Menjaga Asa Pebasket Muda di Cimahi

Menjaga Asa Pebasket Muda di Cimahi

Whisnu Pradana - detikJabar
Jumat, 21 Apr 2023 17:00 WIB
Aktivitas siswa SD di Cimahi berlatih basket.
Aktivitas siswa SD di Cimahi berlatih basket. (Foto: Istimewa)
Cimahi -

Olahraga basket di kalangan bocah-bocah nampaknya kalah pamor dibanding olahraga lainnya seperti sepakbola dan bulutangkis yang sangat digandrungi,termasuk di Kota Cimahi.

Jauh jika dibandingkan dengan bocah-bocah yang gemar memainkan si kulit bundar, tanpa perlu tempat dan peralatan khusus, cukup tanah lapang bahkan jalan, bisa disulap jadi arena sepakbola.

Hal itu disadari Arya Reza Yudistira. Pria 37 tahun yang sempat menjadi pelatih ekstrakulikuler basket di SD Negeri Cimahi Mandiri 1. Olahraga basket bukan pilihan utama, hanya segelintir bocah yang memilih olahraga itu sebagai ekstrakulikuler.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada mulanya saya hanya menjadi pelatih ekskul (ekstrakulikuler) di SDN Cimahi Mandiri 1. Itu pun latihannya hanya dua kali, jadi tidak ada target untuk prestasi. Ditambah peminatnya sedikit," ujar Arya saat berbincang dengan detikJabar.

Arya tak habis akal. Kecintaannya pada dunia basket, memantik ide kreatifnya untuk mendirikan klub basket mewadahi minat dan minimnya jatah latihan di sekolah tempatnya melatih.

ADVERTISEMENT

"Akhirnya saya memutuskan untuk mendirikan sebuah klub dan terbentuk lah Mandiri Basketball Academy pada 15 Agustus 2015," kata Arya.

"Nama mandiri itu berdasarkan Cimahi sebagai kota mandiri. Di klub, dari mengurus manajemen, teknis, mencari atlet, mencari tempat latihan, dan biaya pun semua saya lakukan sendiri. Tidak ada sponsor atau apapun jadilah, menggunakan nama mandiri," tutur Arya.

Kala itu, hanya ada delapan siswa SD yang jadi muridnya. Seiring berjalannya waktu, sedikit demi sedikit jumlah peserta klub basket besutannya itu kian bertambah.

"Anggota awalnya hanya delapan orang anak-anak SDN Cimahi Mandiri 1, ada yang dari siswa kelas 3 dan 4. Mungkin karena informasi mulut ke mulut, semakin kesini anak-anak bertambah, jam latihannya juga bertambah," ujar Arya.

Membahas soal Arya sebagai pelatih dan pembina, ternyata ia tak memiliki latar belakang khusus di bidang olahraga. Ia ternyata merupakan sarjana lulusan Kimia Industri di Universitas Padjajaran pada 2004 silam.

"Kebetulan saya sering ikut pelatihan jadi pelatih dari 2011 dan 2012 sampai terakhir saya ikut lisensi kepelatihan, sekarang saya lisensi B indonesia dan mungkin berkat itu saya bisa bermuara di sini seperti sekarang," kata Arya.

Aktivitas siswa SD di Cimahi berlatih basket.Aktivitas siswa SD di Cimahi berlatih basket. Foto: Istimewa

Animo Basket di Cimahi Tinggi

Tak pernah disadari banyak orang, menurutnya animo olahraga basket di kalangan masyarakat Kota Cimahi ternyata cukup tinggi. Hanya saja tak pernah ada sorotan khusus, hingga dianggap tak ada peminat. Semua orang terfokus pada sepakbola.

Terutama untuk tingkat sekolah dasar, Arya mengatakan tak banyak klub basket yang bisa mewadahi potensi bocah-bocah tersebut. Berangkat dari hal itu juga, Arya makin yakin kehadiran Mandiri Basketball Academy sebagai salah satu jawabannya.

"Antusiasme akan bola basket itu tinggi dan karna jarang ada wadah yang menampungnya dan kebetulan hanya ada mandiri yang menjadi basket SD kala itu. Awalnya memang hanya anak-anak SD Mandiri, setelah ada prestasi barulah terdengar keluar nama klub ini," kata Arya.

Wadah klub basket yang ada di Cimahi ternyata kebanyakan memfasilitasi anak-anak usia 14 tahun ke atas. Padahal pembinaan demi menghasilkan atlet berprestasi mesti dimulai sedini mungkin.

"Animo akan basket di Cimahi sangat tinggi, namun kebanyakan wadah itu hanya untuk anak 14 tahun ke atas seperti untuk SMP, SMA, sedangkan untuk SD itu jarang sekali," ujar Arya.

"Pengalaman saya pada 2015 itu potensinya sangat besar, jika kita mengambil kejuaraan itu lebih berpeluang di SD sebenarnya karena persaingan waktu itu belum banyak dan pembinaan di sekolah itu jarang tidak seperti sekarang. Kalau sekarang itu sudah banyak yang melirik karna mungkin potensi SD itu besar," imbuhnya.

Mandiri Basketball Academy mulai punya tempat tersendiri. Terbukti dari jumlah atlet yang berlatih di bawah arahan dan bimbingan Arya kini mencapai ratusan anak.

"Untuk sekarang data atlet itu ada sekitar 148 atlet.tapi ada yang sudah non-aktif juga kuliah dan bidangnya masing-masing. Dan sekarang data yang aktif itu ada 91 atlet. Kebanyakan itu SMP kelahiran 2007,2008,2009 dan untuk SD nya mulai meningkat juga bahkan ada kelahiran 2016," tutur Arya.

(yum/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads