Soeria Wasesa, Menu Sarapan Ala Pangeran Sumedang

Soeria Wasesa, Menu Sarapan Ala Pangeran Sumedang

Dian Nugraha Ramdani - detikJabar
Jumat, 24 Mei 2024 07:00 WIB
Soeria Wasesa, sajian kopi yang dipadu-padankan dengan wedang sampeu buatan SMK PPN Tanjungsari, Sumedang.
Soeria Wasesa, sajian kopi yang dipadu-padankan dengan wedang sampeu buatan SMK PPN Tanjungsari, Sumedang. (Foto: Dian Nugraha Ramdani/detikJabar)
Sumedang -

Namanya memang terkesan buhun dan seperti datang dari kalangan kerajaan. Pelafalan Soeria Wasesa hampir mirip pengucapan nama Surawisesa, Raja Sunda yang bertahta setelah Sri Baduga Maharaja.

Nyatanya, Soeria Wasesa bukanlah nama seorang raja, bupati, atau pangeran. Soeria Wasesa adalah nama sajian kopi yang dipadu-padankan dengan wedang sampeu (singkong).

Sajian kopi dan singkong kocap tercerita merupakan kesenangan Bupati Sumedang periode 1883-1919, Pangeran Aria Soeria Atmadja. Kopi pahit dan rebusan singkong senantiasa tersaji sebagai menu sarapan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berpijak pada sejarah tersebut, Wasis Maryanto, Pengajar di SMK Pertanian Pembangunan Negeri (PPN) Tanjungsari, Sumedang, kemudian membuat menu Soeria Wasesa. Soeria diambil dari nama Pangeran Soeria Atmadja, sementara Wasesa adalah kata Sansekerta yang bermakna "kekuasaan". Tetapi, Wasesa juga bisa dibaca sebagai akronim "wedang sampeu Sumedang".

Menu Soeria Wasesa terwujud karena sebuah tantangan di Barista Innovation Challenge (BIC) 2023, agenda yang telah berlangsung 5 tahun di Indonesia di bawah prakarsa Kementerian Parisiwata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf).

ADVERTISEMENT

"Alhamdulillah sampai ke perempat final BIC. Di situ, karena kebiasaan menggunakan peralatan manual dan yang bermesin kecil, saya agak grogi juga menggunakan mesin penyeduh kopi yang besar," kata Wasis Maryanto kepada detikJabar di SMK PPN Tanjungsari, sambil menyajikan Soeria Wasesa, belum lama ini.

Nama Soeria Wasesa yang disematkan pada menu tersebut juga hasil berbincang dengan pihak Karaton Sumedang Larang. Sebagai pendiri dan penghibah tanah untuk SMK PPN Tanjungsari, nama Pangeran Aria Soeria Atmadja harus mewarnai kreativitas yang tumbuh di sekolah tersebut.

"Tadinya mau Aria, tapi itu adalah nama yang umum untuk Bupati di Sumedang. Maka, diambillah Soeria dari nama Pangeran Aria Soeria Atmadja itu," kata Wasis.

Wedang Sampeu

Wedang adalah air nira dari pohon aren yang digodok hingga matang namun tidak sampai terlalu kental. Sementara sampeu atau singkong adalah kekayaan gastronomi masyarakat di Sumedang. Sampeu juga banyak ditemukan di beragam daerah lain di Indonesia.

Kudapan Wedang Sampeu adalah singkong yang direbus dengan air nira segar. Rebusan ini menghasilkan singkong yang berwarna coklat seperti warna gula merah dengan tekstur yang sangat empuk.

Keempukan itu disusul dengan rasa manis yang menyeruak ke seluruh rongga mulut. Semakin dikunyah, rasa manis dari nira yang meresap ke dalam singkong semakin tercecap lidah.

Pada sajian Soeria Wasesa, pertama-tama wedang sampeu ditata pada dasar gelas. Setelah itu, dibuat susu murni hangat dengan cara diuap (steamed). Di samping itu, satu sloki espresso dengan bahan dasar kopi robusta juga disiapkan.

Susu dikucurkan pada gelas yang telah berisi wedang sampeu, disusul espresso satu sloki dan diakhiri dengan kucuran sedikit sirup pandan. Soeria Wasesa siap dinikmati.

"Karena mengandung karbohidrat, gula, dan kafein, maka Soeria Wasesa ini memang cocoknya dinikmati pagi hari. Ini mengingatkan kepada sarapan ala Pangeran Soeria Atmadja, meski telah dikreasikan dengan nira dan susu," kata Wasis Maryanto.

detikJabar mencoba mencicipi Soeria Wasesa. Minuman itu terasa seperti latte dengan sentuhan manis yang seimbang dengan pahit kopi. Ada pula rasa gurih dari susu. Selain itu, wangi gula aren sangat tegas tercium. Di ujung cicipan, barulah terasa aroma kopinya.

Wedang sampeu yang tenggelam di dasar gelas diciduk dengan sendok kecil. Potongan wedang sampeu itu memang sudah pas untuk sekali lahap, jadi tidak perlu menyisakan gigitan.

Kopi ini di sajikan di Kopi Bojongseungit, kedai yang berada di dalam lingkungan SMK PPN Tanjungsari, Sumedang. Satu porsi Soeria Wasesa harganya Rp17.000. Bojongseungit sendiri merujuk kepada kompleks perkebunan kopi di dalam area sekolah tersebut.

(iqk/iqk)


Hide Ads