Calon Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut 1, Gitalis Dwi Natarina menanggapi santai kritikan yang menyebut dirinya melakukan "obral kartu" saat menyampaikan rencana program pembangunan Jawa Barat saat berkampanye.
Perempuan yang akrab disebut Gita KDI ini menegaskan kartu program adalah bukti kontrak politik pasangan Acep-Gita dengan masyarakat Jawa Barat.
"Kalau saya sih sebenarnya santai aja, kenapa? Karena memang kartu ini merupakan kontrak politik kami dengan masyarakat. Ini adalah solusi untuk program-program yang lebih spesifik dari sisi kesehatan, pendidikan, ekonomi bahkan keluarga yang mungkin saat ini banyak yang tidak mampu," kata Gita usai menghadiri acara di sebuah kafe di Kota Tasikmalaya, Jumat (4/10/2024) sore.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gita menjelaskan KTP berbeda dengan kartu program yang akan diluncurkan jika dirinya terpilih jadi Wakil Gubernur Jawa Barat. KTP sejauh ini menurut dia hanya sebatas kartu identitas.
"Jadi pas saya mendengar ada kritikan masalah kartu, justru ada pernyataan bahwa lebih baik pakai KTP saja. Betul seperti itu kan? KTP itu tak akan memberikan akses untuk memberikan bantuan yang spesifik seperti ini. KTP oke sebagai identitas, tapi tidak memberikan program yang spesifik seperti program yang akan kami luncurkan," kata Gita.
Terkait hasil survei Pilgub Jabar 2024 yang dianggap kurang menggembirakan, Gita mengaku tidak panik dan tetap optimistis dirinya bisa mengejar ketertinggalan elektabilitasnya.
"Soal survei wajar, karena Kang Dedi Mulyadi itu sudah bergerak bertahun-tahun yang lalu dan aktif di medsos. Sementara kami aktif setelah penetapan nomor urut, wajar, kami pun tidak panik," kata Gita.
Dia mengira masyarakat Jawa Barat belum banyak yang tahu jika dirinya dan KH Acep Adang menjadi paslon Pilgub Jabar. "Mungkin masyarakat Jabar belum tahu kalau saya nyalon. Tapi yakin ketika masyarakat Jabar tahu, dengan segala program yang kami miliki, Insyaallah akan mengejar," kata Gita.
Dia juga menyebut wilayah Priangan Timur akan menjadi lumbung suaranya di Pilgub Jawa Barat. "Priatim bisa menyumbang hampir 50 persen," kata Gita.
Sementara itu kegiatan bertajuk ngerumpi bareng Gita KDI itu diikuti oleh ratusan anak-anak muda Tasikmalaya. Pada kesempatan itu Gita memaparkan janji dan rencana kerjanya, dia juga membahas mengenai kartu wirausaha prakerja, kartu pendidikan bahagia dan kartu kesehatan bahagia.
Dia juga menyempatkan unjuk kebolehan bernyanyi membawakan lagu "Ikan Dalam Kolam" di penghujung acara.
Terkait langkahnya yang menyasar kalangan anak muda, Gita beralasan 50 warga Jabar adalah anak muda.
"Karena 50 persen penduduk Jawa Barat itu anak muda, jadi mereka wajib kita tampung segala aspirasi dan harapannya. Dan ternyata keluhannya mereka cemas dengan masa depan, mereka cemas dengan pekerjaan, makanya saya hadir untuk milenial dan gen Z," katanya.
Selain itu sebagai perempuan yang jadi calon Wakil Gubernur, Gita mengatakan jika terpilih dirinya akan memberikan perhatian khusus untuk isu-isu kaum perempuan
"Masalah perempuan, saat di Jabar banyak kekerasan terhadap perempuan, otomatis ini menjadi fokus utama kami, masih tinggi kematian ibu dan bayi, masih banyak ibu rumah tangga yang tak berdaya, Insya Allah kami akan memberikan solusinya," kata Gita.