Daun katuk (Sauropus Androgynus) merupakan salah satu daun yang memiliki sangat banyak manfaat. Daun katuk sendiri populer di kalangan ibu-ibu lantaran berguna untuk memperlancar air susu ibu (ASI). Kendati demikian, ternyata daun katuk masih memiliki segudang manfaat lainnya, lho.
Menurut Rachmat Wiradimadja, dkk. dalam jurnalnya yang berjudul Peningkatan Kadar Vitamin A pada Telur Ayam melalui Penggunaan Daun Katuk, tanaman katuk merupakan sebuah tanaman perdu yang memiliki ketinggian sekitar 2-3,5 meter. Tanaman ini biasa tersebar di Banyuwangi, Pekalongan, Semarang, Kediri, Bogor, Malang, Madiun, dan di beberapa daerah di Sumatera serta Kalimantan.
Katuk sendiri merupakan sebuah tanaman yang dapat dipetik setiap saat, tidak tergantung pada musim, dan dapat dipanen hingga puluhan kali dalam rentang waktu beberapa tahun. Tanaman yang mudah ditanam ini juga dapat menghasilkan daun yang banyak dalam waktu yang relatif singkat.
Panen katuk biasanya dilakukan setiap 30-45 hari sekali. Lahan tanaman katuk seluas 400 meter persegi dapat menghasilkan 150-300 kg katuk dalam sekali panen. Katuk juga sudah dikenal lama oleh masyarakat Indonesia sebagai tanaman sayuran dengan kandungan gizi yang cukup tinggi.
Berdasarkan jurnal tersebut, dengan berat dapat dimakan (BDD) 40%, kandungan gizi daun katuk per 100 gram adalah sebagai berikut:
- Kalori: 59 kal
- Protein: 4,8 gram
- Lemak: 1 gram
- Karbohidrat: 11 gram
- Kalsium: 204 miligram
- Fosfor: 83 miligram
- Besi: 2,7 miligram
- Vitamin A: 10370 SI
- Vitamin B1: 0,1 miligram
- Vitamin C 239 miligram, dan
- Air: 81 gram
5 Manfaat Daun Katuk Menurut Penelitian
Karena memiliki berbagai khasiat dan kandungan gizi yang baik, tumbuhan katuk kerap menarik perhatian para peneliti. Berikut 5 manfaat daun katuk, dilansir dari berbagai penelitian.
1. Mencegah Kerontokan Rambut
Muhammad Alka Fakhrizal dan Kurnia Hadi Saputra dalam jurnalnya yang berjudul Potensi Daun Katuk dalam Mencegah Kerontokan Rambut menyebut kandungan pada daun katuk bermanfaat dalam mengurangi kerontokan rambut atau alopesia.
Daun katuk terbukti dapat mencegah kerontokan lantaran mengandung antioksidan bioaktif seperti karotenoid, flavonoid, dan fitokimia lainnya. Selain itu, daun katuk juga mengandung vitamin A, E, seng, besi, dan mineral yang baik untuk membantu pertumbuhan rambut.
Selain itu, komponen utama senyawa alkaloid daun katuk juga digunakan oleh masyarakat Malaysia sebagai obat topikal yang dicampur dengan susu untuk mengatasi kerontokan rambut.
Ekstrak daun katuk telah memberikan aktivitas pertumbuhan rambut yang signifikan pada konsentrasi 10%, 15%, 20%, dan 25%. Dalam pengujian aktivitas fraksi daun katuk, fraksi air menunjukkan aktivitas pertumbuhan rambut yang positif dibandingkan dengan fraksi n-heksana, etil asetat, dan kontrol positif.
2. Meningkatkan Kualitas Telur Ayam
Jurnal Rachmat Wiradimadja, dkk. juga menunjukkan pemberian daun katuk dalam formulasi ransum ayam berhasil memberikan efek positif bagi peningkatan kualitas telur. Hasil tersebut ditandai dengan peningkatan kandungan vitamin A dan warna kuning telur yang membaik.
