Benda asing yang tertelan kadang kala bisa keluar secara spontan seiring waktu. Namun untuk benda yang berukuran besar dan tajam berpotensi adanya bahaya yang timbul di dalam tubuh.
Seperti pada kasus dialami SH pemuda asal Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu. Sebanyak 70 butir paku telah bersarang di dalam lambungnya.
Tindakan operasi menjadi salah satu pilihan tepat untuk mengantisipasi adanya komplikasi yang disebabkan benda asing di tubuh pasien. Puluhan paku itu bisa saja akan menyebabkan lambung jebol yang menimbulkan infeksi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada saat tidak dilakukan tindakan maka akan terjadi di si lambungnya bolong ya atau jebol sehingga bisa menyebabkan infeksi dan menyebabkan gangguan pencernaan dan gawat darurat," kata Direktur RSUD Indramayu, dokter Deden Bonni Koswara, Selasa (25/6/2024).
Setelah dilakukan operasi, dokter berhasil mengangkat sebanyak 70 paku yang sudah bersarang di tubuh SH. Paku berukuran 4 sentimeter hingga 7 sentimeter yang sudah berkumpul di dalam lambung itu sebagian sudah berkarat.
![]() |
Sehingga menurut Deden, kecil kemungkinan paku-paku itu dapat keluar dari lubang anus. "Karena paku ukurannya besar ya tidak dimungkinkan ya (keluar dari anus)," ungkapnya.
Tak hanya paku, sejumlah benda asing seperti jarum pentul pun sempat bersarang di tubuh SH. Karena ukurannya yang lebih kecil, jarum tersebut sudah berada di usus bagian bawah.
"Tapi kalau jarum pentul ada juga ditemukan di usus bagian bawah. Kalau dilihat dari imagine nya ada sekitar dua ya di bawahnya," katanya.
Sebelumnya diberitakan seorang warga di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat harus menjalani operasi usai diketahui menelan paku secara sengaja. Sebanyak 70 buah paku dan beberapa jarum yang bersarang di tubuh orang dengan gangguan jiwa itu berhasil di angkat.
Pemuda laki-laki berinisial SH (22) warga Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu itu awalnya dibawa keluarganya untuk dilakukan pemeriksaan kejiwaan. Namun, dalam perawatannya, tim medis dari RSUD Indramayu menemukan adanya gejala lain yang dialami pasien.
"Ini adalah pasien orang dengan gangguan jiwa pertama kali dirawat di ruangan Malgova yaitu khusus ODGJ. Kemudian pada saat dokter spesialis kejiwaan kami dokter Tini melakukan anamnesia didapatkan bahwa pasien ini juga pasien ini juga terdapat keluhan. Ada mual, sering sakit perut," kata Direktur RSUD Indramayu, dokter Deden Bonni Koswara ditemui detikJabar, Senin (24/6/2024).
(tya/tey)