Warga Bandung Curhat ke Dandan soal Sekolah Kekurangan Ruang Kelas

Jawa Barat

Kenali Kandidat

Warga Bandung Curhat ke Dandan soal Sekolah Kekurangan Ruang Kelas

Wisma Putra - detikJabar
Kamis, 03 Okt 2024 18:43 WIB
Cawalkot Bandung Dandan Riza Wardana saat menyerap aspirasi warga Kelurahan Campaka, Kecamatan Andir.
Cawalkot Bandung Dandan Riza Wardana saat menyerap aspirasi warga Kelurahan Campaka, Kecamatan Andir. Foto: Wisma Putra/detikJabar
Bandung - Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung 2024 Dandan Riza Wardhana dan Arif Wijaya melakukan kampanye di Jalan Babakan Cianjur, Kelurahan Campaka, Kecamatan Andir, Kota Bandung, Kamis (3/10/2024).

Kedatangan pasangan nomor urut 01 berjargon Bandung Asik ini disambut puluhan warga. Dalam pertemuan ini, sejumlah warga mengeluhkan soal masalah pendidikan hingga kesejahteraan kader Posyandu di Kota Bandung.

Dalam sambutannya, Dandan mengaku miris mendengar cerita siswa SMPN 60 Kota Bandung yang melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) lesehan dengan beralaskan terpal. "Saya merasa senang bertemu bapak dan ibu, saya ingin mendandani kota dan membahagiakan warga," kata Dandan di hadapan warga.

"SMPN 60, 2 kelas yang masih belajar ngampar (lesehan) masih berlangsung selama 8 tahun, ini khawatir di Kota Bandung masih ada sekolah ngampar," tambah Dandan.

Dadan menyebut permasalahan itu menjadi persoalan bagi masyarakat Kota Bandung dan pemerintah. "Ada kebanggaan anak-anak sekolah masih ingin belajar walaupun belajar ngampar, termasuk guru-gurunya," tuturnya.

Permasalahan yang dihadapi siswa dan guru di SMPN 60 Bandung menjadi masalahnya juga. Sebagai warga Kota Bandung dia juga turut memikirkan permasalahan itu.

"Alhamdulillah ada solusi sebelum ada bantuan pemerintah kita rereongan (kerja sama) supaya bisa membantu, belajar mengajar tidak kepanasan, artinya bahwa memang ini jangan terjadi juga," tuturnya.

Usai Dandan menceritakan salah satu permasalahan di Kota Bandung itu. Dandan juga dapat keluhan dari warga tentang masalah yang hampir sama dengan SMPN 60 Bandung. "SMPN 67, banyak PJJ (pelajaran jarak jauh). Itu karena enggak ada ruangannya, masih nampung ke SMPN 47," kata salah satu warga.

"SMPN 68 juga, 68 induknya SMP 9 dan ini belum beres semua," ucap warga lainnya kepada Dandan.

Sebetulnya warga juga ingin menyekolahkan anaknya di sekolah swasta, namun menurut warga biayanya mahal. "Swasta mahal," ucap warga tersebut.

Dandan menanggapi keluhan warga itu, Dandan jelasnya jika permasalahan SMPN 60 dan sekolah yang disebutkan warga merupakan sekolah perintis yang dibuka karena jumlah masyarakat tinggi namun infrastruktur kurang.

"Itu SMP perintis ada kurang lebih 8, di Kota Bandung masih ada. Mudah-mudahan kalau saya jadi itu akan saya selesaikan," ucap Dandan.

Permasalahan lainnya menurut Dandan, pemkot bukan tidak mau membeli lahan, tapi harga lahan di Kota Bandung mahal dan tidak mudah. "Mencari lahan sulit, harganya cukup mahal, ke depan harus ada sekolah yang ditingkatkan, bertingkat," tuturnya.

Warga lainnya yang diwakili Ketua RW 7, Awang menyebut jika di wilayahnya cukup padat. Awang menyebut jika harus ada pemekaran RW di wilayahnya.

"RW 7 cukup padat, satu RT bisa mencapai 400 KK, tapi ada juga yang 200-300 KK," ucap Awang.

Tak hanya itu, dia juga meminta kepada Dandan agar kesejahteraan kader Posyandu diperhatikan. "Posyandu, mohon perhatikan ibu kader kita, karena mereka ujung tombak dalam memerangi stunting. Kami insyaallah ada di belakang Kang Dandan dan Kang Arif," pungkas Awang. (wip/sud)


Agenda Pilkada 2024

Peraturan KPU 2/2024 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2024
2024
22 September 2024
Penetapan Pasangan Calon
25 September 2024- 23 November 2024
Pelaksanaan Kampanye
27 November 2024
Pelaksanaan Pemungutan Suara
27 November 2024 - 16 Desember 2024
Penghitungan Suara dan Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara

Hide Ads