Penelitian tersebut ia lakukan secara eksperimental terhadap 72 ekor ayam petelur yang berada dalam fase produksi yaitu berumur sekitar 30 minggu. 72 ekor ayam tersebut ia bagi ke dalam 3 kelompok perlakuan.
Kelompok pertama diberi ransum yang mengandung 0% tepung daun katuk, kelompok kedua diberi ransum yang mengandung 7,5% tepung daun katuk, dan kelompok ketiga ransum yang mengandung 15% tepung daun katuk. Ransum tersebut mengandung beberapa macam nutrien seperti protein kasar, kalsium, fosfor, vitamin A, dan lainnya.
Dari eksperimen tersebut, peneliti menemukan penggunaan daun katuk 15% dalam ransum memberikan kualitas telur dan kandungan vitamin A yang paling baik dibandingkan dengan perlakuan pemberian ransum tanpa daun katuk ataupun dengan penambahan daun katuk 7,5%.
3. Meningkatkan Produksi Susu Sapi Perah
Agik Suprayogi, dkk. dalam jurnal yang berjudul Peningkatan Produksi Susu Sapi Perah di Peternakan Rakyat Melalui Pemberian Katuk-IPB3 sebagai Aditif Pakan menyatakan inovasi teknologi katuk sebagai aditif pakan tersebut mampu memberikan respons positif dalam peningkatan produksi susu.
Institut Penelitian Bogor (IPB) sendiri berhasil membuat inovasi teknologi Katuk-IPB3 yang diyakini dapat membantu menyelesaikan masalah produksi susu nasional di tingkat peternakan sapi perah. Penelitian tersebut ditujukan untuk menguji produk Katuk-IPB3 sebagai aditif pakan yang berkhasiat memacu produksi susu.
Penelitian yang menguji 16 ekor sapi perah bangsa Friesian Holstein (FH) sebagai sampel ini dilakukan di Koperasi Peternak Bandung Selatan (KPBS), Pangalengan, Jawa Barat. 16 ekor sapi tersebut dibagi menjadi empat kelompok, yakni satu kelompok kontrol dan tiga kelompok perlakuan yaitu P-100, P-150, dan P-200.
Penelitian tersebut menemukan produksi susu meningkat signifikan pada seluruh tingkatan dosis, yaitu sekitar 34-40%. Respons tersebut diketahui berasal dari kelompok senyawa aktif pada daun katuk yang mampu meningkatkan aksi hormonal ataupun aksi metabolik sapi.
4. Meningkatkan Gairah Seksual pada Pria
Tanaman katuk merupakan salah satu tanaman afrodisiak, yaitu tanaman yang dapat merangsang gairah seksual dan meningkatkan libido yang rendah. Secara tradisional, tanaman afrodisiak biasa digunakan untuk menangani disfungsi seksual.
Diah Andini dalam jurnalnya yang berjudul Potential of Katuk Leaf as Aphrodisiac menyatakan daun katuk memiliki kandungan senyawa biosintesis steroid. Saat dikonsumsi, senyawa tersebut dapat meningkatkan konsentrasi androgen binding protein (ABP) melalui peningkatan konsentrasi hormon steroid, terutama testosteron dalam plasma.
Peningkatan kadar hormon testosteron tersebut tentu memiliki kaitan dengan peningkatan libido lantaran testosteron juga merangsang perilaku seksual pria dengan meningkatkan pelepasan dopamin dan neurotransmitter nitrergic. Selain itu, senyawa aktif saponin juga meningkatkan libido melalui mekanisme kerja langsung pada sistem saraf pusat dan jaringan gonad.
Selain itu, terdapat pula senyawa aktif flavonoid yang berperan dalam meningkatkan kadar hormon testosteron dan mendorong perilaku seksual pada pria. Melalui berbagai mekanisme tersebut, senyawa aktif dalam daun katuk dapat meningkatkan gairah seksual pria yang disebut juga sebagai efek afrodisiak.
