Satu dari sekian banyak makanan khas atau oleh-oleh dari Tasikmalaya adalah comet. Makanan yang satu ini merupakan makanan ringan, sejenis keripik. Serupa dengan nama makanan-makanan khas Sunda lain yang merupakan singkatan, nama comet merupakan kependekan dari oncom saemet.
Saemet adalah bahasa Sunda yang berarti sedikit. Maka comet artinya oncom sedikit. Keripik yang satu ini memang diberi sedikit toping oncom di bagian tengahnya.
Bagi masyarakat di wilayah Tasikmalaya atau Priangan Timur, camilan kriuk-kriuk yang satu ini sudah tak asing lagi. Kreasi kuliner ini sudah ada sejak dulu dan hingga kini masih bertahan. Bahkan di momen-momen tertentu seperti Lebaran atau peringatan hari besar Islam lainnya, comet selalu hadir memperkaya variasi hidangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebetulnya comet itu variasi dari comro, oncom dijero. Bahannya sama yaitu singkong dan oncom," kata Lusi Nurasyiah (42) warga Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya, Senin (16/1/2023).
Jika comro adonannya tebal seperti gorengan, maka comet dibuat tipis seperti keripik. "Dulu waktu kecil kalau bulan puasa sering membantu ibu membuat comet, ya buat hidangan Lebaran," kata Lusi.
Cara membuatnya menurut dia cukup sederhana, singkong diparut lalu dibumbui hingga menjadi adonan. "Bisa ditambahkan bawang atau cikur (kencur) agar lebih gurih. Setelah jadi adonan lalu dibulatkan sebesar kelereng terus dipipihkan di atas nampan. Baru diberi oncom di atasnya, setelah dijemur baru digoreng," kata Lusi.
Karena tanpa campuran lain, comet dengan resep tradisional ini memiliki tekstur yang agak keras walau pun tetap renyah. "Jadi kalau comet asli itu, agak keras, durukduk-durukduk gitu ketika dikunyah. Kalau sekarang banyak produk comet yang sudah lebih renyah," kata Lusi.
Pantauan detikJabar di sejumlah pedagang oleh-oleh di Kota Tasikmalaya, comet yang banyak dijumpai adalah comet yang berukuran lebih kecil dan teksturnya lebih renyah. Tapi walau demikian, cita rasa cometnya tidak hilang. Ada rasa oncom, gurih dan renyah.
"Sebulan penjualan sekitar 100 kilogram, lumayan bagus. Comet banyak peminatnya," kata Neneng salah seorang penjual oleh-oleh di sekitar Pasar Pancasila Kota Tasikmalaya.
Dia juga mengatakan comet sering menjadi pilihan konsumen ketika berniat membeli oleh-oleh khas Tasikmalaya. "Iya kalau yang mencari oleh-oleh khas Tasik, pasti pilihannya comet," kata Neneng.
Meski dianggap khas Tasik, tapi dia mengatakan pasokan terbesar comet datang dari wilayah Cikoneng Kabupaten Ciamis. "Dari Tasik juga ada, tapi sedikit. Kebanyakan dipasok dari Ciamis. Daerah Cikoneng Ciamis kan memang sentra perajin makanan ringan. Di sana semua ada, mau comet, kicipring, makroni, keripik kaca ada pabriknya," kata Neneng.