Ketika bicara soal kota terbersih di Jawa Barat, satu nama yang mencuat adalah Kabupaten Ciamis. Kabupaten ini tak hanya meraih penghargaan Adipura Kencana yang merupakan penghargaan tertinggi di bidang pengelolaan lingkungan hidup, tetapi juga menjadi satu-satunya kota di Jawa Barat yang berhasil meraihnya.
Hal yang paling spesial capaian ini, Ciamis meraihnya bukan karena anggaran besar, melainkan berkat kesadaran warganya dan inovasi lokal yang berkelanjutan. Masyarakat Tatar Galuh telah menyadari akan pentingnya kebersihan lingkungan, bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau petugas kebersihan saja.
Baca juga: Para Pencari Sinyal di Pelosok Jawa Barat |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suasana perkotaan Ciamis memang nampak berbeda dari wilayah lainnya. Seperti jalanan di lingkungan perkotaan yang bersih menyambut setiap langkah kaki warganya. Tak tampak tumpukan sampah di sudut-sudut kota dan yang terlihat justru taman-taman kecil yang terawat.
Saluran air yang mengalir cukup jernih dan tak menimbulkan bau, serta lingkungan permukiman yang rapi dan asri. Udara terasa lebih segar, bukan hanya karena pepohonan yang rindang, tetapi juga karena budaya hidup bersih yang telah menjadi rutinitas dalam keseharian masyarakat.
Salah satu hal kecil yang menjadikan Ciamis sebagai daerah terbersih adalah kesadaran memilah sampah sebelum membuang pada tempatnya. Gerakan kecil ini memudahkan pemerintah dalam mengelola sampah.
Seperti yang dilakukan Cicih Mintarsih (52) warga Kelurahan Linggasari, Kecamatan Ciamis. Ia rutin setiap hari memilah sampah yang dihasilkan dari rumah tangga. Seperti botol air mineral, plastik dan sejenisnya dipisahkan dengan sampah organik seperti sisa makanan.
"Dipisahkan dulu, botol-botol plastik dan sejenisnya dipisahkan dimasukan ke dalam karung lalu disetor ke bank sampah atau diberikan ke pemulung. Untuk sampah organik seperti sisa makanan dipisahkan untuk pakan ikan di kolam," ujarnya, Senin (28/7/2025).
![]() |
Husen (50), warga Desa Pawindan, Kecamatan Ciamis, mengatakan pengelolaan sampai di wilayahnya sudah baik. Ia hanya cukup memilah sampah dari rumah, nantinya ada orang dari Karang Taruna yang akan datang untuk mengambil sampah-sampah tersebut.
"Pengelolaan sampah di sini sudah terkoordinir jadi tidak susah-susah kalau buang sampah karena ada yang ngambil. Ada iuran. Alhamdulillah tertib, sudah berjalan lama," ujar Husen.
Husen juga sudah biasa memilah sampah dari rumah. Namun hasil dari pilah sampah itu biasanya langsung ia ambil untuk berbagai keperluan meski tidak besar, ia tidak menyimpannya di bank sampah.
Baca juga: Salah Kaprah Kata Ewe |
Menurut Husen, pengelolaan sampah di Kabupaten Ciamis sudah sangat baik dibanding dengan daerah lain. Menurutnya sudah selayaknya Ciamis mendapat anugerah Adipura Kencana dari pemerintah pusat.
"Warga di sini juga kompak, tidak ada lagi yang buang sampah ke sungai atau selokan. Kalau ada yang buang sampah sembarangan seperti ke sungai akan langsung ditegur oleh siapa saja yang lihat," jelasnya.
(yum/yum)