Kisah Suminta, Gemar Bertualang hingga Jadi Relawan Penyebar Al-Qur'an

Serba-serbi Warga

Kisah Suminta, Gemar Bertualang hingga Jadi Relawan Penyebar Al-Qur'an

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Kamis, 26 Okt 2023 05:31 WIB
Suminta, relawan asal Sukabumi yang sering bagi-bagi Al-quran untuk anak-anak.
Suminta, relawan asal Sukabumi yang sering bagi-bagi Al-qur'an untuk anak-anak (Foto: Istimewa).
Sukabumi -

Deru mesin motor membelah kesunyian permukiman warga di Kampung Cimalimping, Desa Sukamaju, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi. Riuh anak-anak menyambut kedatangan Suminta, relawan dari Gerakan Peduli Anak Pengajian (GPAP).

Seorang pria terlihat berkemas merapikan barang bawaan yang terbungkus rapi di atas motor manual yang dikendarainya. Ada puluhan mushaf Al-qur'an dan Iqro yang akan ia bagikan ke pondok pengajian di kampung tersebut.

Ternyata bukan sekali ini saja pria bernama lengkap Suminta Paqih itu membagi-bagikan Alquran. Sudah ribuan kitab suci umat Islam itu ia bagikan ke sejumlah pelosok daerah di Sukabumi. Padahal, latar belakang pria itu adalah dari komunitas Petualang Alam Gunung Rimba Sukabumi (Paguris).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini sudah menginjak tahun ke tiga ya, wilayah yang sudah kami jelajahi mulai dari Cisolok, Cikakak, Palabuhanratu, Simpenan, sebagian wilayah Sukabumi Selatan, Pajampangan kemudian ke wilayah Sukabumi Utara kami pernah ke Nagrak dan sekitarnya," kata Suminta kepada detikJabar, Rabu (25/10/2023).

Ada misi besar di balik pria yang biasa bekerja sebagai fasilitator outbond dan guide wisata tersebut. Ia mengaku prihatin karena generasi saat ini banyak yang kecanduan gadget dan permainan online. Pikirannya terlontar ke beberapa tahun silam, saat pengajian menjadi kewajiban anak-anak ketika sore menjelang Maghrib.

ADVERTISEMENT

"Ini salah satu bagian dari mengkampanyekan anak-anak supaya gemar membaca Alquran, dengan kondisi sekarang itu banyak anak-anak enggan untuk mengaji, begitu kan. Makanya dengan kegiatan ini kita pasok Alqurannya, salah satu program untuk menjauhkan mereka dari gadget dan game online," ujarnya.

Dengan gemar mengaji, Suminta berharap anak-anak bisa sedikit menjauh dari gadget dan permainan online. Tidak sekadar membagikan Alquran, Suminta juga kerap membagikan tips kepada orang tua anak.

"Main gadget boleh, main game boleh asal dibatasi, diatur oleh orang tua. Belajarnya, kemudian kegiatan keagamaannya. Karena arus teknologi tidak bisa dibendung, minimal upaya ini bisa mengurangi aktivitas anak yang terpaku dengan gadget," imbuhnya.

Suminta banyak mendapat permintaan Alquran dari relawannya di pelosok Sukabumi. Terkadang jumlah permintaan dengan penerimaan Alquran hasil donasi tidak seimbang. Suminta mengakalinya dengan mengunggah donasi Alquran di akun media sosialnya.

"Kami sisir setiap permintaan, tempat pengajian, majelis-majelis, rumah-rumah ustaz. Selama ini kami melihat mereka itu tidak tersentuh apalagi yang dipelosok, banyak kami temukan Alquran yang sudah usang itu semua kami sisir kami berikan bantuan," ungkapnya.

"Jujur saja, kami kerap kewalahan, penerimaan dan permintaan tidak seimbang, lebih banyak permintaan namun alhamdulillah perlahan kita penuhi. Intinya gerakan peduli anak pengajian adalah salah satu bentuk kampanye anak gemar mengaji," sambung dia.

Suminta bergerak meski terkadang merogoh kocek pribadinya, karena donatur hanya mensupport Alquran sesuai kebutuhannya. Namun menurutnya hal itu tidak jadi masalah karena ia dan komunitasnya bergerak dengan dasar sosial.

"Kami bergerak atas dasar jiwa sosial, tidak ada support dana, kami gerak sendiri namun rela demi anak- anak. Akomodasi kami tanggung masing-masing, itu sudah komitmen kami yang penting Alquran dari para donatur dari para agniya sampai ke anak-anak. Sedikit pengeluaran kita anggap bagian dari ibadah bersodaqoh," pungkasnya.

(sya/mso)


Hide Ads