Sekelompok mahasiswa dari Universitas Garut menyulap tanaman ubi Garut menjadi camilan enak. Camilan yang diberi nama Snarbirut ini, bermanfaat bagi para ibu hamil, karena kaya akan kolagen.
Snarbirut, atau singkatan dari Snack Bar Umbi Garut ini, diproduksi oleh sejumlah mahasiswa dari Fakultas Pertanian (Faperta) Uniga. Snarbirut terbuat dari ubi Garut, tanaman lokal, yang diklaim hanya ada di Kota Dodol. ubi Garut ini kemudian dijadikan tepung dan diolah dengan beragam bahan pangan lainnya.
"Ada tepung florenta, kemudian dua jenis kacang yakni almond dan mete, serta dua jenis biji yaitu biji labu kuning dan bunga matahari," kata Rahmania Rizky Firdaus, salah seorang mahasiswa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan hasil uji laboratorium yang dilakukan mahasiswa, makanan ini kaya khasiat. Kandungan ubi Garut yang ada di dalam Snarbirut, berguna untuk mencegah anemia, karena mengandung zat besi. ubi Garut juga bermanfaat untuk mengobati luka bakar dari dalam, hingga bisa jadi makanan ringan yang cocok untuk dikonsumsi oleh mereka yang melakukan diet.
"Ubi Garut juga baik untuk ibu hamil, karena mengandung asam folat yang tinggi," katanya.
Snarbirut karya mahasiswa ini, ditampilkan dalam kegiatan gelar produk karya mahasiswa Faperta di kampus satu Uniga, Jalan Raya Samarang, Kecamatan Tarogong Kaler, Kamis (15/6/2023) siang. Rektor Universitas Garut Abdusy Syakur mengatakan, banyak makanan karya mahasiswanya, yang bisa jadi makanan alternatif bagi masyarakat.
"Intinya ini adalah diversifikasi pangan lokal, untuk meningkatkan ketahanan pangan," katanya.
Selain Snarbirut, mahasiswa Uniga juga memproduksi beragam olahan pangan bergizi lain dari hasil alam. Salah satunya, adalah burger yang dibuat dari jamur dan sorgum.
"Burger dari jamur dan sorgum ini bisa jadi solusi bagi stunting. Karena kandungan jamur yang ada di burger kaya protein dan bisa menjadi pengganti daging yang harganya mahal," ucap Dekan Faperta Uniga Tintin Febrianti.
Bupati Garut Rudy Gunawan yang hadir dalam kegiatan ini, sangat mengapresiasi karya para mahasiswa. Bupati Rudy juga membuka peluang kerja sama antara pemda dengan mahasiswa, terkait olahan pangan untuk membantu pemerintah mengentaskan stunting.
"Ini terobosan dari anak-anak mahasiswa. Ini solusi, untuk diversifikasi. Saya juga minta itu yang untuk stunting, apapun makanannya, sebenarnya bisa dibeli oleh Pemda dan dikerjasamakan. Tapi nanti harus ada uji lab dulu," ujar Rudy.
(tey/tey)