Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Sumedang nomor urut 4 Hendrik Kurniawan dan Luky Djohari Soemawilaga menyoroti fasilitas kesehatan yang berada di Kabupaten Sumedang. Paslon independen ini menganggap bahwa RSUD Umar Wirahadikusumah Sumedang sudah tidak ideal dan kurang optimal.
Menurut Hendrik, saat ini kondisi dari RSUD Umar Wirahadikusumah Sumedang tidak optimal karena dinilai terlalu kecil dari kebutuhan kesehatan masyarakat Kabupaten Sumedang saat ini.
"Memang kurang optimal, kalau dari standarisasi melihat jumlah penduduk itu minimal 1.300 mau ditingkat berapa lagi sekarang rumah sakit. Terus rumah sakit ini juga butuh namanya yang di dalam ada pegawai ada petugas dan ada dokter yang harus nyaman tentu ada pasien dan keluarga pasien," ujar Hendrik di sebuah diskusi di Sumedang, Minggu (13/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hendrik mengatakan, RSUD, seharusnya memiliki standarisasi tata letaknya itu sendiri. Sebab, lanjut dia, masih banyak masyarakat yang datang ke RSUD kesulitan untuk mencari tempat parkir.
"Hari ini lapangan sepakbola saja ada standarisasi 30 persen untuk lahan parkir dari total lahan nah ini rumah sakit mau bagaimana coba jangan sampai orang keliling rumah sakit nggak bisa masuk karena tempat parkir," katanya.
Hendrik menyampaikan, untuk RSUD sendiri idealnya berada di lahan seluas 5 hingga 10 hektare. Oleh karenanya, Paslon perseorangan ini akan berencana memindahkan RSUD yang lokasinya tak jauh dari pintu keluar Tol Cisumdawu.
"Karena idealnya dari 1.300 tempat tidur untuk dibutuhkan lahan 5 sampai 10 hektare. Bisa pindah ke tempat yang lebih besar itu yang lebih penting untuk tempat masih banyak. Maka ke depan rumah sakit tempatnya tidak boleh lebih dari satu kilo meter dari pintu tol, harus dekat dengan pintu tol agar memudahkan orang keluar masuk menjangkau ke rumah sakit," ungkapnya.
Selain itu, kata Hendrik, jika dirinya bersama dengan pasangannya yakni Luky mendapatkan amanah dari masyarakat untuk memimpin Sumedang, mereka juga ingin masing-masing puskemas memiliki ruang rawat inap sehingga tidak ada lagi pasien yang menunggu lebih lama saat berobat ke RSUD Umar Wirahadikusumah Sumedang.
"Makannya salah satunya selain ingin memindahkan rumah sakit kami juga berharap bahwa satu puskesmas ada ruang rawat inap minimal yang punya standar 50 sampai 100 tempat tidur," ucap dia.
"Artinya yang memang harus dirujuk ke RSUD itu harus di RSUD sementara yang biasa bisa di puskesmas rawat inap ini yang harus terjadi. Artinya semua masyarakat dapat menikmati fasilitas pelayanan kesehatan," tambahnya.
(dir/dir)