Gereja tua di Italia memiliki keunikan. Di gereja ini ada seekor buaya tang digantung di atap gereja. Lantas, bagaimana cerita tentang buaya yang digantung di gereja tua itu?
Mengutip dari detikProperti, Oddity Central mengabarkan, Sabtu (17/2/2024) buaya tersebut merupakan buaya nil yang diawetkan. Diperkirakan, usia buaya itu sudah mencapai 500 tahun. Adanya buaya tersebut menjadi ciri khas gereja Santuario Della Beata Vergine Maria Delle Grazie yang berada di wilayah Mantua, Lombardia, Italia.
Belum diketahui secara pasti bagaimana buaya tersebut digantung pada atap gereja, namun tujuannya terkait dengan simbol agama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada zaman dulu, agama Kristen mengasosiasikan makhluk reptil seperti ular, naga, dan buaya dengan kejahatan, baik personifikasi iblis atau sekadar hewan yang membawa manusia ke dalam dosa. Jadi, menggantungnya di atas berfungsi sebagai peringatan bagi pengunjung gereja dan juga sebagai simbol kemenangan kebaikan atas kejahatan.
Banyak legenda terkait asal usul buaya tersebut. Beberapa percaya bahwa buaya tersebut ditangkap dan dibunuh setelah melarikan diri dari kebun binatang pribadi di kediaman Francesco Gonzaga.
Ada juga yang mengatakan bahwa hewan tersebut menyerang 2 bersaudara yang sedang beristirahat di tepi Sungai Mincio. Salah satu dari mereka meminta bantuan Holy Virgin/Sang Perawan Suci dan menyerang dan membunuh buaya itu dengan pisau.
Interior gereja ini tak hanya ada buaya saja, tetapi juga menampilkan desain yang indah. Bagian interior gereja dibuat dengan gaya gothic dengan bagian tengah yang luas. Kubahnya dihiasi dengan lingkaran bunga yang menampilkan lampu gantung kaca Murano.
Dilansir dari situs resmi santuariodellegraziecurtatone.it, penampakkan gereja saat ini dimulai pada akhir abad ke-14 di mana pemimpin rakyat, Francesco I Gonzaga, bersumpah untuk membangun kembali Tempat Suci kuno dengan gaya modern, memohon kepada Maria Sang Perawan untuk menghentikan wabah yang menimpa Mantua dan wilayahnya. Lokasi bangunan dibuka pada 1399 dan gereja tersebut disucikan pada 1406.
Kompleks gereja ini diselesaikan dengan sebuah biara besar dan dipercayakan kepada para biarawan Fransiskan yang mengelolanya hingga dibubarkan pada masa Napoleon. Selama berabad-abad, ada banyak pengunjung termasyhur, seperti Paus, Kaisar, dan para bangsawan.
Akan tetapi, ketika masa Napoleon, banyak bagian gereja yang dibongkar. Setelah masa penghancuran tersebut, sisa-sisa kompleks dipulihkan dan dipercayakan kepada para Fransiskan, lalu ke Pasionis, dan dari paruh pertama abad ke-20, dipercayakan ke keuskupan Mantua.
Tempat suci itu sendiri merupakan ex voto dan unik di dunia karena adanya unsur-unsur yang tidak biasa, seperti patung polimatik di sisi tengah atau boneka buaya yang tergantung di kubah.
Artikel ini telah tayang di detikProperti dengan judul Wow! Di Gereja Ini Ada Buaya Usia 500 Tahun.
(abr/sud)