Nikuba sebuah alat yang diklaim mampu mengubah air menjadi bahan bakar berhasil mengantarkan nama Aryanto Misel melejit hingga dikenal banyak orang. Nama Nikuba sendiri merupakan akronim dari Niku Banyu atau yang jika artikan bermakna Itu Air.
Saat ini, Nikuba menjadi salah satu dari sederet alat yang telah diciptakan oleh Aryanto Misel. Dengan alat itu, Aryanto Misel bahkan sempat terbang ke Milan untuk mempresentasikan Nikuba ke sejumlah perusahaan otomatif yang ada di negara tersebut.
Aryanto Misel adalah seorang pria yang lahir pada 30 Agustus 1955 di Semarang, Jawa Tengah. Saat ini, ia tinggal di Desa Lemahabang Wetan, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), Aryanto Misel sudah memiliki kegemaran di bidang kimia. Berangkat dari kegemarannya itu, ia pun banyak membaca buku-buku yang berkaitan dengan bidang keilmuan tersebut.
Meski hanya tamatan SMP, namun nyatanya Aryanto mampu menghasilkan banyak inovasi berupa berbagai macam produk yang memiliki fungsinya masing-masing. Salah satunya adalah Nikuba.
Aryanto sendiri mengaku menciptakan produk-produk buatannya secara otodidak. Meski tak pernah mengenyam pendidikan di tingkat perguruan tinggi, namun berkat ketekunannya, ia mampu menghasilkan banyak inovasi.
"Otodidak aja saya. Karena memang saya sudah menyukai bidang kimia ini sejak masih SMP. Yang penting kita mau belajar tentang hal-hal begini. Kita harus tau tentang unsur, sifat dan karakternya," kata Aryanto saat berbincang dengan detikJabar beberapa waktu lalu.
Nikuba dan Cara Kerjanya
Salah satu alat ciptaan Aryanto Misel yang cukup fenomenal adalah Nikuba. Alat ini klaim mampu mengubah air menjadi hidrogen yang bisa dijadikan bahan bakar untuk kendaraan bermotor.
Aryanto mengaku membutuhkan waktu hingga lima tahun dalam proses pembuatan Nikuba. Selama proses uji coba alat ini, ia bahkan harus rela 'menumbalkan' tiga unit sepeda motor.
"Selama perjalanan lima tahun itu saya sudah habis dua atau tiga motor. Tapi terus saya tekuni. Akhirnya bisa sempurna," kata dia.
Saat berbincang dengan detikJabar beberapa waktu lalu, Aryanto Misel sempat menjelaskan cara kerja dari alat buatannya yang diberi nama Nikuba.
Menurutnya, Nikuba merupakan alat yang memiliki fungsi memisahkan antara hidrogen (H2) dan oksigen (O2) yang terkandung di dalam air (H2O). Hidrogen yang telah terpisah kemudian dialirkan ke dalam ruang pembakaran dari mesin kendaraan bermotor.
![]() |
Namun, air yang bisa digunakan dan dikonversi menjadi hidrogen untuk bahan bakar kendaraan bermotor adalah air yang sudah tidak memiliki kandungan logam berat.
"Air yang dimasukkan ke dalam alat ini akan dielektrolisis. Air yang telah dimasukkan nantinya akan terpecah menjadi hidrogen (H2) dan oksigen (O2)," kata Aryanto.
"Hidrogen (H2) ini nantinya akan dialirkan ke ruang pembakaran mesin kendaraan. Sementara oksigen (O2)nya dielektrolisis lagi agar menjadi hidrogen untuk kembali dialirkan ke ruang pembakaran," tambah dia.
Nikuba 'Mejeng' di Italia
Baru-baru ini, nama Nikuba kembali menjadi sorotan banyak pihak. Ini setelah alat buatan Aryanto Misel itu dipamerkan di hadapan beberapa pabrikan otomotif Eropa.
Dalam keterangan resminya, TNI Angkatan Darat (AD) menyebut, Nikuba mendapatkan atensi dari salah satu pabrikan otomotif di Eropa hingga melakukan survei langsung ke Cirebon.
Seperti dikutip dari detikNews, tindak lanjut dari kunjungan tersebut, Nikuba mendapat kesempatan untuk dipresentasikan pada beberapa pabrikan otomotif Italia pada tanggal 18 Juni 2023 di Milan, Italia.
Dalam kunjungannya ke negeri Pizza, Pangdam III Siliwangi, Mayjen Kunto Arief Wibowo bersama Aryanto sudah menyiapkan Tim. Tim diberangkatkan pada Jumat (16/6/2023) dari Jakarta menuju Milan.
![]() |
Mayjen TNI Kunto mengatakan bahwa di tengah situasi yang ada, inovasi tersebut merupakan sebuah peluang untuk mengembangkan teknologi yang tidak ada hentinya dan akan terus berkembang. Berbagai peluang terhadap sumber energi baru, sekecil apapun mesti terus dikembangkan.
"Tiba saatnya Nikuba sebagai alternatif solutif akan mencoba terbang untuk dipresentasikan pada dunia. Meski memerlukan proses, namun ide, tindakan, komitmen dan keyakinan terhadap Nikuba sebagai alternatif energi terbarukan dapat menjadi peluang di masa yang akan datang," tutur Mayjen Kunto dalam keterangan resminya dikutip Senin (3/7).
Alat Pemadam Api dari Kulit Singkong
Selain Nikuba, Aryanto Misel juga diketahui memiliki beberapa produk hasil inovasinya. Salah satunya adalah alat pemadam api ringan (APAR). Uniknya, APAR ciptaan Aryanto dibuat dengan menggunakan bahan baku kulit singkong.
Aryanto menjelaskan, pada kulit singkong terdapat kandungan potasium sitrat yang bisa sangat efektif memadamkan api. Bahkan, Aryanto menyebut alat pemadam api yang ia buat dari bahan kulit singkong ini memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan alat pemadam api jenis gas halon.
Yang menjadi kelebihan, selain aman untuk kesehatan dan lingkungan, alat pemadam api buatannya diklaim lebih efektif dalam memadamkan api. Baik ketika di dalam ruangan maupun di ruang terbuka.
"Keunggulan alat pemadam api dari kulit singkong ini adalah bisa memutus mata rantai reaksi pembakaran dan residunya juga bisa dijadikan sebagai pupuk untuk tanaman," kata Aryanto.
Ada dua model alat pemadam api buatan Aryanto. Ada yang berbentuk bulat seperti bola dan ada juga yang berbentuk tabung.
"Kalau yang tabung cara penggunaannya cukup disemprotkan ke titik atau sumber api. Sementara yang bulat itu cukup dilempar ke titik api. Ketika terbakar, dia akan meledak dan mengeluarkan serbuk yang akan memadamkan api. Serbuk itu terbuat dari kulit singkong," jelas Aryanto.
(yum/yum)