Setelah menata Jalan HZ Mustofa menjadi 'Malioboro' Tasikmalaya, Pemerintah Kota Tasikmalaya kini tengah melakukan persiapan untuk menata Jalan Cihideung. Salah satunya menyiapkan wisata kuliner malam.
Pembangunan infrastruktur berupa jalur pedestrian di Jalan Cihideung sendiri sudah hampir selesai sekitar 98 persen. Namun pemerintah dihadapkan pada persoalan menata pedagang kakilima (PKL) serta ketertiban di kawasan itu.
"Untuk Jalan Cihideung kami akan tetap membolehkan pedagang kaki lima berjualan. Kemudian pada malam hari kami juga akan menyediakan pusat kuliner," kata Wali Kota Tasikmalaya M Yusuf, Senin (17/10/2022).
Rencana itu kini masih dalam tahap persiapan menanti pembangunan selesai 100 persen. Tapi ia sudah memberikan gambaran umum akan seperti apa nantinya situasi di kawasan tersebut.
"Jadi kalau siang para PKL pakaian dan sejenisnya. Kalau malam jadi pusat kuliner, tapi lapaknya harus knock down. Jadi tidak kumuh," kata Yusuf.
Dia juga mempersilakan masyarakat atau komunitas menggelar acara di kawasan Jalan Cihideung. "Silakan manfaatkan. Pemerintah semata-mata hanya ingin menata, tidak ada kepentingan apa pun. Makanya kami harap semua memberikan dukungan," kata Yusuf.
Yusuf juga mengaku bangga, penataan Jalan HZ Mustofa dan Jalan Cihideung diapresiasi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Bahkan Ridwan Kamil menurutnya memberi dukungan penuh dan siap memberi bantuan untuk penataan di sana.
"Saya dikasih dua jempol oleh Pak Gubernur. Beliau juga langsung mendukung dan akan memberikan bantuan. Kan masih banyak yang harus diselesaikan, misalnya parkir. Satu-satu lah kita tata," kata Yusuf.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tasikmalaya Apep Yosa Firmansyah mengatakan pihaknya kini sedang menyusun regulasi untuk mengatur para pedagang di Jalan Cihideung.
"Sedang disusun regulasinya, di antaranya menyangkut jam operasional, persyaratan pedagang dan lainnya," kata Apep, Selasa (18/10/2022).
Saat ini pihaknya juga sedang melakukan pendataan PKL, yang sempat dipindahkan dari Jalan Cihideung karena adanya pembangunan. "Jangan sampai setelah selesai PKL jadi semakin banyak dan tidak tertata. Nanti jumlah pedagang ini yang akan menjadi rujukan penempatan. Yang pasti PKL tetap ditempatkan sebelah kanan, jika dari arah timur," kata Apep.
Merujuk data jumlah PKL per 4 Juli 2022, Apep mengatakan ada 304 PKL yang sebelumnya berjualan di Jalan Cihideung. "Nanti setelah ada regulasi, kita lakukan verifikasi lagi," kata Apep.
Sementara terkait usulan Gubernur Jawa Barat agar pada malam hari di Jalan Cihideung ada pedagang kuliner, Apep mengatakan hal itu juga sedang dibahas dalam regulasi. "Misalnya PKL berjualan sampai pukul 16.00 WIB, setelah itu baru ganti oleh pedagang kuliner," kata Apep.
Untuk membangun pusat kuliner, Apep mengaku akan menggandeng masyarakat sekitar untuk menghindari terjadinya kesemrawutan akibat aktivitas pedagang yang tak terkendali. "Intinya kan harus rapi, bisa menjaga kebersihan dan ketertiban tempat. Nanti setelah regulasi selesai, kami akan mulai sosialisasi ke lapangan," kata Apep.
Sebelumnya usai menghadiri peringatan HUT 21 Kota Tasik, Senin (17/10/2022) Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan ekonomi pariwisata Tasik harus dimaksimalkan.
"Kota Tasik itu seperti Bandung, kota kecil tapi jadi tujuan berbelanja dan liburan. Perbanyak jalur pedestrian, diperluas. Coba perhatikan Jogja dengan Malioboronya," kata Ridwan Kamil.
Dia mengatakan perubahan memang membuat tidak nyaman. "Seperti makan obat, pahit tapi menyehatkan. Tinggal diatur saja prilaku berlalu-lintasnya, PKL nya dan lain-lain," kata Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil juga mengatakan bagi sebuah kota, yang dilihat itu adalah fisiknya. "Kota itu beda dengan kabupaten. Ada 5 yang harus diperhatikan oleh pemerintah kota, yaitu sampah, PKL, banjir, macet dan ruang publik. Sukses membereskan itu, masyarakat senang," kata Ridwan Kamil.
(orb/orb)