Modal Nekat 5 Mahasiswa Majalengka Buka Angkringan Demi Biaya Kuliah

Serba-serbi Warga

Modal Nekat 5 Mahasiswa Majalengka Buka Angkringan Demi Biaya Kuliah

Erick Disy Darmawan - detikJabar
Kamis, 23 Mei 2024 16:01 WIB
Angkringan Bujang Maja, usaha milik mahasiswa Majalengka.
Angkringan Bujang Maja, usaha milik mahasiswa Majalengka (Foto: Erick Disy Darmawan/detikJabar).
Majalengka -

Angkringan merupakan warung kecil di pinggir jalan yang menjajakan makanan serta minuman dengan harga ramah. Di Kabupaten Majalengka, angkringan kini menjelma menjadi tempat primadona nongkrong bagi kawula muda.

Selain tempat nongkrong, angkringan juga bisa dijadikan tempat mencari inspirasi. Seperti Noval Trizaenal Muttaqin (24) bersama keempat temannya, berawal dari hobi nongkrong mereka kini berhasil mendirikan tempat usaha serupa.

Angkringan Bujang Maja adalah nama tempat usaha mereka. Lokasi angkringan yang baru berjalan itu berada di Jalan Raya Baribis-Jatiwangi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Angkringan ini didirikan oleh 5 mahasiswa bernama Noval, Farid, Fajar, Asep, dan Yasir. Mereka merupakan mahasiswa dari Universitas Majalengka (UNMA) dan Sekolah Tinggi Keguruan & Ilmu Pendidikan Yasika (STKIP YASIKA) Kasokandel, Majalengka.

"Karena sering nongkrong di tempat angkringan, kita sepakat buat bikin angkringan bersama," kata Noval saat berbincang dengan detikJabar.

ADVERTISEMENT

Para mahasiswa semester akhir itu membuka usaha hanya dengan modal nekat. Modal sebesar Rp5 juta mereka dapat dari hasil pinjaman.

"Buka usaha ini nekat aja. Modal Rp5 juta juga minjem dulu dari saudara saya," ujar Noval.

Namun bagi mereka, minim pengalaman dan modal bukan suatu penghalang. Pasalnya mereka mempunyai moto, yakin usaha aja dulu.

"Karena kami aktif di HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) punya slogan yakin usaha sampai, kami juga di angkringan punya moto yakin usaha aja dulu, jadi jalanin aja dulu gimana nanti He-he-he," kelakarnya.

Meski demikian, mereka membuka tempat usaha ini bukan tanpa tujuan yang jelas. Hasil dari usahanya ini, mereka berharap bisa menambah uang saku dan bayaran kuliah.

"Motivasinya mah syukur-syukur kami bisa buat bayar kuliah sama buat jajan sehari-hari, buat pengalaman juga. Terus bikin angkringan juga buat ruang diskusi kami," jelas dia.

Disinggung progres usahanya selama dua bulan, Noval mengaku, belum bisa menikmati hasil. Itu karena, pendapatannya masih belum stabil.

"Untuk saat ini belum mendapatkan hasil. Utang modal juga belum ketutup, baru dibayar sekitar 10 persen," ucap Noval.

"Soalnya masih naik turun pendapatannya. Yang paling enak tuh pas awal buka, kan bulan Ramadan tuh, nah awal-awal itu udah meningkatkan rata-rata pendapatan per hari Rp350 ribu, itu paling tinggi. Paling rendahnya Rp250 ribu. Tapi sekarang mah omzet menurun, rata-rata Rp300 ribu per hari, itu juga berlaku cuma malam Minggu. Hari-hari biasa mah Rp80-100 ribu," sambungnya.

Sekedar informasi, angkringan di tempat ini menyediakan beragam makanan dan minuman. Adapun harga makanan dan minumannya dimulai dari Rp1.000 sampai Rp6.000. Angkringan ini buka setiap hari dari pukul 16.00 WIB sampai 01.00 WIB.

(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads