.webp)
Kalau detikers suka dengan alas kaki dari beberapa brand mahal, mungkin bisa coba mampir ke Portee Goods Shoes. Brand asal Bandung ini bisa dibilang mampu menciptakan alas kaki yang sesuai keinginan pelanggannya.
Mau punya sepatu kulit boots? Sepatu berbahan knit? Sepatu kulit loafers? Sampai yang lagi hits saat ini yakni loom sandals? Semua ada di Portee, bahkan bisa custom sesuai keinginan tapi yang pasti harganya nggak mencekik!
"Memang brand Portee ini sasarannya ke anak muda di rentang usia 23-35, yang ingin punya sepatu yang looknya bagus, keren, dan memang kita jaga standar supaya Portee punya kualitas ketat dan bentuknya punya ciri," kata General Manager Portee Goods Regha Dikria Nurbetha kepada detikJabar, belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditemui di store Portee yang terletak di Jalan Laswi O No.1, Bandung, Regha menunjukkan koleksi-koleksi sepatu Portee. Brand yang telah berdiri sejak tahun 2011 ini selalu mengikuti update tren, jadi tak heran kalau Portee punya banyak koleksi.
Beberapa di antaranya ialah koleksi boots Portee seri Original Derby Boots Leather dan Oxford Captoe Brogues. Keduanya punya penampilan yang semi formal, simple, klasik, dan elegan. Original Derby Boots juga disediakan untuk wanita, tampilannya oldish tapi stylish!
 Original Derby Boots Leather dan Oxford Captoe Brogues Foto: Anindyadevi Aurellia/detikJabar |
Soal kualitasnya jangan ditanya lagi, Portee menghadirkan kulit yang berkualitas dan nggak kalah nyaman dari boots jutaan rupiah brand luar negeri.
"Bentuk atau tren sepatu dari masa ke masa itu berbeda-beda. Paling best seller di kita itu Boots, yang sebetulnya ngetren di awal tahun 2000-an, tapi akhir 2022 trennya mulai naik lagi. Kemudian ada Oxford Captoe, ini biasanya buat wedding paling banyak diincar, bisa juga buat kerja," kata Regha.
Di tahun 2019, sepatu kembali berganti tren yakni sepatu berbahan knit. Portee pun punya Oxford Knit Oreo yang terbuat dari sulaman wol.
Di tahun 2020, suede sedang naik pamor. Portee pun punya sepatu bahan serupa yakni microfiber, dengan warna yang lebih beragam dan nggak kalah cantik.
 Store Portee di Jalan Laswi Foto: Anindyadevi Aurellia/detikJabar |
Nah setelah bertahan dari pandemi, Portee kembali melihat potensi trend alas kaki yang ciamik. Dibuatlah Loom Sandal yang inspirasinya saat melihat ada tren outdoor sandals sedang hits di Thailand dan Vietnam.
Terlebih, orang setelah pandemi cenderung lebih suka beraktivitas di luar ruang, sehingga butuh sepatu sandal yang nyaman dan adem di kaki. Kalau brand luar negeri punya harga sampai jutaan rupiah, Portee membuat inovasi dengan bahan yang tak kalah nyaman tapi harganya hanya di kisaran Rp299.000.
"Nah kemudian baru ada tren outdoor style, kami buat Loom Sandal ini. Sebetulnya bukan sandal outdoor ya, tapi memang punya sol yang nyaman, memang ada beberapa orang pakai untuk aktivitas seperti ke medan yang agak terjal. Sebetulnya kami nggak design untuk itu, lebih ke untuk jalan kaki dengan bahan nylon tali yang nge-fit di kaki, rubber untuk sol memang ringan dan kuat jadi nyaman," ucapnya.
Guna memperluas market yang berkembang ke perempuan, Loom Sandal diciptakan dengan warna yang colorful. Kata Regha, Portee berusaha menyesuaikan keinginan perempuan yang penuh warna.
Kalau detikers suka penampilan yang santai, mau tetap terlihat pakai sepatu tapi nggak suka gerah, apalagi kalau suka menggunakan transportasi umum, pasti bakal suka dengan Loom Sandal.
 Loom sandal yang sedang hits Foto: Anindyadevi Aurellia/detikJabar |
Solnya pas dengan bentuk telapak kaki yang bagian dalamnya punya lekukan. Sementara anyaman nylon pas untuk grip punggung kaki. Saat dipakai jalan kaki, terasa ringan dan nggak panas seperti layaknya pakai sandal. Pas banget!
Regha pun memberikan tips perawatan Loom Sandal. Perawatannya tidak sulit, namun memang harus ada yang perlu diperhatikan agar tali nylon tidak kendor atau rusak.
"Loom sandal nggak disarankan untuk aktivitas berat seperti naik gunung, tapi memang masih bisa untuk outdoor ringan. Sandal ini kalau kena air memang cepat kering, jadi ya bisa dibersihkan sewajarnya jangan disikat dengan serat yang kasar karena nanti bisa brudul," kata Regha.
(aau/dir)
