Ingat Kota Sukabumi pasti ingat Mochi. Kalimat itu menjadi pembuka perbincangan dengan pengelola Mochi Lampion yang kini menjadi salah satu sentra oleh-oleh khas Sukabumi.
Mochi Lampion sudah ada sejak tahun 1983 yang berawal dari sebuah perkampungan Kaswari, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi. Menariknya, jika toko lain dibuat orang Tionghoa, Mochi Lampion ini dibuat warga pribumi asli Sukabumi, yaitu almarhum Engkus Kuswandi.
"Perkampungan Kaswari ini mulai produksi mochi turun-termurun, sekarang generasi kedua. Pertamanya almarhum Engkus Kuswandi, warga asli Sukabumi, diturunkan ke anaknya generasi kedua, Wanti Kuswanti dan Nanti Kusnanti," kata Direktur Operasional Mochi Lampion, Rudi Witarasa saat ditemui detikJabar, Sabtu (23/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jauh sebelumkesuksesannya hari ini, perjalananMochiLampion pun cukup panjang.MochiLampion sempat dipandang sebelah mata dibanding produksimochi lain.
![]() |
Sekarang lebih kekinian. Produk ini masih tetap diminati dan jadi ikon Kota Sukabumi. Jadi kita pertahankan dan kita tingkatkan lagi, terutama dari sisi kualitas dan varian baruRudi Witarsa - Direktur Operasional Mochi Lampion |
Mulanya, Mochi Lampion terlahir dari sebuah toko kecil yang memasok klontong-klongtong dan memasarkannya keliling kota, mulai dari Cianjur hingga Puncak Bogor.
"Jadi nganfas (jualan keliling), masukin ke beberapa toko klontong dan itu rata-rata nggak habis. Kalau nggak habis kita jual ke pasar buat dibikin dodol," ujar Rudi sambil mengenang awal Mochi Lampion berdiri.
Nama Mochi Lampion mulai dilirik saat tampil di media nasional yang mengangkat tentang makanan khas Sukabumi. Ditambah dukungan dari pemerintah yang menjadikan mochi sebagai simbol makanan khas Sukabumi.
Pada 2014, Mochi Lampion pindah ke tempat yang lebih besar. Tujuannya agar mudah dijangkau wisatawan.
Pada tahun itu pun mereka mulai menjajaki varian-varian baru seperti mochi rasa Nutella, Milo, keju, dan lain-lain. Sampai hari ini total ada 18 varian rasa.
"Sekarang lebih kekinian. Produk ini masih tetap diminati dan jadi ikon Kota Sukabumi. Jadi kita pertahankan dan kita tingkatkan lagi, terutama dari sisi kualitas dan varian baru," tutur Rudi.
Punya Pabrik Sentra Pembuatan Mochi
Pada 2017, Mochi Lampion membuka sayap lebih lebar. Mereka membangun pabrik produksi untuk memenuhi kebutuhan konsumen lain.
"Di sini (toko) konsumen antre banyak dan nunggu pasokan kan repot, akhirnya kita buka pabrik tahun 2017. Lumayan tercukupi, terlayani konsumen yang datang. Kita rekrut karyawan-karyawan sekitar Kaswari dan luar sukabumi terutama Jampang," kata dia.
Dari pabrik tersebut, total produksi mochi yang dapat dibuat dalam satu hari mencapai 2.500 box. Sementara pada akhir pekan bisa mencapai 5.000 box. Stok tersebut rata-rata habis berkat penjualan online.
(ors/ors)