Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor meraih piagam penghargaan Kota Layak Anak (KLA) predikat Nindya dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) pada Sabtu (22/7/2023) malam.
Penghargaan KLA ini diberikan Menteri PPPA Bintang Puspayoga kepada Wali Kota Bogor Bima Arya dalam acara Malam Penganugerahan KLA 2023 di Hotel Padma Semarang, Kota Semarang.
Bima Arya mengatakan pihaknya tak cepat berpuas diri meski Kota Bogor telah meraih penghargaan Kota Layak Anak 2023 predikat Nindya. Bagi dia, masih banyak PR untuk bisa konsisten penuhi dan lindungi hak anak-anak di Kota Bogor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti perbaikan ruang publik, fasilitas pendidikan, kesehatan, dan kebijakan yang berpihak pada anak harus lanjut terus siapapun wali kotanya.
"Terima kasih Kementerian PPPA atas apresiasinya. Penghargaan ini untuk seluruh anak dan keluarga di Kota Bogor. Selamat memperingati Hari Anak Nasional 2023. Anak Terlindungi, Indonesia Maju," kata Bima, Sabtu (22/7/2023).
Penghargaan ini bukan kali pertama diraih Pemkot Bogor. Sebelumnya, Pemkot Bogor juga berhasil mempertahankan penghargaan telah menerima penghargaan Kota Layak Anak kategori Madya pada 2018, 2019, dan 2021. Dilanjut kemudian tahun 2022 naik peringkat menjadi kategori Nindya yang kemudian dipertahankan di tahun ini.
Di tempat yang sama, Menteri P3A Bintang Puspayoga menilai pemberian KLA kabupaten/kota yang dilakukan saat ini terasa begitu istimewa. Pemerintah daerah dirasa lebih antusias mewujudkan pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak.
"Dalam melakukan evaluasi pelaksanaan kabupaten/kota KLA berbagai indikator telah dicermati, dipantau dan dianalisis guna melihat kemajuan yang telah dicapai dalam upaya pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak yang berpedoman pada Perpres Nomor 25 Tahun 2021 tentang Kebijakan Kabupaten/Kota KLA," ujar Bintang.
Keberhasilan ini menjadi langkah awal untuk melahirkan inovasi yang berkelanjutan dan dapat dirasakan seluruh anak Indonesia.
Menurutnya, dalam menjamin pemenuhan hak anak dan perlindungan khusus anak untuk mencapai kabupaten/kota, dibutuhkan komitmen kuat dari pemimpin daerah. Selain itu dibutuhkan koordinasi dan pengintegrasian semua program anak, mulai dari legislatif, media, dan keluarga.
"Di tahun ini ada kenaikan predikat utama dari sebelumnya hanya delapan kabupaten/kota menjadi 19 kabupaten/kota. 19 kabupaten/kota ini memiliki bobot nilai yang berbeda-beda. Pada penilaian tahun ini, belum ada kabupaten/kota yang meraih kategori KLA. Ia berharap kabupaten/kota yang sudah meraih kategori utama berturut-turut agar di tahun depan bisa meraih KLA dan bisa 'pecah telur'," pungkasnya.
(orb/orb)