Kota Bandung tak pernah hilang akan sentuhan cita rasa kuliner. Salah satu kuliner yang cocok dinikmati ialah menu ayam chicken.
Meski terbilang biasa, menu ayam goreng tepung yang disajikan salah satu kedai di Bandung ini patut masuk dalam list wisata kuliner di Bandung. Namanya Chicken William, sajian ayam tanpa tulang ini punya sensasi berbeda saat masuk ke mulut.
Berlokasi di dekat kawasan kampus tepatnya di Jalan Teuku Umar, Kota Bandung, kedai ini menyajikan ragam menu fried chicken. Salah satu yang menggugah selera yaitu menu chicken bolognese.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menu ini juga menjadi andalan di kedai tersebut. detikJabar berkesempatan mencicipi menu tersebut. Rasanya enak, tidak keras digigit, juicy dan renyah saat dikunyah.
Selain itu, sambal dan saus di sini juga banyak dan tentunya memanjakan mulut khususnya bagi para pecinta pedas. Lalu menu chicken crumble, bumbunya meresap dan ukurannya besar.
![]() |
Owner Chicken William yakni Bagus Rahmat Hidayat mengatakan awal mula dirinya terjun ke dunia kuliner sejak tahun 2016.
"Didirikan sejak tahun 2016 di Bojongsoang, Kabupaten Bandung di dekat kampus Telkom. Awalnya di dapur rumah, jualan online, dipesan lewat WhatsApp dengan market mahasiswa. Dulu saya jual dari harga mulai Rp15-20,, awalnya chicken katsu, chicken ball, chicken popcorn. Kalau sekarang kita lebih ke bolognese chicken yang kita unggulkan," kata pria 30 tahun tersebut, Minggu (12/1/2025).
Disinggung mengapa dia memilih menu fried chicken tanpa tulang, menurutnya menu itu jarang ditemui di Bandung.
"Biasanya kan fried chicken pakai tulang, saya pengen beda dan simpel beda dari yang lain, oh yang gak ada ini bolognese chicken," ujarnya.
Sukses mengembangkan usahanya di kawasan Kampus Telkom University, Bagus yang merupakan jebolan Manajemen Bisnis Telkom University ini melebarkan saya usahanya dengan membuka cabang di kawasan Dipatiukur, dengan target sama yakni mahasiswa.
"Saya pilih di sini agar bisa dijangkau banyak orang. Disini juga banyak kampus, ada ITB, ITHB, Unikom dan lainnya, insyaallah pas target pasarnya," tuturnya.
Selain sasaran pasar, Bagus berani buka pasar di kawasan Dipatiukur karena cita rasa fried chicken yang dijual berani bersaing dengan kuliner-kuliner yang sudah ada di kawasan Dipatiukur sebelumnya.
"Pembeda, cita rasa beda dengan fried chicken lain, lebih juicy dan lebih crispy, disini juga banyak aneka sambal dan saus, dari mulai sambal geprek, saus mushroom, cheese saus, spicy barbeque, dan lainnya. Olahan ayam banyak ada cheesyblast, chicken popcorn, chicken jumbo, chicken katsu, ada chicken crumble, semua itu tanpa tukang," jelasnya.
Meski tidak ada latar belakang di dunia kuliner, dengan berbekal pengalaman sebagai mahasiswa manajemen bisnis dia berani terjun ke dunia kuliner.
"Benar-benar sendiri, didirikan saat masih mahasiswa semester akhir. Soal menu saya riset duku di media sosial, mana yang aneh dan belum ada di Bandung. Saya jual. Alhamdulillah market di Telkom laku, pada suka dengan ini sekarang bisa sampai 200 porsi dengan ayam 20-30 kilogram per harinya," terangnya.
Bagus menambahkan, pada tanggal 18-19 Januari 2025 mendatang ada promo buy 1 get 1 untuk menu fried chicken bolognese dengan sambal geprek. Selain itu, pembeli juga bisa pilih ekstra nasi dengan harga normal.
Salah satu pengunjung Arif Fahrurrozi Hidayat mengaku senang makan di tempat ini. Selain rasanya enak, fried chicken bolognese di tempat ini beda dari yang lain.
"Overall rasanya enak, menarik juga untuk mahasiswa di sekitaran sini. Rasanya beda sama yang lain, ayam Geprek, karena saya suka Sambal Geprek nya, harganya worth it, suka ekstra nasi juga," pungkasnya.
(wip/dir)