Ratusan peserta dari berbagai daerah hadir dalam kontes dan pameran bonsai tingkat lokal terbuka yang diselenggarakan oleh Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Cabang Cirebon.
Kontes dan pameran bonsai yang mengusung tema 'Wayahe Ngepe Bonsai Maning' itu digelar di halaman kantor Dinas Sosial Bina Mandiri, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon selama dua hari, yakni Sabtu (12/11/2022) - Minggu (13/11/2022).
Setidaknya ada sekitar 456 orang peserta dari berbagai daerah yang ikut dalam ajang kontes dan pameran bonsai tersebut. Mulai dari Jakarta, Bandung, Lampung, Cirebon, Majalengka dan dari beberapa daerah lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara tanaman bonsai yang diikutsertakan dalam gelaran kontes dan pameran itu pun ada berbagai jenis. Mulai dari pohon soka, pohon ileng-ileng, pohon sakura putih, pohon asem, anting putri dan beberapa jenis pohon lainnya.
"Untuk kontes bonsai sendiri di sini ada tiga kategori. Yaitu kategori tunggul, prospek, dan kategori jadi," kata Wakil Ketua Panitia Penyelenggara, Ade saat berbincang dengan detikJabar di lokasi acara.
![]() |
Khusus untuk di kelas kategori jadi, menurut Ade, pohon-pohon bonsai yang diikutsertakan dalam ajang kontes ini rata-rata telah berusia lebih dari 10 tahun. Adapun untuk proses penilaiannya, pohon-pohon bonsai ini akan dinilai mulai dari kondisi akar, gerak dasar, hingga rating-rantingnya.
"Memang untuk di kelas jadi, yang akan dinilai itu kondisi akar yang sudah kokoh. Sudah gagah lah istilahnya. Kemudian yang juga dinilai adalah gerak dasar, ranting-ranting dan keseimbangan antara pohon dengan pot-nya. Itu juga yang akan dinilai," kata Ade.
Dikatakan Ade, pohon bonsai yang berhasil keluar sebagai pemenang dalam kontes kategori kelas jadi adalah pohon bonsai ileng-ileng milik kontestan asal Majalengka, Jawa Barat bernama Abah Dirman.
"Dari seluruh pohon bonsai yang ada di sini, yang terbaik adalah pohon ileng-ileng punya Abah Dirman yang dari Majalengka," kata Ade.
![]() |
Menurut Ade, ada beberapa keuntungan yang nantinya bisa didapat oleh peserta yang berhasil meraih kemenangan dalam kontes ini. Selain menjadi kebanggaan tersendiri, prestasi yang berhasil diraih juga bisa meningkatkan nilai jual dari sebuah pohon bonsai.
"Kalau saya sendiri, misalkan bisa jadi juara, itu pasti bangganya luar biasa. Dan Insya Allah bisa mendongkrak harga juga. Dan justru memang itu lah salah satu tujuannya," kata Ade.
Ade mengatakan, kontes dan pameran bonsai yang diselenggarakan selama dua hari itu merupakan ajang pertama di Kabupaten Cirebon pada tahun ini. Ia berharap, di tahun-tahun berikutnya, kontes dan pameran bonsai bisa lebih sering selenggarakan di Kabupaten Cirebon.
"Di Kabupaten Cirebon, untuk tahun ini kontes dan pameran pohon bonsai ini adalah yang perdana. Mudah-mudahan dengan digelarnya event ini, pembudidaya atau penghobi bonsai bisa lebih semangat lagi," kata dia.
(mso/mso)