Menahan Rindu Demi Meraup Cuan Lewat Ketan Bakar di Bandung

Serba-serbi Warga

Menahan Rindu Demi Meraup Cuan Lewat Ketan Bakar di Bandung

Yuga Hassani - detikJabar
Senin, 26 Des 2022 23:30 WIB
Asep, penjual ketan bakar di Masjid Al Fathu, Soreang, Kabupaten Bandung.
Asep, penjual ketan bakar di Masjid Al Fathu, Soreang, Kabupaten Bandung. (Foto: Yuga Hassani/detikJabar)
Bandung -

Mengipas ketan di atas panasnya bara kayu telah menjadi aktivitas sehari-hari bagi Asep (23), seorang pedagang ketan bakar. Ia biasanya melakukan itu sejak pagi hari hingga malam hari saat berjualan.

Pada liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023, Asep meraup untung dari jualannya. ia menjajakan dagangannya di Masjid Al Fathu, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung.

Asep menjelaskan pada malam sebelumnya bisa menjual ketan bakar hingga mendapatkan omzet ratusan ribu. Hal itu membuatnya lebih bersemangat dalam berjualan. Sebab biasanya pendapatannya tak sebanyak itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Alhamdulillah lah pendapatan mah. Memang relatif sih, tapi memang hari-hari biasa mah Rp 100 ribu juga nggak. Kalau sekarang mah alhamdulillah bisa sampai Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribu lebih," ujar Asep, saat ditemui detikJabar, Senin (26/12/2022).

Dalam kesehariannya, Asep memulai aktivitas berjualan di depan BRI Soreang. Namun setelah azan zuhur ia selalu berpindah ke wilayah masjid Al Fathu.

ADVERTISEMENT

"Biasa jualan mah di depan BRI sana. Cuma kalau udah siang suka ke sini. Sekalian salat aja, terus alhamdulillah sekarang ramai," tuturnya.

Asep mengaku berjualan ketan bakar sejak 2012. Saat itu ia berjualan di area Kota Bandung.

"Awal jualan mah sekitar tahun 2012 keliling di Bandung, jalan Moh Ramdan. Kalau di sini baru sekitar dua tahun lah," ucapnya.

Asep, penjual ketan bakar di Masjid Al Fathu, Soreang, Kabupaten Bandung.Ketan bakar yang dijual Asep. (Foto: Yuga Hassani/detikJabar)

Pria asal Bayongbong, Kabupaten Garut tersebut saat ini mengontrak di daerah Leuwipanjang. Sehingga jika ingin berjualan di daerah Soreang harus menggunakan angkutan umum.

"Ngontrak mah di Leuwi Panjang. Kalau ke sini ya pake angkot pagi-pagi. Terus jualan mah bisa sampai jam 12 malem," tuturnya.

Asep mengaku kerap merindukan suasana kampung halamanannya. Tapi apa daya, ia harus tetap bekerja demi bertahan hidup. Rasa rindu pun akhirnya harus dikubur dan ia alihkan dengan fokus berjualan.

"Pengen sih pulang ke kampung. Tapi da gimana lagi, harus jualan, lagian sekarang juga alhamdulillah lah lagi ramai juga," katanya.

Asep, penjual ketan bakar di Masjid Al Fathu, Soreang, Kabupaten Bandung.Ketan bakar yang dijual Asep. Foto: Yuga Hassani/detikJabar

Ketan bakar yang dijual Asep tergolong terjangkau. Satu ketan bakar tersebut dijual Rp 5.000. Ketan itu dilengkapi bumbu tambahan oncom dan serbuk serundeng.

"Kalau sehari saya suka bawa sekitar 250 ketan. Biasanya ketan ini bisa habis sekitar satu sampai dua hari. Kalau sekarang sehari juga kadang habis," pungkasnya.

(mso/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads