Air Tanjung Jadi Rahasia Kelezatan Ketupat Tasikmalaya

Air Tanjung Jadi Rahasia Kelezatan Ketupat Tasikmalaya

Faizal Amiruddin - detikJabar
Sabtu, 27 Mei 2023 21:00 WIB
Produksi ketupat tanjung yang dibuat dari Mata Air Tanjung yang legendaris
Produksi ketupat tanjung yang dibuat dari Mata Air Tanjung yang legendaris. (Foto: Faizal Amiruddin/detikJabar)
Tasikmalaya -

Para pedagang kupat tahu, ketoprak, leupeut atau lontong dan buras di Tasikmalaya boleh jadi sudah tak asing dengan Air Tanjung. Air unik yang berasal dari Kampung Cukang, Kelurahan Tanjung, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, ini seakan menjadi resep rahasia bagi para pelaku usaha mikro tersebut.

Memang tak semua pembuat ketupat atau lontong di Tasikmalaya memakai Air Tanjung, namun mayoritas yang berada di bagian selatan Tasikmalaya lazim menggunakannya.

"Tahu dari dulu ada Air Tanjung, pernah coba, memang ada pengaruhnya ke rasa dan tekstur tapi kalau dari saya lumayan jauh, jadi repot kalau harus sengaja setiap hari ke Kawalu," kata Endang (55) pedagang kupat tahu di Kecamatan Indihiang atau wilayah Tasikmalaya bagian utara, belum lama ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini berbeda dengan para pedagang kuliner berbahan ketupat di wilayah Kecamatan Kawalu, Cibeureum dan sekitarnya. Hampir semua menggunakan ketupat berbahan Air Tanjung. Seperti diungkapkan Danil (35) pedagang batagor di daerah Kersamenak Kawalu. "Ini ketupat Tanjung asli, saya memang tidak membuat sendiri, beli jadi dari pembuat ketupat di Tanjung," kata Danil.

Danil mengakui ketupat yang menggunakan Air Tanjung tidak cepat basi. Selain itu teksturnya pun padat dengan rasa yang berbeda. "Ketupat Tanjung mah tidak cepat biye (lunak akibat basi). Bisa seminggu tak basi, ya itu karena pakai Air Tanjung dan mengolahnya jago," kata Danil.

ADVERTISEMENT

Danil sendiri mengaku pernah membuat sendiri ketupat dengan Air Tanjung. "Pernah bikin sendiri ya memang awet, tapi kalau buatan saya hanya sekitar 4 atau 5 hari basinya. Kalau perajin kupat di Tanjung bisa 7 hari, mungkin punya cara khusus selain bahan Air Tanjung," kata Danil.

detikJabar berkesempatan mencicipi dan membandingkan antara ketupat berbahan Air Tanjung dan air biasa. Sepintas memang terasa sama saja, meski ketupat Tanjung sedikit ada rasa asin gurih, sedikit saja tak terlalu dominan.

Namun kalau tekstur memang terasa berbeda, ketupat Tanjung lebih peungkeur (teksturnya agak keras) alias agak keras ketimbang ketupat air biasa. "Tapi ada perbedaan kan? Bagi pedagang seperti saya, selain rasa, keawetannya yang lebih penting," kata Danil.

Sementara itu nyaris setiap saat, para produsen ketupat berdatangan membeli Air Tanjung untuk dijadikan bahan olahan ketupat, langsung ke sumber mata airnya. Dengan menggunakan jerigen, galon dan wadah lain mereka mengangkut air unik ini.

Hal ini jelas menjadi penanda bahwa Air Tanjung memang bisa membuat beda racikan ketupat. Semacam resep rahasia bagi para pembuat ketupat.

"Sudah dari dulu, kalau gak pakai air ini konsumen pasti komplain. Soalnya rasa berubah. Makanya walau pun jauh dan harus mengeluarkan modal lagi, tidak masalah," kata Rudi, pedagang ketupat asal Kecamatan Cibeureum, belum lama ini.

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads