Di bulan Ramadan, ajakan untuk berbuka puasa bersama teman ataupun keluarga kerap banyak berdatangan. Namun, salah satu hal yang jadi kendala biasanya adalah menentukan tempat makan.
Bersepakat dengan banyak kepala tentang makanan dan resto apa yang akan dipilih bisa jadi hal yang menguras tenaga. Solusinya, Anda bisa memilih tempat-tempat berbuka puasa yang menyediakan banyak menu berbeda sekaligus.
Di Kota Bandung, salah satu tempat yang menyediakan beragam menu berbuka puasa adalah Trans Luxury Hotel Bandung. Di sini, Anda bisa menemukan 250 menu iftar yang siap mengakomodasi macam-macam selera makanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Chef de Cuisine Trans Luxury Hotel I Dewa Made Agus Rihatna mengatakan, menu-menu tersebut mencakup makanan khas Mediterania, Tiongkok, Italia, juga Nusantara. Makanan utama yang menjadi andalan adalah kambing guling.
Ketika detikJabar mencicipi kambing guling tersebut, tekstur dagingnya terasa sangat empuk. Aroma rempah-rempahnya pun meresap dan terasa padu dengan gurih dagingnya.
Usut punya usut, keempukan daging kambing tersebut diperoleh dari teknik memasak khusus. Termasuk juga bumbu-bumbunya, yang dimarinasikan pada daging dalam jangka waktu yang lama.
"Kita pakai bumbu maranggi, bumbu kuning, ketumbar, juga garlic yang dimasukkan ke dalam daging. Bumbunya di-marinate selama dua hari sampai benar-benar meresap ke dalam," ungkap Chef Dewa.
Sementara untuk tekstur yang empuk, ia mengatakan kambing tersebut dimasak dengan dikukus lalu dibakar. Hal tersebut untuk memastikan daging tetap matang tanpa menjadi terlalu kering.
"Kita pakai teknik steam roast, jadi dikukus dan dibakar. Kalau hanya dibakar di oven saja kan bakal kering. Kalau sebelumnya dikukus dulu, dagingnya akan jadi lembut dan tetap juicy," jelasnya.
Selain kambing guling, menu andalan lainnya adalah shawarma. Daging yang digunakan adalah daging ayam yang telah dimarinasi dalam bumbu-bumbu khusus selama satu malam. Beberapa di antaranya adalah cumin alias jintan putih dan yogurt. Berbeda dengan kebab, shawarma disajikan dengan daging yang diiris-iris tipis.
Chef Dewa mengatakan, ia melakukan penyesuaian terhadap penggunaan bumu-bumbu rempah kas Mediterania agar tetap sesuai dengan selera lidah orang Indonesa. Salah satunya adalah dengan mengurangi penggunaan cardamom.
"Kita sesuaikan dengan taste indonesia. Kita kurangi bumbu rempah seperti green cardamom karena rasanya itu kuat. Kita ganti dengan kapulaga, karena rasanya kan hampir mirip," jelasnya. Beberapa rempah lagi yang juga disesuaikan jumlah penggunannya meliputi bunga pala dan bunga lawang.
Untuk pilihan menu lainnya, di antara 250 menu tersebut terdapat aneka masakan Nusantara seperti bakso malang, soto Betawi, sup iga, dan banyak lagi. Kudapan khas Mediterania seperti shish taouk dan shis kebab juga bisa dicoba. Bahkan, hotel ini juga menyajikan menu bebek ala Tiongkok dan aneka pasta serta pizza khas Italia.
Untuk cemilannya, Anda bisa mencicipi roti pita dengan aneka bumbu cocolan khas nya seperti hummus dan fattoush. Aneka dessert sepeti es campur, macam-macam cake hingga es krim bisa dinikmati selepas santapan utama.
Salah satu hal unik lainnya adalah staff resto yang berkeliling ke meja-meja pengunjung dengan menggunakan kostum Timur Tengah ala Aladin. Ia membawa sekeranjang kurma dan membagikannya pada para pengunjung sembari menjelaskan perbedaan dari tiga buah kurma yang ada.
(sud/sud)