Sandiaga Uno Canangkan Seni Kaligrafi Masuk Dunia NFT

Kota Sukabumi

Sandiaga Uno Canangkan Seni Kaligrafi Masuk Dunia NFT

Siti Fatimah - detikJabar
Kamis, 23 Mei 2024 16:54 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno.
Menparekraf Sandiaga Uno (Foto: Siti Fatimah/detikJabar).
Sukabumi -

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Uno mencanangkan ekonomi kreatif seni kaligrafi masuk dalam dunia NFT (Non Fungible Token). Hal itu disampaikan saat dia memberikan penghargaan kepada Lembaga Kaligrafi Al Quran (Lemka) Sukabumi sebagai Santri Digitalpreneur Indonesia 2024 terbaik.

Pantauan detikJabar, Sandiaga Uno didampingi oleh Direktur Aplikasi, Permainan, Televisi dan Radio Kemenparekraf/Baparekraf Iman Santosa. Turut hadir juga pejabat Forkopimda dan Pimpinan Yayasan Ponpes Syamsul Ulum.

Pada kesempatan tersebut, Sandiaga sempat menerima cendera mata dari santri Lemka Sukabumi. Mereka nampak memberikan lukisan wajah Sandiaga Uno yang dihiasi dengan kaligrafi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada sesi tanya jawab, Sandiaga merasa bersyukur bahwa program Santri Digitalpreneur sudah menyentuh Kota Sukabumi. Dia juga membahas prospek seni kaligrafi di dunia digital.

"Saya melihat tadi dari pemenangnya ada kaligrafi yang menjadi produk unggulan dan sudah terbentuk menjadi lembaga. Ini bisa kita tampilkan nanti di beberapa kegiatan Kemenparekraf terutama dari beberapa sub sektor uang mendukung kriya dan juga kegiatan-kegiatan event lainnya," kata Sandiaga kepada awak media di Ponpes Syamsul Ulum, Kota Sukabumi, Kamis (23/5/2024).

ADVERTISEMENT

"Ini adalah peluang usaha dan bisa membuka lapangan kerja bagi para santri. Dengan digitalisasi juga kita mengangkat kaligrafi ini menjadi NFT yang sekarang mulai meningkat lagi dari segi nilai heritagenya maupun dari segi nilai ekonominya," sambungnya.

Bukan hanya melalui NFT, santri yang menggunakan digital sebagai sumber pemanfaatan ekonomi kreatif juga akan membantu pendapatan ekonomi nasional. Di sisi lain, konten-konten yang dibuat santri pun harus berisi konten yang edukatif dan menggambarkan keislaman.

"Saya menghitung dari total 5 juta santri, jika mereka bisa mencetak satu konten per minggu saja itu bisa menjadi 5 juta konten dan kalau kita lihat kontennya ini memiliki dampak baik, ekonominya sendiri bisa diukur, karena total nilai tambah ekonomi kreatif ini sudah mencapai Rp1.400 triliun salah satunya ditopang oleh konten-konten kreatif yang diciptakan," ungkapnya.

Pihaknya berharap, dengan semakin berkembangnya santri digitalpreneur maka seluruh santri di Indonesia dapat berkembang sebagai santri yang kreatif dan berdaya saing. "Mudah-mudahan program ini akan membawa santri di Sukabumi menjadi santri yang kreatif dan berdaya saing," tutupnya.

(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads