Sate maranggi adalah kuliner legendaris di Kabupaten Purwakarta yang hingga saat ini perkembangannya semakin menjamur.
Cukup mudah bagi siapa saja yang ingin menikmati panganan daging ditusuk yang dimasak dengan cara di bakar tersebut.
Kampung Maranggi Plered adalah salah satu tempat rekomendasi bagi Anda jika ingin menyantap sate maranggi di Kabupaten Purwakarta. Lokasinya berada di jantung kota Kecamatan Plered memudahkan Anda untuk berkunjung ke Kampung Maranggi, tepatnya di seberang Kantor Kecamatan Plered, Purwakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para pedagang sate maranggi di sana mulai berjualan pukul 07.00 WIB hingga malam hari. Setiap harinya tak pernah sepi pengunjung, jumlahnya pun meningkat jika tiba hari libur.
Umumnya, para pedagang sate maranggi mematok harga Rp2.000 per tusuk, Rp20.000 untuk harga per satu porsi sop dan nasi Rp3.000 per bungkus.
"Saya juga memang menjual segitu," ujar Riki salah seorang pedagang sate maranggi di Kampung Maranggi Plered, Sabtu (19/03/2022).
Ia mengatakan, wisatawan yang datang ke sini sebagian besar dari luar kota yang sengaja datang menikmati sate maranggi. Masyarakat asal Purwakarta juga tidak kalah banyak mampir ke Kampung Maranggi Plered ini.
Dalam sehari, ia mengaku bisa menghabiskan 300 sampai 400 tusuk sate maranggi, jumlahnya menikmat jika weekend tiba. "Kalau Sabtu Minggu 800 tusuk habis, bahkan 1.000 jika ramai banget," kata Riki.
Diketahui, Wiskul di bangun Pemkab Purwakarta sekitar 2013 lalu. Sebelumnya lahan tersebut merupakan pasar tradisonal Plered.
Lahan tersebut selain di bangun Kampung Maranggi, juga Kantor Kecamatan Plered dan para pedagang direlokasikan ke Pasar Citeko.
Para pedagang sate maranggi yang saat ini berjualan di sana sebelumnya berjualan di sejumlah titik di Jalan Raya Plered dan Anjun, mereka direlokasikan setelah sebelumnya didata terlebih dahulu.
(ors/bbn)