Secara khusus, Bupati Rudy memanggil Januari menghadap ke kantornya, pada Minggu (10/12/2023) sore. Pantauan detikJabar, Januari datang sendirian ke kantor bupati.
Dengan tampilan yang sederhana, berjaket hitam, celana panjang krem dan topi di kepala, dia mendatangi orang nomor 1 di Garut itu. Senyum lebar tampak di wajah lelaki berumur 23 tahun tersebut.
Keduanya lama berbincang di dalam ruangan. Bupati Rudy menyampaikan, kisah Januari ini membuatnya terenyuh. Rudy mengatakan, jika kisah Januari ini harus dijadikan contoh oleh kawula muda dalam berusaha.
"Bagaimana dia semangat dalam berusaha, demi biaya sekolah dia dan adiknya. Januari juga berjualan karena ingin membantu orang tuanya," ucap Rudy.
Rudy sempat menjejali Januari dengan motivasi. Dia meminta agar pria yang akrab disapa Aris (Aa penjual risol) itu tetap semangat dalam berjualan dan meraih mimpinya.
"Tadi sempat curhat ingin jadi pengusaha sukses. Saya bilang pasti sukses, karena kemauannya sudah ada," ungkap Rudy.
Rudy sendiri mengaku, akan membantu Januari. Selain memberikan uang bantuan modal usaha, Rudy sudah memerintahkan jajarannya untuk membantu pengembangan bisnis untuk Januari.
"Nanti kita bikinkan NIB, PIRT, brand sama sertifikat halalnya," pungkas Rudy.
Januari sendiri mengaku, tak menyangka bisa bertemu dengan Bupati Garut. Dia membagikan momen kebersamaannya dengan Rudy. Katanya, dia mengaku terharu karena bisa berbincang hingga duduk di kursi bupati.
"Tadi sempat berfoto dan duduk di kursi Pak Bupati. Tidak tahu saya mimpi apa semalam," ucap Januari.
Sekadar diketahui, Januari merupakan mahasiswa asal Garut yang sedang jadi perbincangan belakangan ini. Bukan mahasiswa biasa, karena dia tak malu untuk berjualan makanan sambil berkuliah di kampusnya.
Mahasiswa Semester 9, Jurusan Peternakan di Fakultas Pertanian Universitas Garut ini diketahui berjualan beragam makanan ringan buatan sang ibu, Sri Winda. Mulai dari risoles, donat, bacil hingga dorokdok (kerupuk kulit).
Baca juga: Simpati untuk Januari |
Selama perjalanannya dalam berjualan, Januari melewati beragam cobaan. Mulai dari dihina sesama, hingga direndahkan oleh teman-teman sendiri. Januari bahkan kerap menangis di rumahnya, ketika jualan yang dia bawa tak laku.
"Saya prinsipnya selama tidak merugikan orang, saya jalan terus. Kalau dihina dan direndahkan sudah biasa," katanya. (mso/mso)