Bupati Garut Rudy Gunawan membuka pagelaran Garut Creative Fair, Sabtu (18/2). Kegiatan yang berlangsung di Alun-alun Garut, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut itu diramaikan sejumlah UMKM lokal.
Dalam sambutannya, Bupati Garut mengungkapkan Garut Creative Fair merupakan bagian dari rangkaian peringatan hari jadi Garut ke-210. Ia berharap, kegiatan ini dapat memberikan dampak positif terhadap kebangkitan UMKM di Kabupaten Garut.
"Apalagi Pemda Garut bekerja sama dengan jual beli satu perusahaan yang dipimpin oleh Pak Aris (pelaku ekonomi kreatif Garut) dan kawan-kawan, terima kasih Pak Aris, akan membuat brand-brand bagi saya maunya itu sekitar 1000 brand yang harus sudah ada sampai 2024," kata Rudy dalam keterangan tertulis, Minggu (19/2/2023)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menuturkan pembuatan brand terhadap UMKM tersebut akan dibiayai melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Garut. Meskipun begitu, imbuhnya, persoalan yang masih sering ditemui adalah bagaimana cara meningkatkan kualitas, baik kualitas yang menyangkut produksi, kualitas perusahaan baik dari sisi permodalan teknologi dan sisi pemasaran.
"Ini harus sudah bisa sinergis sehingga ketika itu di-branding sebagai perusahaan go internasional maka kualitas kapasitas dari usahanya harus benar-benar juga berkualitas dan go internasional," tutur Rudy.
Rudy berharap objek wisata yang dikelola pemerintah dapat memiliki brand yang sangat baik, sehingga dapat menarik perhatian para wisatawan.
"Ini bukan pekerjaan yang sulit, tetapi pekerjaan yang juga mudah. Insyaallah ke depan, kita APBD dengan politik anggaran yang masih saya lakukan di tahun 2024, kita akan melakukan ini secara sistematis," ungkap Rudy.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Garut, Agus Ismail menyampaikan Garut Creative Fair merupakan pameran ekonomi kreatif yang merupakan core bisnis dari pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Ya, nah di situ kita lebih fokus kepada ekonomi kreatif jadi sebenarnya emang kalau kita berbicara tentang usaha kecil atau saya ada UMKM gitu ya," terang Agis, sapaan akrabnya.
Ia menambahkan UMKM merupakan wadah yang bisa diisi dengan kreativitas, sebagaimana yang tercantum dalam arahan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bahwa terdapat 17 subsektor ekonomi kreatif yang dikembangkan oleh daerah diantaranya seperti fashion, kuliner, craft, desain interior, film, dan lain sebagainya.
Agis menerangkan dalam kesempatan itu pihaknya mewadahi kurang lebih 50 ekonomi kreatif yang telah dipersiapkan untuk hadir dalam kegiatan Garut Creative Fair, yang diselenggarakan selama dua hari pada 18-19 Februari.
"Ya tentu saja dengan adanya pameran ini kita semakin menggugah daripada kreativitas warga masyarakat itu terutama dari pada anak-anak muda kaum milenial dengan berbagai kreativitas imajinasi nya yang begitu luar biasa sehingga kemudian dapat menggali potensi potensi ekonomi itu yang pertama," ujar Agis.
(fhs/ega)