Di tepi jalan Cibatu Raya, Antapani Tengah, Kota Bandung, sebuah rumah nampak ramai antrean. Jika dilihat mungkin orang akan mengira ini adalah antrean rumah makan.
Namun anehnya, beberapa orang bisa mengambil makanan yang telah dibungkus kemudian langsung pulang, tanpa perlu membayar.
Ternyata, rumah makan ini membagikan makanan prasmanan secara cuma-cuma. Bahkan, aksi sosial ini sempat viral di media sosial.
Adalah Prasmanan Gratis Balai Saji, sebuah tempat makan yang didirikan dengan membawa misi mulia, yakni untuk berdakwah. Gerakan ini diinisiasi oleh Nirwana Tawil, seorang ustadzah dan pengusaha.
Ia awalnya terbiasa menyebarkan nasi box ke masjid-masjid, namun pandemi membuat langkah tersebut terhenti sejenak.
"Gerakan makan gratis ini ada mulai 2019, awalnya di Balikpapan. Jauh sebelum pandemi kami bagi-bagi nasi box dititipkan ke masjid, tapi saat pandemi lockdown masjid ditutup. Jadi kami coba buka tempat menyalurkan makan gratis di titik-titik pemukiman warga, terminal, dan pelabuhan," ujar Bunda Ana, begitu sapaannya.
![]() |
Setelah sukses memiliki gerai prasmanan gratis dan membangun sebuah masjid di Balikpapan, ia memutuskan untuk membuka gerai lain di kota domisili sang suami.
"Saya biasa menggerakkan dakwah di Balikpapan dan sekitarnya, tapi suami domisili di Bandung. Jadi kami buka empat titik di Bandung agar lebih mudah. Tujuan kami satu, mengajak saudara-saudara untuk kembali ke Allah dan kembali ke masjid melalui doa dari wasilah makan-makan. Harapannya mereka punya energi untuk beramal soleh, membawa keberkahan, ketenangan, sehingga saat diberi dakwah bisa menerima," lanjutnya saat ditemui detikJabar beberapa waktu lalu.
Balai Saji di Antapani merupakan cabang ke-17 miliknya. Bunda Ana memiliki 26 cabang tempat makan prasmanan gratis yang tersebar di Indonesia.
Tekad bulatnya muncul dengan sendirinya. Selain untuk menyebarkan syiar agama Islam, Bunda Ana meyakini sebuah peribahasa, bahwa segala yang kita tabur itulah yang akan kita tuai.
"Kalau kita suka menolong orang, pasti Allah akan tolong kita. Dan dalam dunia dakwah agak sulit meyakini orang. Ketika kita punya ide niat baik, harus contohin dulu baru bisa mendakwah. Kita harus do something agar orang kemudian bisa punya keinginan cari tau tentang dakwah," ujarnya.
![]() |
Awalnya, Bunda Ana memang bergerak sendiri di Balikpapan. Sampai akhirnya memiliki puluhan titik di Indonesia bukanlah hal yang instan. Ia mendapat banyak perhatian dan teman-temannya, banyak yang ingin turut berbuat baik dan menyumbangkan dana.
"Awalnya saya merintis dengan pendanaan pribadi. Lama-lama alhamdulillah banyak yang penasaran dan mau ikutan. Sampai akhirnya tersebar, di Bandung ada empat Balai Saji. Salah satu gerai dapur yang besar di Antapani, di Sarijadi digerakkan oleh ibu-ibu sekitar, Masjid Al Mansyur itu kami sediakan makan gratis setiap subuh, dan di Ciwidey Balemoyan. Alhamdulillah jadi kebahagiaan tersendiri karena banyak sekali saudara-saudara yang membutuhkan," ucapnya bercerita.
Di Balai Saji, tersedia 250 porsi makan setiap harinya. 200 porsi bagi yang ingin makan di tempat, dan 50 porsi untuk yang ingin bungkus.
Baca juga: Membantu Pejuang Ramadan di Jalanan Bandung |
Meskipun memberikan secara cuma-cuma, pelayanan di Balai Saji sama seperti layaknya restoran biasa. Dalam satu pekan, disajikan enam kali menu yang berbeda-beda agar pengunjung tidak bosan.
Selain itu, Bunda Ana juga menegaskan masakan yang disajikan bebas micin namun tetap punya rasa yang jempolan.
"Tidak ada yang pernah protes soal rasa. Dan sudah dakwah saya niat saya yang tidak mau memberikan makan dengan efek buruk jangka panjang. Disini siapapun boleh datang untuk makan siang. Kami berusaha menjamu pengunjung seperti tamu agar merasa seperti makan masakan ibu sendiri," ujar dia.
Bunda Ana masih punya beberapa mimpi. Ia ingin menebar kebaikan lebih luas lagi agar lebih banyak lagi orang yang merasa terbantu. Bahkan tak hanya di Indonesia, ia punya target membuka Balai Saji di luar negeri.
"Balai Saji Antapani ini hasil donasi juga dari Syamil Quran. Rencananya kami ingin buat kegiatan dakwah dari distribusi makanan dan pendidikan juga. Kemudian mohon doanya agar bisa buka Balai Saji di Sumatera, dan salah satu mimpi saya yakni membuka Balai Saji di Timur Tengah. Disana tidak semuanya hidup mewah dan supaya syiar kita lebih luas. Intinya ini adalah dakwah kemanusiaan, siapapun hamba Allah berhak mendapat makan gratis," ucapnya sembari tersenyum.
Bagi yang membutuhkan, bisa datang ke Prasmanan Gratis Balai Saji pada bulan puasa buka pukul 17.00-habis. Kemudian selain bulan puasa, Balai Saji menyajikan untuk makan siang mulai pukul 12.00-habis.
(aau/tya)