.webp)
Lulusan perguruan tinggi atau Angka Partisipasi Kasar (APK) perguruan tinggi di sejumlah daerah di kabupaten dan kota di Jawa Barat masih di bawah 15 persen. Hal itu disampaikan Calon Gubernur Jawa Barat (Cagub Jabar) Jeje Wiradinata usai bersilaturahmi ke Yayasan Paguyuban Pasundan, Kota Bandung, Jumat (4/10/2024).
Jeje mengatakan jika dia terpilih menjadi Gubernur Jawa Barat mendatang, dia ingin meningkatakan APK perguruan tinggi di kabuapten kota yang masih memiliki APK rendah.
"APK perguruan tinggi masih ada di bawah 15 persen di kabupaten dan kota. Kualitas harus ditingkatkan," kata Jeje kepada wartawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jeje menyebutkan, jangan sampai terjadi kesenjangan lulusan perguruan tinggi di Jawa Barat. "Kita lihat APK perguruan variatif, Bandung tinggi, Cimahi tinggi tapi ada daerah lain ada yang rendah," ungkapnya.
Jeje menjelaskan, bicara soal Jabar yang memiliki 27 kabupaten dan kota, juga memiliki persoalan banyak, dari mulai pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan lainnya. Menurut Jeje, segala permasalahan itu bisa selesai dengan pendidikan.
"Menurut kita, memahami penuntasan pendidikan oleh apa? Oleh pendidikan," tegas Jeje.
Jeje berjanji, Paguyuban Pasundan akan digandeng untuk meningkatkan lulusan perguruan tinggi di Jawa Barat. "Jika saya ditakdirkan jadi gubernur kita akan bersama Paguyuban Pasundan," tuturnya.
Dalam kunjungannya ke Yayasan Paguyuban Pasundan Jeje didampingi wakilnya Ronal Surapradja, Calon Wali Kota Bandung Dandan Riza Wardana, Ketua DPD PDI Perjuangan Jabar Ono Surono, Anggota DPR RI Nico Siahaan, Anggota DPRD Jabar Purwadewi Sundari dan jajaran disambut langsung oleh Ketua Umum Pengurus Besar Paguyuban Pasundan Prof Didi Turmudzi.
"Kami juga meminta arahan kalau di Paguyuban Pasundan sekarang banyak ilmuwan dan pemikir, bagaimana menawarkan konsep kepada masyarakat dalam rangka pemilu ini," ujar Jeje.
"Paguyuban Pasundan oraganisasi lama sejak zaman perjuangan dan masih eksis hingga saat ini. Kita harus belajar kesundaan itu tetap terjaga dan itu ada di Paguyuban Pasundan. Nilai Kesundaan ini bukan hanya persoalan suku Sunda saja, tapi nilai yang memiliki kepentingan mayarakat, bagaimana mengelola pemerintahan, mengelola hutan, menghargai hal-hal yang berlaku dan tidak bertentangan dengan syar'i, sungai harus seperti apa dan itu ada di Paguyuban Pasundan," pungkasnya.
(wip/sud)
