.webp)
Membuka tempat usaha di pusat keramaian adalah satu cara untuk semakin memperkenalkan produk kepada konsumen. Hal itulah yang baru saja dilakukan oleh Katsunyaka, restoran Jepang spesialis katsu ini.
Dikenal sebagai restoran yang hanya ada di tempat tersembunyi alias hidden gems, Katsunyaka mulai merambah ke pusat keramaian dengan membuka gerai baru di salah satu pusat keramaian Kota Bandung yakni Cihampelas Walk (Ciwalk).
"Jadi awal mulanya konsepnya menyumput hingga kita di tahun 2022 ini memberanikan diri dengan konsep tidak hidden gems," kata Founder Katsunyaka, Rebecca Agnes, Selasa (6/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rebecca mengungkapkan alasan dirinya mengubah konsep Katsunyaka dari hidden gems, kini muncul di tengah-tengah keramaian. Menurutnya hal itu dilakukan agar semakin banyak konsumen yang tahu tentang keberadaan Katsunyaka sebagai restoran spesialis katsu.
Selain untuk meningkatkan ekspansi, diubahnya konsep Katsunyaka bertujuan untuk menghadapi gelombang resesi. Sebagai pengusaha kuliner, dia mengaku optimis dapat melalui resesi dengan beragam inovasi atas produk serta pemasaran. Tak menutup kemungkinan, ke depan ada menu baru yang ditawarkan Katsunyaka.
"Kuncinya adalah membuat suatu kreativitas ide produk yang membuat kita bisa bertahan di sini, jadi untuk melalui resesi juga kita memerlukan ide dan kreativitas," ujarnya.
 Hidangan dari Katsunyaka di Ciwalk Foto: Bima Bagaskara/detikJabar |
Saat ini kata dia, Katsunyaka telah memiliki tujuh gerai yang tersebar di Kota Bandung dan Semarang. Ia punya target jika Katsunyaka bisa terus berekspansi hingga Ibukota Jakarta.
"Kita kan dari awal buka tuh di Jalan Bengawan, Braga, Setiabudi, lalu Katsunyaka Semarang, dan ini resto yang kelima. Dua lagi ekspress ada di TKI dan Tembalang di Semarang," ujarnya.
Sejak dibuka pada 2019 lalu, Katsunyaka mendapat respon yang positif dari masyarakat. Rebecca optimis Katsunyaka busa terus berkembang.
Saat ini, ada lebih dari 30 menu yang ditawarkan Katsunyaka. Menu-menu itu terdiri dari beragam olahan katsu dan minuman segar yang pastinya telah disesuaikan dengan lidah orang Indonesia.
"Katsu-nya tidak seperti katsu biasanya yang hanya satu lapis aja tapi kita punya beberapa lapis dan beberapa varian katsu yang bisa dinikmati oleh para customer kita, itu kelebihan kita. Kalau untuk rasa sendiri kita lebih di mix ya, tidak Jepang banget dan Indonesia banget tapi kita sesuaikan dengan lidah Indonesia," jelas Rebecca.
Salah satu menu yang jadi signature dari Katsunyaka ialah Chicken Curry yang menyandingkan olahan Chicken Katsu dengan kuah kari serta telor dadar.
Sementara untuk lokasinya, meski tak memiliki tempat terlalu luas, Katsunyaka menawarkan kenyamanan dengan ornamen-ornamen khas Jepang. "Katsunya sendiri tidak hanya nasi dan katsu tapi juga kita dampingi dengan varian rasa lain seperti dengan Chicken Curry," kata wanita lulusan Farmasi di Universitas Indonesia tersebut.
(bba/yum)
