Ferry Heryadi, driver taksi online di Kota Bandung yang begitu ramah. Ferry juga didapuk oleh Gojek sebagai mitra jempolan. Sopir taksi daring ini memiliki kemampuan bahasa Inggris yang ciamik.
Saban hari, disela-sela kesibukannya sebagai sopir online, ia rajin membawa kamus bahasa Indonesia-Inggris. Kamus saku, kamus kecil yang mudah dibawa. Ferry punya target untuk bisa memahami minimalnya 30 kata bahasa Inggris.
Kegandrungan Ferry belajar bahasa Inggris bermula saat dirinya mendapat pelanggan asal Prancis. Kala itu, si bule berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris. Ferry pun tak paham.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu sekitar tahun 2018. Ya awalnya gara-gara dapat customer dari luar negeri. Minta dianterin ke mana, terus saya tidak mengerti. Dia ngomongin kita juga, kita tidak mengerti," kata Ferry saat berbincang dengan detikJabar di acara Bengkel Belajar Mitra yang digelar Gojek di Kota Bandung, Kamis (19/1).
Ferry merasa kurang bisa melayani pelanggannya karena keterbatasan bahasa Inggris. Pria yang mulai menjadi sopir taksi online sejak 2017 itu akhirnya membeli kamus. Di sela-sela kesibukannya, Ferry selalu menyempatkan diri membaca kamus.
Ia belajar secara autodidak. Sesekali, ia juga gunakan aplikasi di gawainya untuk menambah wawasan soal bahasa Inggris. "Sekarang lebih ke gadget belajarnya. Awal-awal selalu bawa kamus," ucap Ferry.
"Di Bandung itu kan customer kadang ada dari wisatawan luar negeri. Jadi, ketika kita ketemu customer dari luar negeri, kita bisa mengobrol. Saya pernah punya pengalaman, akhirnya saya dibayarin makan sama dia. Mungkin dia mengapresiasi kita," kata Ferry.
Menonton Film
Setelah rutin membaca kamus bahasa Inggris. Menyerap kata-kata anyar dalam bahasa Inggris. Ferry punya cara sendiri untuk mengasah kemampuan bahasa Inggris. Bapak satu anak ini kerap menonton film luar negeri tanpa terjemahan.
"Kalau di tongkrongan nggak pakai bahasa Inggris. Jadi saya tonton film luar negeri, kadang saya tutup subtitle atau tidak pakai sama sekali," ujarnya.
Menonton film tanpa terjemahan selalu ia lakukan. Selain itu, ia juga kerap berbincang dengan anaknya yang masih lima tahun menggunakan bahasa Inggris. Ferry bersyukur bisa berbahasa Inggris, sebab kemampuan ini bisa ia ajarkan untuk anaknya.
"Ya jadinya anak saya bisa bahasa Inggris juga. Karena bahasa Inggris itu kan penting. Bahasa Inggris itu kan nomor satu di dunia ya, ya yang paling sering digunakan," ucap driver Gojek asal Cimahi itu.
Ferry mengaku gandrung belajar bahasa Inggris setelah menjadi sopir taksi online. Sebelumnya, ia mengaku tak suka.
"Saya dulu sekolah paling tidak suka bahasa Inggris. Sekarang berpikir, karena penting jadi saya belajar autodidak," katanya
Ferry mendapatkan kesempatan bersama sejumlah mitra Gojek lainnya untuk mengasah kemampuan lainnya melalui Bengkel Belajar Mitra. Selama ini, Ferry juga kerap membuka layanan tips pintar yang disediakan.
"Sesekali pakai tips pintar. Kita selalu mengupayakan layanan yang prima, bantu customer bawa barang, senyum dan lainnya. Ada yang pakai kursi roda, kita bantu," ujar Ferry.
Asah Kemampuan Mitra
Gojek selama ini rutin menggelar Bengkel Belajar Mitra. District Head Gojek Bandung Raya Faris Priyanto mengaku perusahaannya harus memiliki keunggulan. Bengkel Belajar Mitra salah satu media untuk menguatkan pelayanan.
Ia menjelaskan kegiatan tersebut diisi dengan berbagai pelatihan kemampuan, seperti otomotif, bahasa Inggris, antikekerasan seksual, kewirausahaan, dan lainnya. Hal ini sesuai dengan tiga pilar yang dipegang Gojek, yakni pembelajaran pengembangan, ketertiban pelanggan, dan apresiasi.
"Selama PPKM, mitra belajar melalui tips pintar. Ada edukasi yang bisa dipahami mitra di situ. Sekarang PPKM dicabut, jadi kita mulai lagi tatap muka," kata Faris.
Faris mengatakan pihaknya bekerja sama dengan lembaga internasional untuk membuat standar pelatihan kepada mitra.
"Selain memberikan pelatihan, penting bagi kami untuk terus melibatkan masukan para mitra driver dan pelanggan untuk mengetahui apa yang butuh dilatih dan diperbaiki. Di samping itu, apresiasi harus diberikan kepada mereka yang berhak mendapatkannya untuk menghargai serta memotivasi mitra untuk terus memberikan layanan terbaik bagi pelanggan," tutur Faris.