Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung tinggal 83 hari lagi. Empat pasangan bakal calon akan berkontestasi untuk menjadi pemimpin Kota Bandung periode 2025-2030.
Di Pilwalkot Bandung 2024, sebanyak 1.896.389 orang tercatat dalam Daftar Pemilih Sementara (DCS) menurut data KPU Kota Bandung. Dari jumlah itu, 23 persen atau 436.288 atau 23 persen diantaranya merupakan pemilih pemula.
Pemilih pemula yang sebagian besar merupakan siswa-siswi SMA/sederajat ini, punya harapan bagi para calon pemimpin. Mereka berkeinginan, siapapun yang terpilih nanti bisa membawa perubahan bagi Kota Bandung ke arah yang lebih baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti yang diungkapkan Fridika (18), siswa SMAN 9 Bandung. Dika sapaannya mengaku baru pertama kali menggunakan hak pilihnya di Pilwalkot pada 27 November 2024 mendatang. Dika juga merasa sangat antusias menyambut pesta demokrasi tersebut.
"Baru pertama kali (ikut milih di Pilwalkot), saya pemilih pemula," ucap Dika saat diwawancarai di acara Festival Demokrasi yang digelar Pemkot Bandung di Monumen Bandung Lautan Api Tegalega, Rabu (4/9/2024).
Meski telah ada empat pasangan bakal calon wali kota dan wakil wali kota yang mendaftar ke KPU, namun Dika mengaku belum mengenal satupun sosok-sosoknya. Karena itu, Dika saat ini sering mengikuti berbagai kegiatan terkait edukasi politik yang digelar baik oleh KPU maupun pemerintah.
"Belum kenal calon-calonnya, nanti cari tahu di internet sama di sosmed. Makanya ini ikut kegiatan ini buat edukasi juga," ujarnya.
Namun begitu, Dika punya harapan bagi siapapun pemimpin yang terpilih nanti. Dia menginginkan, pemimpin baru nanti bisa membawa perubahan yang lebih baik untuk Kota Bandung.
"Harapannya untuk para calon semoga bisa memimpin dengan baik dan bisa memajukan Kota Bandung. Harus merubah Kota Bandung lebih baik," tutur Dika.
Selain itu, dia juga berpesan kepada pasangan bakal calon untuk tidak merusak keindahan Kota Bandung dengan memasang alat peraga kampanye di tempat yang tidak semestinya. "Untuk calon-calon jangan berserakan masangnya, harus tertib," tegasnya.
Selain Dika, Salman (17) siswa SMAN 4 Bandung juga punya harapan bagi calon pemimpin. Dia menginginkan pemimpin terpilih nanti dapat menyelesaikan segala persoalan yang ada di Kota Bandung seperti masalah sampah, kemacetan hingga fasilitas umum.
"Iya harapannya bisa memajukan Kota Bandung, merubah Kota Bandung lebih baik. Yang harus dibenahi itu soal fasilitas umum, banyak yang gak layak kondisinya. Kemudian masalah sampah, kemacetan," singkatnya.
Agen Perubahan
Di tempat yang sama, Pj Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono menyebut, pemilih pemula merupakan generasi penerus bangsa dan menjadi agen perubahan untuk Kota Bandung lima tahun ke depan.
Karena itu, Bambang mengharapkan para pemilih pemula bisa menggunakan hak pilihnya dengan baik agar Kota Bandung memiliki pemimpin yang terbaik.
"Hari ini adalah sebuah rangkaian untuk mensosialisasikan dan mengedukasi Pilkada di Kota Bandung kepada anak-anak sekolah (pemilih pemula) untuk bisa menggunakan hak pilihnya," ucap Bambang.
"Dilanjutkan dialog yang mudah dicerna untuk mereka sebagai pemilih pemula soal pentingnya Pilkada, pentingnya menggunakan hak pilih dan pentingnya menjadi agen perubahan. Mereka adalah generasi penerus yang nanti akan mengisi pembangunan ke depan," lanjutnya.
Di Pilwalkot 2024, Pemkot Bandung menargetkan tingkat partisipasi masyarakat dalam menggunakan hak pilihnya mencapai 90 persen. Angka itu naik dari partisipasi saat Pemilu 2024 yang mencapai 82,9 persen.
"Saya berpesan, gunakan hak pilih sebaiknya untuk menentukan siapa pemimpin Kota Bandung dan Jawa Barat yang lebih baik," tutup Bambang.
(bba/dir)