Cincau Jembatan Citarum Cianjur, Rasa dan Cuannya Manis

Cincau Jembatan Citarum Cianjur, Rasa dan Cuannya Manis

Ikbal Selamet - detikJabar
Jumat, 21 Apr 2023 23:30 WIB
Cincau yang laris-manis di jalur mudik Cianjur.
Cincau yang laris-manis di jalur mudik Cianjur. (Foto: Ikbal Selamet/detikJabar)
Cianjur -

Momen mudik Lebaran Idul Fitri 2023 membawa berkah tersendiri bagi pendagang cincau di kawasan Taman Asmaul Husna, Jembatan Citarum, Kabupaten Cianjur. Para pedagang cincau khas Cianjur ini dapat meraup untung hingga tiga kali lipat dibanding hari biasanya.

Cincau di kawasan Taman Asmaul Husna di Jalan Raya Bandung, Kecamatan Haurwangi ini memang menjadi ikon di perbatasan Cianjur dan Bandung Barat. Puluhan pedagang cincau berjejer di kanan-kiri jalan, menyambut pengendara dari arah Bandung menuju Cianjur ataupun sebaliknya.

Khusus pada momen mudik, jalur sebelah kiri atau dari arah Cianjur menuju Bandung yang dipadati pengendara, tepatnya para pemudik yang beristirahat sejenak sebelum perjalanan ke kampung halaman. Sebab Kabupaten Cianjur ini juga menjadi jalur perlintasan bagi pemudik dari Jabodetabek ke Bandung hingga Tasikmalaya dan kota lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hingga sehari menjelang malam takbiran, tampak para pemudik memilik untuk beristirahat di pedagang cincau, tidak hanya saat siang tetapi juga ketika malam hari. Idrus (35), pemudik asal Tanggerang, mengungkapkan, tiap tahun khususnya pada saat mudik, dirinya dan rombongan selalu menyempatkan diri beristirahat di area penjual Cincau tersebut.

"Tiap tahun pasti istirahatnya di sini. Sambil ngopi, makan, kadang makan es Cincau. Tidur sedikit kemudian lanjut perjalanan lagi," kata Idrus saat ditemui detikJabar di kawasan pedagang Cincau Citarum, Jumat (21/4/2023).

ADVERTISEMENT

Idrus tak sendiri, dia konvoi bersama enam rekannya menggunakan empat sepeda motor. Mereka berangkat dari Tanggerang pada pukul 20.00 WIB menuju Tasikmalaya.

Iwa (33), salah seorang pedagang Cincau mengatakan, momen mudik lebaran tahun ini memberikan berkah bagi pedagang, setelah dua tahun terakhir pendapatan anjlok karena pandemi COVID-19. Jika pada hari biasa, penjualan cincau, kopi dan makanan hanya berkisar Rp 200 ribu sehari, pada saat arus mudik Iwa bisa meraup Rp 600 ribu dalam sehari.

"Berkah Ramadan. Alhamdulillah kalau rezeki bagus sehari bisa dapat sekitar Rp 600 ribu. Tiga kali lipat dari hari biasa," ujar Iwa.

Iwa menjelaskan cincau Cianjur di kawasan Taman Asmaul Husna memang sudah menjadi ikon. "Banyak juga langganan dari luar kota, kalau lewat Cianjur pasti istirahatnya di sini. Karena memang lokasinya strategis dan indah juga dengan Gapura masuk Cianjur yang megah," kata dia.

Selain itu, banyak pemudik yang sengaja beristirahat sambil menyantap cincau lantaran Cincau berkhasiat untuk mengobati masuk angin, panas dalam, juga pegal-pegal. Selain itu, Cincau yang dijual di jalur perbatasan tersebut, dibuat secara manual tanpa pengawet dan pewarna. Pemanisnya menggunakan gula aren asli.

"Jadi cocok kalau untuk pemudik, karena bisa jadi obat hilangkan masuk angin. Kalau yang tau khasiatnya, mereka pasti minta Cincaunya tak diberi es," jelas Iwa.

(yum/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads