5 Fakta Terbaru di Balik Paku Bersarang di Tubuh Pria Indramayu

5 Fakta Terbaru di Balik Paku Bersarang di Tubuh Pria Indramayu

Tim detikJabar - detikJabar
Rabu, 26 Jun 2024 09:32 WIB
Hasil rontgen pemuda pemakan paku di Indramayu
Hasil rontgen pemuda pemakan paku di Indramayu. (Foto: Sudedi Rasmadi/detikJabar)
Indramayu -

Sebanyak 70 butir paku berada di lambung pria berinisial SH asal Indramayu, Jawa Barat. Diduga paku itu berasal dari rumah milik saudara SH yang sedang melakukan pembangunan. Paku tersebut telah bersarang di tubuh SH selama enam bulan.

Awalnya kejadian ini terungkap setelah SH diantar keluarganya untuk menjalani pemeriksaan kejiwaan di RSUD Indramayu. Tapi setelah dirawat, tim medis menemukan gejala lain yang dialami pria tersebut berupa paku yang bersarang di dalam tubuhnya. Berikut 5 fakta terbarunya.

Bisa Buat Lambung Jebol

Tindakan operasi menjadi salah satu pilihan tepat untuk mengantisipasi adanya komplikasi yang disebabkan benda asing di tubuh pasien. Puluhan paku itu bisa saja akan menyebabkan lambung jebol yang menimbulkan infeksi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada saat tidak dilakukan tindakan maka akan terjadi di si lambungnya bolong ya atau jebol sehingga bisa menyebabkan infeksi dan menyebabkan gangguan pencernaan dan gawat darurat," kata Direktur RSUD Indramayu, dokter Deden Bonni Koswara, Selasa (25/6).

Ada Paku Berukuran 4-7 Sentimeter

Setelah dilakukan operasi, dokter berhasil mengangkat sebanyak 70 paku yang sudah bersarang di tubuh SH. Paku berukuran 4 sentimeter hingga 7 sentimeter yang sudah berkumpul di dalam lambung itu sebagian sudah berkarat.

ADVERTISEMENT

Sehingga menurut Deden, kecil kemungkinan paku-paku itu dapat keluar dari lubang anus. "Karena paku ukurannya besar ya tidak dimungkinkan ya (keluar dari anus)," ungkapnya.

Ada Juga Jarum Pentul

Bukan hanya paku, sejumlah benda asing seperti jarum pentul pun sempat bersarang di tubuh SH. Karena ukurannya yang lebih kecil, jarum tersebut sudah berada di usus bagian bawah.

"Tapi kalau jarum pentul ada juga ditemukan di usus bagian bawah. Kalau dilihat dari imagine nya ada sekitar dua ya di bawahnya," katanya.

Asal-usul 70 Paku

Kepada dokter, pasien sudah mengingat dan bercerita saat kejadian menelan paku yang tidak diketahui oleh keluarga. SH menyebut, paku yang sempat bersarang di tubuhnya diduga diambil dari saudaranya yang kabarnya saat ini sedang membangun atau merenovasi rumahnya.

"Kalau keluarga tidak ada yang tahu. Cuma pas ditanya ingat nggak ambil paku di mana? di tempat saudaranya. Sekarang dia ingat, tadinya nggak ingat," kata Rachmat Prayitno kepada detikJabar.

Tidak menutup kemungkinan, dikatakan Rachmat, kejadian SH yang menelan paku itu belum lama dilakukan, yaitu sekitar satu sampai dua Minggu belakangan. Terbukti, dari hampir 80 persen paku yang berhasil diangkat dalam kondisi baru.

"Yang berkarat itu sedikit. Dari 70 butir paku, sekitar 80 persen itu masih baru. Ya ukuran 5 sampai 7 sentimeter," ujarnya.

Kondisi Korban Terkini

Di hari ketiga pascaoperasi, kondisi kesehatan SH kian membaik. Pasien selain menunjukkan kesadarannya yang stabil, juga mulai berjalan, dan belajar minum. Pemulihan pascaoperasi berjalan normal. Selain tidak ada rembesan, keluhan pasien seperti mual-muntah kini semakin berkurang. Bahkan, pasien tidak lagi merasa nyeri atau sesak napas.

"Keadaan secara klinis hemoglobin juga bagus, albumin baik (pemulihan sel yang rusak pascaoperasi). Fungsi ginjal bagus, fungsi hati juga bagus," jelas Rachmat.

Meski sempat menelan 70 butir paku, kondisi lambung saat laparotomi eksplorasi dilakukan terlihat baik. Dokter tidak menemukan adanya tanda luka atau kebocoran yang ditimbulkan dari tusukan paku.

"Jadi waktu buka kulit dalam (lambung) itu bagus tidak ada luka. Paku diambil satu-satu dan lambung dibuka. Sampai selesai kita cek lagi tapi tidak ada luka," paparnya.

Bahkan menurut dokter Rachmat, setelah dilakukan intubasi, dokter tidak menemukan tanda luka di bagian kerongkongan pasien. "Setelah di intubasi di kerongkongan juga tidak luka. Mungkin pasien telan kepala paku dulu," tuturnya.

(wip/iqk)


Hide Ads