.webp)
Kota Bandung sebagai salah satu kota urban terbesar di Indonesia menghadapi banyak masalah yang mempengaruhi kesehatan mental warganya, seperti tekanan pekerjaan, kemacetan lalu lintas, dan biaya hidup yang tinggi.
Berdasarkan penelitian yang diterbitkan oleh World Health Organize (WHO), stigma terkait kesehatan mental masih tinggi di Indonesia, termasuk di Kota Bandung. Bukan cuma itu, masyarakat sering kali merasa malu atau khawatir untuk mencari bantuan konseling secara terbuka.
Karena itu, calon wali kota Bandung Arfi Rafnialdi menyiapkan program bernama 'Konseling Gratis di Ruang Nyaman' untuk mengurangi stigma ini dengan memberikan akses yang lebih mudah dan santai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Program konseling gratis di ruang nyaman sangat penting karena menjawab kebutuhan aksesibilitas layanan kesehatan mental bagi masyarakat di tengah meningkatnya kasus gangguan mental seperti kecemasan dan depresi di kota urban seperti Bandung," ungkap Arfi, Sabtu (12/10/2024).
Dengan menghadirkan konseling di tempat umum yang semi-tertutup dan bersifat kasual, seperti di car free day dan taman-taman kota, program tersebut diyakini dapat mengurangi stigma yang selama ini menghalangi masyarakat untuk mencari bantuan psikologis.
"Program konseling gratis di ruang nyaman adalah inisiatif inovatif yang menyediakan layanan konseling secara langsung di tempat-tempat publik di Kota Bandung, seperti Car Free Day Dago, Alun-Alun Bandung. dan taman-taman kota lainnya," jelas Kang Arfi.
"Program ini menawarkan kesempatan kepada warga untuk mengakses bantuan psikologis di lingkungan yang lebih kasual dan terbuka. Tenda-tenda semi-tertutup disediakan untuk menjaga privasi selama sesi konseling, memungkinkan warga untuk berbicara dengan konselor dalam suasana yang aman dan santai tanpa kehilangan aspek kenyamanan publik," lanjutnya.
Menurutnya, layanan konseling yang diberikan mencakup berbagai aspek kesehatan mental, termasuk manajemen stres, kecemasan, konflik keluarga, hingga dukungan karier. Program itu juga didukung oleh konselor profesional yang siap memberikan konsultasi secara individu atau kelompok sesuai kebutuhan.
"Area konseling didesain untuk menghilangkan kesan formal dan kaku, menciptakan ruang yang lebih akrab dan ramah bagi warga yang mungkin enggan mengunjungi pusat-pusat kesehatan mental formal," tuturnya.
Kang Arfi juga mengungkapkan, program tersebut akan hadir di berbagai acara publik dan ruang komunitas demi memperluas akses kepada berbagai lapisan masyarakat. Nantinya, akan ada jadwal tetap yang diumumkan secara berkala sehingga warga Bandung bisa mendatangi lokasi ruang konseling tersebut.
"Dengan cara ini, konseling menjadi lebih mudah diakses dan dapat terintegrasi ke dalam aktivitas sehari-hari masyarakat, menciptakan keseimbangan antara kesehatan fisik dan mental dalam ruang-ruang kota yang familiar," tandasnya.
(bba/mso)
