'Pengawet' Jalan dari Plastik-Sabut Kelapa ala Mahasiswa ITB

Kreasi Kampus

'Pengawet' Jalan dari Plastik-Sabut Kelapa ala Mahasiswa ITB

Bima Bagaskara - detikJabar
Jumat, 11 Nov 2022 10:00 WIB
Mahasiswa ITB bikin pengawet jalan dari limbah plastik dan sabut kelapa.
Mahasiswa ITB bikin 'pengawet' jalan dari limbah plastik dan sabut kelapa. (Foto: dok. ITB)
Bandung -

Kontur jalan raya berperan penting mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas. Jalan yang dalam keadaan bagus dan terawat bisa meminimalisir insiden kecelakaan di jalan raya.

Namun mahalnya biaya perawatan membuat tidak sedikit jalan dibiarkan begitu saja dengan kondisi yang rusak dan berlubang. Aspal yang kerap mengelupas juga membuat jalan bisa berbahaya bagi pengendara.

Untuk itulah, Institut Teknologi Bandung (ITB) melalui mahasiswanya membuat sebuah inovasi dengan memanfaatkan limbah untuk menciptakan sebuah lapisan aspal yang ramah lingkungan dan punya daya tahan tinggi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adalah Octaviani Nur Rahmawati, Dewangga Syahputra, Ilyas Bianto dan Romi Putra Radiansyah, mahasiswa Prodi Teknik Sipil ITB yang melakukan inovasi memanfaatkan limbah plastik dan limbah serbuk sabut kelapa untuk perkerasan jalan.

Keempat mahasiswa yang tergabung dalam Tim Kuy(a+i) ini merumuskan inovasi lapisan aus pada perpetual pavement dengan menggunakan split mastic asphalt. Jenis perkerasan ini memiliki bahan aditif berupa limbah plastik jenis high-density polyethylene (HDPE) dan limbah serbuk sabut kelapa sawit.

ADVERTISEMENT

Mereka memodifikasi sifat bitumen agar memiliki umur layan panjang sehingga mereduksi kebutuhan rekonstruksi. Dengan minimnya proses perawatan, biaya dapat dihemat seiring dengan berkurangnya emisi gas karbon.

"Kedua, pengurangan limbah berkaitan dengan dampak sosial," kata Romi Putra, dikutip detikJabar dari laman resmi ITB, Jumat (11/11/2022).

Mahasiswa ITB bikin 'pengawet' jalan dari limbah plastik dan sabut kelapa.'Pengawet' jalan dari limbah plastik dan sabut kelapa. Foto: dok. ITB

Lewat inovasi itu, Tim Kuy(a+i) berhasil menyabet gelar juara pada ajang Think Efficiency 2022 pada kategori sustainability. Gagasan mereka terpilih menjadi pemenang di antara ratusan tim mahasiswa dari seluruh Indonesia.

Romi menjelaskan, berdasarkan observasi yang dilakukan, modifikasi lapisan aus ini memiliki poin posting pada aspek keselamatan. "Lapisan aspal dengan limbah itu mampu mengurangi kejadian slip akibat perbaikan microtexture dan macrotexture yang meningkatkan nilai kekesatan di permukaan aspal," ungkapnya.

Tim Kuy(a+i) berencana untuk mengembangkan penelitian tersebut. Mereka berharap dapat berkonsultasi secara intens dengan ahli di bidang perkerasan jalan.

(bba/orb)


Hide Ads