Calon Wali Kota Bandung nomor urut 4 Arfi Rafnialdi berkomitmen untuk menyempatkan diri mendengar aspirasi dan curhatan warga jika dipercaya menjadi pemimpin. Arfi berkomitmen menjadikan Bandung sebagai kota inklusif.
Hal tersebut diungkap Arfi saat mendapat pertanyaan salah seorang peserta kegiatan sosialisasi Pilkada yang digelar Paguyuban Wirausaha Katolik di Piset Square, Kota Bandung, Sabtu (5/10/2024).
Awalnya, Arfi mendapat pertanyaan dari seorang peserta bernama Rudi Setiawan. Rudi menanyakan komitmen para calon pemimpin terkait bagaimana menyikapi dan menampung aspirasi warga saat terpilih nanti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau bapak jadi, apakah nanti membuka (kesempatan) masyarakat untuk mengadu?," tanya Rudi.
"Jangan nanti dilempar-lempar (aduan itu), sampai nggak bisa ketemu bapak," lanjutnya.
Arfi kemudian menjawab pertanyaan Rudi tersebut. Arfi berkomitmen untuk membuka ruang seluas-luasnya bagi warga Kota Bandung yang ingin menyampaikan aspirasi dan keluhan atas segala permasalahan yang terjadi.
"Wali kota nggak mungkin tahu detail apa yang terjadi di masyarakat. Untuk bisa mengambil keputusan yang baik harus tahu (semua masalah). Makanya (saya) membuka semua pengaduan masyarakat," ujar Kang Arfi.
Ruang pengaduan itu kata Kang Arfi akan disediakan melalui beberapa cara, selain via digital, pengaduan bisa dilakukan dengan bertemu langsung wali kota maupun wakil wali kota.
"Saya berkomitmen bertemu langsung dengan warga untuk menyampaikan masalah-masalah yang dialami rakyat," tuturnya Kang Arfi.
Pada kesempatan itu, Kang Arfi juga mengungkap pentingnya pemimpin bersih dan responsif dalam membangun sebuah kota. Arfi menyebut, pemimpin yang bersih jadi landasan untuk melayani rakyat.
Arfi awalnya mengungkap Kota Bandung harus jadi kota yang layak huni bagi semua warganya tanpa ada pengecualian. Karena itu, Arfi menyebut dirinya punya tagline Liveable dan Lovable di bawa pada kontestasi Pilwalkot Bandung 2024.
"Dua kara kunci yaitu Liveable dan Lovable. Bandung harus jadi kota layak huni untuk semua, makanya nggak ada pengecualian, mau agamanya beda, ras beda semua harus dapat kehidupan layak. Selain fungsi, Bandung harus makin lovable, makin nyaman di hati, yang tinggal senang yang berkunjung datang lagi," ucap Kang Arfi.
Dalam visinya, Arfi mengusung visi mewujudkan Kota Bandung yang nyaman, inklusif maju dan berkelanjutan untuk mendukung kehidupan yang berkualitas. Visi itu disiapkan demi mewujudkan kehidupan di Kota Bandung yang lebih baik.
"Kita ingin memastikan mereka yang ekonominya lemah menjadi naik. Paling penting itu SDM yang sehat, religius, kreatif dan berdaya saing. Semua itu terjadi harus ada pemerintahan yang bersih, responsif dan partisipatif," tegasnya.
Lebih lanjut, Arfi yang hadir bersama calon wakilnya Yena Iskandar Ma'soem menyebut pemimpin harus jadi teladan bagi birokrasi di bawahnya. Dengan begitu, cita-cita pemimpin bersih di Kota Bandung bukan tidak mungkin tercipta.
"Konsep kepemimpinan, saya percaya harus dimulai dari teladan. Kalau pemerintahan bersih dan birokrasi profesional itu harus dicontohkan oleh pemimpinnya," tuturnya.
Sementara Yena Iskandar Ma'soem menambahkan, selain teladan, pemimpin harus responsif dalam merespons segala permasalahan yang terjadi di masyarakat. Hal itu diakui Yena telah dipelajari selama memimpin Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Kota Bandung dua periode.
"Wakafkan waktu, tenaga, pikiran untuk masyarakat Kota Bandung dan saya ingin ada sejarah ketika seorang pemimpin baik bekerja itu akan mewariskan untuk periode berikutnya," singkatnya.
(bba/sud)