Pengamat Soroti Formasi Tim Pemenangan 3 Paslon di Pilwalkot Cirebon

Jawa Barat

Kenali Kandidat

Pengamat Soroti Formasi Tim Pemenangan 3 Paslon di Pilwalkot Cirebon

Ony Syahroni - detikJabar
Rabu, 02 Okt 2024 19:30 WIB
Ilustrasi pemilu
Ilustrasi Pemilu. Foto: Getty Images/Abudzaky Suryana
Cirebon -

Tiga pasangan calon yang akan berkontestasi di Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Cirebon 2024 telah membentuk tim pemenangan. Ketiga pasangan calon tersebut masing-masing adalah Eti Herawati-Suhendrik, Effendi Edo-Siti Farida dan Dani Mardani-Fitria Pamungkaswati.

Adapun tim pemenangan dari ketiga pasangan calon itu masing-masing diisi oleh figur dari koalisi partai politik hingga tokoh yang ada di daerah tersebut. Sementara yang menjabat sebagai ketua tim pemenangan, seluruhnya merupakan seorang politisi.

Pasangan calon Eti Herawati-Suhendrik misalnya. Tim pemenangan dari pasangan ini diketuai oleh Harry Saputra Gani. Ia merupakan seorang politisi dari Partai NasDem.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian pasang calon Effendi Edo-Siti Farida. Tim pemenangan dari pasangan ini diketuai oleh Andrie Sulistio. Dia merupakan seorang politisi dari Partai Golkar.

Selanjutnya adalah pasangan calon Dani Mardani-Fitria Pamungkaswati. Tim pemenangan dari pasangan calon ini juga diketuai oleh seorang politisi, yakni Imam Yahya dari PDIP.

ADVERTISEMENT

Pengamat politik dari Universitas Gunung Jati (UGJ), Khaerudin Imawan menyampaikan pandangannya terkait dengan ketua tim pemenangan dari tiga pasangan calon yang seluruhnya diisi oleh para politisi.

Sebelum berbicara soal tim pemenangan, Khaerudin lebih dulu menjelaskan tentang hal apa saja hal yang harus dilakukan oleh para pasangan calon yang akan berkontestasi di Pilkada 2024 ini.

Menurutnya, bagi setiap pasangan calon kepala daerah sudah seharusnya memahami betul berbagai problematika yang ada di tengah masyarakat. Dengan begitu, maka setiap pasangan calon pun bisa menghadirkan berbagai program yang nantinya diharapkan bisa menjadi solusi.

"Kan struktur pemahamannya, problematika apa saja yang berkembang di tengah masyarakat, kemudian pemenuhan apa saja yang harus menjadi prioritas. Problematikanya misalkan soal kemiskinan, soal pengangguran, soal kesehatan, soal lingkungan dan lain-lain," ucap Khaerudin di Kota Cirebon, Rabu (2/10/2024).

"Jadi problematika dan fakta yang terjadi di lapangan itu butuh pemikiran yang komprehensif. Itu lah kenapa kemudian program-program dari pasangan calon ini menjadi penting," kata dia menambahkan.

Di sisi lain, Khaerudin pun memandang setiap pasangan calon harus memiliki tim pemenangan yang juga betul-betul mampu memahami problematika yang terjadi di tengah masyarakat.

Melihat tim pemenangan tiga paslon yang seluruhnya diketuai oleh politisi, Khaerudin menilai hal itu tidak bisa menjadi jaminan mereka dapat mengerti problematika apa saja yang terjadi di tengah masyarakat.

"Bicara soal tim pemenangan, layaknya harus mempertimbangkan sosok yang memiliki komunikasi yang baik. Artinya, faktor komunikator politiknya ini yang harus diperhatikan. Komunikator itu bukan saja dari politisi. Keterbatasan komunikator politik dari politisi itu juga terdapat hal-hal yang minus. Menggaransi tidak kalau mereka memahami betul kehendak civil society (masyarakat sipil)?," kata Khaerudin.

Oleh karenanya, Khaerudin mengatakan sebaiknya para pasangan calon yang akan bertarung di Pilwalkot Cirebon 2024 bisa melibatkan kalangan masyarakat itu sendiri sebagai tim pemenangan.

"Menurut saya soal komunikator politik ini harus mempertimbangkan aspek lain. Yaitu equal atau sejajar. Maka dibutuhkan lah tim pemenangan dari civil society (masyarakat). Sehingga ketika di lapangan itu tidak ada gap. Maka dibutuhkan second opinion leader di masing-masing wilayah. Second opinion ini lah yang kemudian menjembatani bahasa politisi ke dalam bahasa masyarakat. Bahasa janji-janji manis ke dalam bahasa realistis," terang Khaerudin.

Dengan begitu, komunikasi antara tim pemenangan paslon dengan masyarakat pun bisa berjalan maksimal. Baik saat menyerap aspirasi masyarakat maupun saat menyampaikan program-program yang ditawarkan oleh paslon.

"Kegagalan kampanye, kegagalan komunikasi politik di tengah-tengah civil society ini kerap terjadi lantaran ada gap. Maka untuk menghindari gap itu solusinya adalah tentukan second opinion leader di masing-masing wilayah. Dan itu berasal dari masyarakat. Itu akan lebih menguntungkan pasangan calon dibandingkan mengedepankan politisi atau tim-tim yang berangkat dari struktur partai politik," kata dia.

Khaerudin lalu memberi contoh beberapa kalangan masyarakat yang bisa dilibatkan ke dalam tim pemenangan pasangan calon. Seperti misalnya masyarakat penggerak peduli lingkungan, masyarakat penggerak komunitas kerajinan dan lain sebagainya.

"Menurut saya itu akan lebih menarik. Coba kalau di tiap wilayah ada influencer dari kelompok yang dianggap netral. Seperti dari kelompok seni, kelompok penggerak peduli lingkungan dan lain sebagainya," ujar dia.

"Influencer-influencer ini harus dipatok di setiap wilayah. Dan tingkat penerimaan mereka di depan civil society itu akan lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang memiliki latar belakang politisi," kata Khaerudin menambahkan.

(sud/sud)

Agenda Pilkada 2024

Peraturan KPU 2/2024 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2024
2024
22 September 2024
Penetapan Pasangan Calon
25 September 2024- 23 November 2024
Pelaksanaan Kampanye
27 November 2024
Pelaksanaan Pemungutan Suara
27 November 2024 - 16 Desember 2024
Penghitungan Suara dan Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara

Hide Ads