Ia menargetkan dalam lima tahun kepemimpinan, pada tahun 2029 Farhan mampu menaikan minat masyarakat naik kendaraan umum sampai 20%.
"20% warga Bandung naik kendaraan umum agar jalan tidak terlalu padat. Lalu parkir di badan jalan itu menyebabkan jalan jadi menyempit, jadi pasti makin macet. Soal lahan parkir harus ditemukan inovasi baru, yakni pengelolaan lahan parkir bersama mitra swasta," jawab Farhan.
Lahan parkir yang vertikal, jadi salah satu ide Farhan untuk mengurai kemacetan. Selain itu, Farhan mengatakan bahwa lahan parkir bukan hanya menyelesaikan macet tapi juga memberdayakan juru parkir.
"Memberdayakan juru parkir dengan teknologi, demi memberi pendapatan layak dan meningkatkan pendapatan asli daerah pada saat bersamaan. Lahan parkir juga akan menarik traffic lalu lalang, jadi tempat itu bisa jadi tempat pelaku UMKM dan PKL yang menjadi tulang punggung kita," sambung Farhan.
Dalam 100 hari pertama, Farhan menargetkan kerja sama model bisnis baru dengan pelaku angkutan umum. Harapan Farhan, hal ini dapat menjadi kunci menuju Bandung utama yang bebas macet. Farhan menjawab pertanyaan tersebut tepat selama 120 menit.
Sekedar diketahui, debat diikuti oleh empat pasang calon wali kota dan calon wakil wali kota, yakni Dandan Riza Wardana-Arif Wijaya (nomor urut 1), Haru Suandharu-Dhani Wirianata (nomor urut 2), Muhammad Farhan-Erwin (nomor urut 3), dan Arfi Rafnialdi-Yena Iskandar Ma'soem (nomor urut 4).
Pasangan Dandan-Arif diusung PDIP dan Partai Demokrat, pasangan Haru-Dhani diusung PKS dan Gerindra, pasangan Farhan-Erwin diusung Partai NasDem, PKB, Partai Gelora dan Partai Buruh sementara pasangan Arfi-Yena diusung Partai Golkar, PSI, PAN, Hanura dan Partai Garuda.
Debat publik Pilkada Kota Bandung 2024 dilaksanakan selama 120 menit. Tema debat perdana Pilwalkot Bandung 2024 yakni 'Tantangan Masa Depan Kota Bandung Mengintegrasikan Inovasi Tata Kelola Pemerintahan, Keberlanjutan Lingkungan, dan Tata Ruang yang Efisien'.
KPU Kota Bandung mengangkat tiga isu debat, yaitu 'Tata Kelola Pemerintahan dan Inovasi Kebijakan', 'Keberlanjutan dan Kelestarian Lingkungan' serta 'Infrastruktur dan Tata Ruang'. Sementara sub tema dari debat perdana nanti meliputi 'Kemacetan dan Interkonektivitas', 'Penanganan Sampah', 'Penanganan dan Mitigasi Bencana yang Komprehensif', 'Tata Ruang' serta 'Reformasi Birokrasi'.
Masing-masing paslon diperbolehkan membawa 62 orang untuk masuk ke area debat publik. Sisanya boleh menyaksikan proses debat Pilwalkot Bandung 2024 di luar area melalui layar besar yang disediakan.
(aau/dir)