Bantu Orang Tua Cara Abbas Menjemput Takdir di Bidang Mebel

Serba-serbi Warga

Bantu Orang Tua Cara Abbas Menjemput Takdir di Bidang Mebel

Sativa Alifia - detikJabar
Minggu, 22 Okt 2023 18:00 WIB
Abbas Friatna (61) merupakan pemilik Padaringan Jok yang berlokasi di Jalan Tubagus Ismail Raya, Sekeloa, Coblong
Abbas Friatna (61) merupakan pemilik Padaringan Jok yang berlokasi di Jalan Tubagus Ismail Raya, Sekeloa, Coblong (Foto: Sativa Alifia)
Bandung -

Abbas Friatna (61) merupakan pemilik Padaringan Jok yang berlokasi di Jalan Tubagus Ismail Raya, Sekeloa, Coblong. Sudah lebih dari tiga puluh tahun Abbas berkecimpung di dunia mebeler dan membuka jasa service jok motor dan jok sofa.

Kemampuannya mulai terasah saat dirinya masih duduk di bangku SMP. Saat itu, Abbas sering diminta untuk membantu beberapa pekerjaan orang tuanya yang juga bergerak di bidang mebeler.

"Saya tuh awal sama orang tua suka disuruh membantu bongkar-bongkar sofa, ngangkut, antar, atau ambil sofa atau kerjaan yang dilakukan orang tua saya," ucap Abbas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Abbas mengatakan, dirinya yang menekuni bidang seperti orang tuanya sudah seperti takdir lantaran awalnya ia tidak tertarik, namun kini ia menyukainya.

"Hampir semua pekerjaan yang berkaitan dengan mebeler saya suka. Awalnya saya ga berminat, tapi mungkin sudah menjadi takdir di situ," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Keseriusan Abbas di bidang mebeler makin terlihat ketika ia mendirikan "Padaringan Jok" pada tahun 1986.

"Ke konsumen ringan ke saya juga ringan," ucap Abbas.

Landasan tersebut menjadi alasan Abbas menamakan jasa servisnya dengan harapan dapat saling merasa ringan ketika bekerja sama dengan konsumen.

Segala permintaan akan ia upayakan jika mampu. Meski ada pemesanan di luar kota, ia akan tetap berusaha memenuhinya. Bahkan, ia pernah mendapat permintaan di luar Pulau Jawa. "Klien sampai ke Riau, Jakarta, Kalimantan, Balikpapan, banyak," Ucap Abbas. Ia juga menerima jasa servis kitchen set dan berbagai hal selama ia mampu melakukannya. "Tergantung permintaan konsumen. Kalau saya bisa, ya saya kerjakan," kata Abbas.

Salah satu hal berkesan sekaligus menantang bagi Abbas adalah ketika ada pembeli yang menawarkan harga lebih.

"Ketika saya menawarkan harga sekian lalu klien menawarkan harga yang lebih tinggi, nah itu kan bingung. Itu ada ketentuannya, 'tapi saya mau besok kelar ya.' Itu sebenarnya menjadi tantangan yang berkesan buat saya," ucap Abbas. Hal ini juga yang memotivasinya dengan menganggapnya sebagai proses yang bisa dinikmati dan selalu bersyukur.

Abbas tentunya mengupayakan jerih payahnya sebelum memiliki jasa sendiri. Ia sempat bekerja sana-sini dengan orang lain ataupun perusahaan yang merekrutnya.

Ketika bekerja, ia selalu mengupayakan hasil terbaik dan loyalitas sehingga terkadang jasanya masih diminta oleh tempatnya bekerja dulu.

"Kalau saya itu selalu bukan kerja putus, dalam arti seenaknya aja gitu," kata Abbas.

Hasil kerja kerasnya ini juga dimaksudkan untuk anak-anaknya. Ia merasa bersyukur bisa menyekolahkan anaknya. "Alhamdulillah kita menyelesaikan anak-anak untuk mendapatkan ilmu," ucapnya.

(yum/yum)


Hide Ads