Cara Kiki Aryani Agar Anak Suka dengan Matematika

Cara Kiki Aryani Agar Anak Suka dengan Matematika

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Senin, 06 Nov 2023 05:00 WIB
Kepala SMA BPI 1 Bandung Kiki Aryani (38).
Kepala SMA BPI 1 Bandung Kiki Aryani (38). (Foto: Anindyadevi Aurellia/detikJabar)
Bandung -

Kiki Aryani (38), Kepala Sekolah SMA BPI 1 Bandung ini jauh dari citra galak. Selama 14 tahun mengajar sebagai guru Matematika, Kiki selalu punya cara untuk dekat dan dikenal ramah dengan anak-anak.

Para siswa yang tak menyukai matematika dan merasa kewalahan atau kesulitan mengerjakan soal, perlahan jadi bisa memahami ribuan rumus dan angka. Tapi diakui oleh Kiki perlu waktu untuk bisa mendekatkan diri sebagai guru yang diinginkan oleh anak-anak. Saat baru menjadi guru, dia mengaku cukup kesulitan untuk berkomunikasi dengan murid.

"Awalnya saya diterima di Pendidikan Matematika UPI. Setelah lulus, langsung dipanggil ke salah satu bimbel untuk diminta mengajar. Tapi waktu itu masih belum bisa menghadapi anak-anak, masih kurang sabar. Mungkin karena baru lulus juga, jadi belum paham cara mendidik atau komunikasi sama anak-anak," cerita Kiki pada detikJabar belum lama ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tapi, Kiki tak bisa pungkiri masih punya rasa cinta dan cita-cita besar yakni menjadi seorang guru. Ia pun terus berusaha untuk menjadi guru yang disukai muridnya. Nampaknya takdir pun sudah mengarahkan Kiki untuk bisa meraih cita-citanya.

"Pengennya dulu jadi pegawai bank karena kan rapi gitu. Terus waktu masih kecil itu kalau anak cewek kan suka main anjang-anjangan, masak-masakan, gitu. Kalau saya pura-pura punya note, nulis, muridnya boneka. Jadi ya sepertinya sudah ditakdirkan untuk mengajar," kenang Kiki sambil tersenyum.

ADVERTISEMENT

Di sela-sela waktu luang sebagai pengajar bimbel, Kiki manfaatkan untuk bekerja paruh waktu di salah satu restoran cepat saji. Dari sini, ia malah memperoleh banyak pengalaman yang ia terapkan saat mengajar.

"Awalnya masih nggak sabaran gitu, apalagi pelajaran matematika itu tidak mudah. Tapi lama-lama bisa sabar dan bonding dengan murid. Nah itu karena sempat kerja di sana, saya banyak belajar untuk kontak dengan customer, sempat ditunjuk untuk mengurus pesta ulang tahun anak-anak juga. Dari sini jadi saya terapkan supaya mengajar itu asyik, sambil menghibur anak-anak. Jadi belajar itu kayak main, dan ternyata banyak yang suka," ucap Kiki.

Ada beberapa hal yang ia terapkan dalam cara mengajarnya. Seperti berusaha agar selalu eye contact dengan murid, ramah dan sabar mengajar, serta berusaha dekat dan memahami apa yang ia inginkan. Katanya, ia tak mau ada image belajar itu harus serius dan galak.

Tapi Kiki tak memungkiri bahwa matematika adalah pelajaran yang sering dianggap sulit. Maka katanya, perlu membangun motivasi anak untuk tertarik dengan matematika. Kalau sudah merasa jago, murid bisa mempelajari matematika yang lebih dalam dan rumit lagi, untuk ikut Olimpiade dan perlombaan. Program ini juga disediakan oleh SMA BPI 1 Bandung.

"Kalau saya istilahnya memberi terapi untuk anak-anak yang nggak suka matematika. Menurut saya rumus itu nggak perlu cepat, kita perlu proses pembelajaran. Belajar matematika memang akan semakin sulit seperti adanya limit, turunan, integral, tapi semakin susah itu semakin menantang. Manage stress nya akan kepacu, jadi bisa menghadapi permasalahan hidup sehari-hari dan punya logika berpikir yang baik," ucapnya.

Setelah dua tahun mengajar di bimbel, Kiki sempat mengajar matematika di SMP BPI pada tahun 2009-2011. Kemudian pindah mengajar sebagai Guru Matematika di SMA BPI 1 Bandung.

Ia pun sempat jadi Staff Humas, kemudian jadi Staff Kurikulum di SMA BPI 1. Dari situ Kiki belajar soal manajerial, kurikulum, mengurus jadwal sekolah, dan lainnya. Sampai akhirnya takdir mengarahkan perempuan lulusan Magister Matematika ini untuk jadi Kepala Sekolah.

"Time management itu penting ya, itu sudah saya pelajari sejak ngajar di bimbel sambil part time ya, kemudian jadi staff di sekolah. Sekarang saya kegiatan sehari-hari semakin padat seperti aktivitas di luar sekolah jejaring dengan Kemendikbud, ikut organisasi di luar sekolah yang sifatnya untuk produktifitas sekolah," kata Kiki.

Selama menjadi guru sampai jadi kepala sekolah, nama Kiki sempat dikenal di sosial media. Sebab saat itu ia sempat mengunggah ujian praktik pelajaran agama di SMA BPI 1. Bahkan videonya viral di beberapa acara radio hingga televisi.

"Iya dulu sempat viral ujian praktek agama Islam di SMA BPI 1. Sampai bikin ada seserahan, akad, resepsi, semuanya disiapkan. Ya waktu itu cari cara untuk eksplor pembelajaran sekolah ya supaya anak juga senang dan bisa mudah memahami pelajarannya," cerita Kiki.

Tapi biar pun sekarang kesibukannya bertambah, Kiki tetap punya waktu untuk jadi guru pribadi bagi keluarganya. Ia tak cuma jadi sosok guru yang disukai para murid, tapi juga berusaha jadi sosok guru terbaik untuk kedua anaknya.

"Anak saya yang pertama kelas satu SMP dan satunya kelas satu SD. Saya pulang maghrib gitu terus sholat, nyuapin anak, jam 7 ajak belajar. Semua mata pelajaran ya, saya cek PR-nya, suruh recall pelajaran sebelumnya. Jadi saya juga pastikan anak terpantau akademiknya," cerita Kiki sambil tersenyum.

(aau/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads