Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) tahun ini memberikan bantuan pendidikan pada puluhan siswa lulusan SMA/sederajat. Program ini merupakan yang pertama diluncurkan, sebagai bagian dari kepedulian SBM ITB terhadap pendidikan yang inklusi.
Sejumlah 60 siswa terpilih untuk bisa mendapat sertifikat dan pelatihan khusus selama satu tahun. Setelah rampung, mereka akan mendapat jaminan untuk bisa bekerja di PT Tangkas Cipta Optimal (TACO), salah satu perusahaan swasta yang digandeng ITB.
"Jadi SBM ITB ini kan punya standar kualitas kelas dunia, tapi itu hanya dinikmati oleh segelintir orang. Nah kita ingin agar bisa dinikmati oleh lebih banyak orang, kita tahu dari 4 juta lulusan SMA yang terserap dunia kerja hanya 1,9 juta. Kami berikan solusi akses pendidikan bagus ke yang kurang beruntung. Tidak sekedar kuliah dan training tapi ada juga magang, baru mereka bisa diterima di Taco. Jadi ada jaminannya dan tidak sekedar input yang baik," kata Donald Crestofel Lantu, Director of Executive Education SBM ITB dan Ketua Program Mini SBM ITB, Jumat (20/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Program ini jadi kali pertama ITB bekerja sama dengan salah satu perusahaan swasta terkemuka di Indonesia. Setelah pengumuman disebarkan di laman SBM ITB dan berbagai platform, ada 169 peserta yang mendaftar. Hingga akhirnya terpilih 60 calon terbaik yang berhasil melewati serangkaian seleksi.
Kini, mereka punya kesempatan untuk belajar di SBM ITB dengan gratis selama enam bulan via online, magang di PT TACO selama enam bulan hingga bekerja, dan mendapat sertifikat dari SBM ITB.
Sekedar diketahui, PT TACO merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang solusi interior. TACO memiliki track record yang cukup baik, seperti dikenal operasionalnya menggunakan sumber daya lokal, dan belum pernah melakukan PHK saat pandemi lalu.
"Jadi memang yang kami seleksi ini pelajar lulusan SMA yang low income, punya SKTM, dan rumahnya kami cek, selain itu nilai atau SKL-nya kami nilai, bagus nggak? Terakhir, mereka harus punya keinginan dan kemampuan belajar. Selain itu kualitas personal dibantu oleh Taco untuk tes profil dan karakteristik lain yang dibutuhkan," ucap Donald.
Sementara itu, rasa senang dan bersyukur pun diucapkan oleh Tazkia, perempuan lulusan SMAN 19 Bandung. Ia menceritakan ada banyak proses yang harus dilalui, rupanya ia berhasil diterima. Ia pun tak sabar untuk segera memulai pembelajaran di kampus terkemuka kota Bandung itu.
"Seleksi yang dilaksanakan pada awalnya ada seleksi adminisitrasi, jadi mengumpulkan dokumen yang dibutuhkan seperti nilai rapor, surat pernyataan orang tua, dilanjutkan dengan seleksi profile test dari pihak TACO. Harapan saya di Mini SBM ITB ini saya bisa menimba ilmu dan ditempatkan saat bekerja nanti di TACO," cerita Tazkia.
Selain itu ada juga Fajar, lulusan SMKN 14 Bandung jurusan multimedia. Ia pun mengaku SBM ITB merupakan tempat pendidikan yang ia idam-idamkan. Ia tak menyangka mampu belajar di kampus jempolan itu.
"SBM ITB ini memang fakultas yang saya inginkan. Saya sangat berterima kasih karena saya dapat menerima ilmu baru dan SBM ITB telah memberikan kesempatan untuk saya," ucapnya.
Kedepannya, SBM ITB pun berharap akan ada lagi gelara serupa. Namun ada kemungkinan dengan partner yang berbeda, supaya SBM ITB dapat memberikan akses pendidikan tinggi dan berkualitas serta kesempatan kerja kepada lebih banyak pihak.
"Kurikulum pembelajarannya pun didesain bareng, supaya bisa kerja profesional, public speaking, dan profil yang tepat di dunia profesional. Kerja sama kedepannya, kami berharap akan ada program serupa, kita bisa mencari partner lagi nantinya," ucap Donald Lantu.
(aau/mso)