Ancaman di Balik Kol Goreng yang Perlu Warga Jabar Tahu

Ancaman di Balik Kol Goreng yang Perlu Warga Jabar Tahu

Riska Fitria - detikJabar
Kamis, 15 Feb 2024 05:00 WIB
Bahaya makan kol goreng
Ilustrasi kol goreng. (Foto: iStock)
Jakarta -

Dear warga Jabar, jika kamu senang makan kol goreng, sebaiknya mulai berpikir ulang. Bukan nggak boleh, sebaiknya jangan dikonsumsi sering-sering.

Kol goreng sendiri identik dengan pecel ayam atau pecel bebek. Makanan ini kerap jadi favorit karena menambah kenikmatan saat makan pecel.

Dikutip dari detikFood, kol segar biasanya dipotong kasar lalu digoreng dalam minyak panas dan banyak. Namun, di balik kelezatannya, kol goreng ternyata berbahaya bagi kesehatan, apalagi jika sering dikonsumsi. Hal tersebut diungkap oleh seorang dokter lewat video TikTok @dr1share belum lama ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Siapa yang suka makan ayam goreng pakai kol goreng? Kol goreng hangus ini, mulai sekarang jangan makan lagi. Itu bisa menyebabkan kanker," tuturnya.

Ia menjelaskan bahwa saat menggoreng kol terjadi reaksi kimia. Dikutip dari World of Buzz (7/1/2024) reaksi tersebut dikenal dengan sebutan reaksi Maillard.

ADVERTISEMENT

Menurut dokter tersebut, reaksi Maillard dapat menghasilkan senyawa yang dikenal sebagai Akrilamida, atau karsinogen yang dikaitkan dengan risiko kanker.

"Makan kol goreng ini bisa membuat kita terpapar Akrilamida, sehingga meningkatkan risiko terkena kanker lebih tinggi," ujarnya lebih lanjut.

Ia juga mengatakan bahwa ini masih bersifat karsinogenik, sehingga diperlukan lebih banyak data untuk mengkonfirmasi teori ini. Namun, harus tetap waspada.

Hal ini pernah dibahas oleh ahli gizi Mochammad Rizal dari Indonesia Sport Nutritionist Association (ISNA) dalam artikel detikHealth (6/7/2023).

Ia menjelaskan bahwa sejauh ini belum menemukan referensi kol goreng yang dikaitkan dengan senyawa amina heterosiklik. Bisa jadi, senyawa itu dihasilkan dari alat masak.

"Ada kemungkinan senyawa tersebut diperoleh dari kerak panci atau wajan, bukan pada sayurannya," tutur Mochammad Rizal.

Meski begitu, ia juga menuturkan bahwa kol goreng memang tidak baik dikonsumsi setiap hari. Kol goreng yang diolah dengan banyak minyak mengandung lemak yang tinggi.

"Lemak trans itu berisiko buruk bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah. Kalau ingin menggoreng makanan, sebaiknya gunakan sedikit minyak," tutupnya.

Artikel ini telah tayang di detikFood dengan judul Kol Goreng Pelengkap Pecel Ayam Bisa Sebabkan Kanker, Ini Alasannya

(raf/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads