Abun Bunyamin yang biasa disapa Haji Abun, seorang pengusaha pabrik besi asal Ciamis punya kebun durian puluhan hektare. Untuk menjaga kebun duriannya, Haji Abun melihatkan warga tetangga sebagai pagar hidup.
Kompensasinya sebagai pagar hidup, warga tetangga kebun dapat merasakan nikmatnya durian kelas premium hasil panen. Dari mulai durian bawor, musang king, duri hitam hingga sumber tembaga.
Kebun durian itu berada di Desa Raksabaya, Kecamatan Cimaragas, Kabupaten Ciamis. Sedangkan Haji Abun merupakan warga Desa Sukamulya, Kecamatan Baregbeg.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Haji Abun memiliki lahan seluas sekitar 100 hektare hasil pembebasan lahan dari masyarakat. Di Desa Raksabaya ini merupakan asal daerah dari sang istri.
![]() |
Di luas lahan itu, Haji Abun yang merupakan penghobi durian memutuskan untuk menanam pohon durian di tahun 2019 lalu. Hal itu didasari dari keprihatinannya, setiap toko durian premium yang ia jumpai, hampir semua duriannya merupakan impor dari negara tetangga. Padahal Indonesia memiliki lahan yang sangat subur.
"Namanya hobi, setiap ada toko durian pasti dikunjungi. Tapi durian premium itu bukan dari Indonesia tapi didatangkan dari negara tetangga. Mereka punya durian sementara kita impor padahal tanah kita subur," ujar Haji Abun.
Dari luas 100 hektare, lahan yang tertanam durian baru 40 hektare dengan jumlah 6.000 pohon. Jenis durian premium yang ditanam, yakni Bawor, Musang King, Duri Hitam dan Sumber Tenaga. Pada bulan Maret 2024 lalu, merupakan panen yang pertama kali.
Harga duriannya pun terjangkau di bawah harga pasaran, jenis bawor dibandrol Rp 100 ribu per kilo sedangkan musang king dan duri hitam Rp 300 ribu per kilo.
"Itu harga di sini, tidak sampai Jakarta karena keburu habis. Niatnya awalnya mau di jual di Jakarta, di kebun juga orang pada nyari," ungkapnya.
Pada panen pertama, kebun Haji Abun menghasilkan total 12 ton durian dari semua jenis. Namun dari hasil panen itu, hampir setengahnya habis dimakan. Mulai dari warga tetangga, karyawan, relasi dan lainnya.
"Buah pertama saking senengnya jadi dari awalnya sudah nadzar, akan dibagikan," ucapnya.
Meski demikian, banyak juga warga dari berbagai daerah datang untuk membeli duriannya. Haji Abun pun akhirnya menjual durian itu agar mereka tidak kecewa. Hasil penjualan duriannya itu pun disalurkan untuk pembangunan jalan desa di wilayah dekat kebun durian. Bukan hanya soal berbisnis, tapi Haji Abun melakukannya untuk aksi sosial.
"Duit hasil penjualan durian saya gak makan sepeser pun, dibikin jalan dicor sepanjang 3 kilometer. Sebagian dari hasil durian sebagian dari uang pribadi. Ke depan juga niatnya hasil durian ini sebagian untuk membangun lingkungan sekitar," jelasnya.
Mengenai pagar hidup durian untuk masyarakat, Haji Abun menjelaskan, warga yang ingin merasakan durian premium cukup minta dan akan dikasih. Sehingga masyarakat pun bisa turut menjaga kebun durian.
"Tidak usah kita pagar kebun, cukup duriannya dikasih ke warga tetangga kebun. Saya kasih asal benar-benar mau, kalau nggak ujar beli kan ke depannya. Tapi bukan semua orang yang datang ke sini dikasih, tapi untuk lingkungan sekitar," ucap pria yang memiliki pabrik besi di wilayah Tangerang dan Bogor.
![]() |
Haji Abun juga telah membagikan sekitar 5.000 bibit durian kepada ribuan warga Desa Raksabaya sekitar kebun. Satu keluarga diberikan 2 bibit pohon yang akan ditanam di lahannya masing-masing.
Ke depan, warga pun bakal memiliki buah durian dengan kualitas premium. Tak hanya untuk dirinya sendiri juga bisa memberi ke orang lain. Haji Abun juga memberikan pendidikan kepada masyarakat mengenai Budi daya durian.
Haji Abun akan terus menanam durian selagi masih ada lahan. Desa Raksabaya, Kecamatan Cimaragas juga memiliki lahan yang sangat cocok untuk buah durian.
"Ke depan semoga Ciamis bisa jadi penghasil durian khususnya, bisa jadi ikon dari wilayah ini. Bibit durian saya dapat dari Kemranjen Banyumas. Bulan Desember semoga bisa panen lagi dengan hasil lebih banyak," pungkasnya.
(mso/mso)