5. Membantu Memproduksi dan Melancarkan ASI
Berdasarkan jurnal Efektivitas Ekstraksi Alkaloid dan Sterol Daun Katuk terhadap Produksi ASI yang ditulis oleh Soraya Rahmanisa dan Tara Aulianova, kandungan alkaloid dan sterol dalam daun katuk berhasil meningkatkan produksi ASI beberapa ibu menyusui yang mengalami gangguan produksi ASI.
24 responden yang terlibat dalam penelitian tersebut membuktikan konsumsi daun katuk berdampak signifikan pada produksi ASI. 12 ibu menyusui yang tidak mengonsumsi daun katuk dapat memproduksi 0-0,5 cc ASI.
Sementara itu, 12 ibu menyusui lainnya yang mengonsumsi daun katuk terlihat memiliki volume produksi ASI sekitar 0,6-1 cc. Padahal, produksi ASI mereka sebelum mengonsumsi daun katuk juga hanya sekitar 0-0,5 cc.
6 Manfaat Daun Katuk untuk Kesehatan
Selain berdasarkan penelitian-penelitian tersebut, daun katuk juga dipercaya memiliki khasiat-khasiat lainnya, terutama bagi kesehatan. Dikutip dari detikcom yang melansir laman Dr. Health Benefits, berikut beberapa manfaat daun katuk untuk kesehatan.
1. Merawat Kulit saat Masa Kehamilan
Sebelum menjadi ibu menyusui, tentu tidak ada salahnya untuk mengonsumsi daun katuk. Apalagi, daun katuk ternyata dipercaya bisa membuat kulit lebih halus, terutama dalam masa kehamilan.
2. Membantu Mencegah Osteoporosis
Karena memiliki kandungan kalsium yang baik, daun katuk juga dinilai ampuh untuk menjaga kesehatan tulang. Oleh karena itu, daun katuk dapat dikonsumsi untuk mencegah osteoporosis.
3. Mengobati Influenza
Dengan kandungan efedrin yang baik, daun katuk juga baik untuk dikonsumsi penderita influenza. Selain itu, efedrin juga dapat mencegah influenza, lho.
4. Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Melalui kandungan vitamin C dan zat klorofil yang tinggi, daun katuk juga berguna untuk sistem imun. Kandungan-kandungan tersebut bermanfaat untuk menghilangkan bakteri, virus, dan parasit pada jaringan tubuh manusia.
5. Antioksidan
Daun katuk terkenal karena zat antioksidannya yang tinggi. Senyawa tersebut berperan memperbaiki kerusakan sel-sel dalam tubuh yang disebabkan oleh paparan radikal bebas.
6. Mengobati Luka
Penelitian dari Journal of Natural Remedies mengungkap katuk bermanfaat mengobati luka pada permukaan kulit. Pasalnya, ekstrak daun katuk dapat membantu meningkatkan kontraksi luka, membantu menutup luka, dan dapat berperan sebagai anti peradangan.
Baca juga: Ternyata Begini Cara Tepat Makan Cokelat |
Cara Mengolah Daun Katuk
Sebelum mengonsumsi daun katuk, pastikan daun tersebut tidak dalam kondisi mentah. Pasalnya, proses pemanasan dari rebusan daun katuk itu mampu merusak sifat antiprotozoa. Jadi, racun-racun dalam daun katuk bisa berkurang atau bahkan hilang sepenuhnya.
Berikut cara membuat teh daun katuk:
1. Pilih daun katuk yang segar
2. Cuci daun katuk supaya bersih
3. Rebus dengan 250 ml air
4. Tunggu hingga mendidih
5. Setelah mendidih, tuang ke gelas
6. Anda juga bisa menambahkan madu atau lemon untuk menambah rasa
7. Teh daun katuk siap diminum.
Efek Samping Daun Katuk Jika Dikonsumsi Berlebihan
Meski memiliki segudang manfaat bagi kesehatan, tentu Anda dilarang untuk mengonsumsi daun ini secara berlebihan. Berikut efek samping atau dampak buruk dari mengonsumsi daun katuk yang berlebihan:
1. Berdampak buruk pada paru-paru, yang akan berisiko mengakibatkan penyakit bronkitis (infeksi saluran napas).
2. Daun katuk memiliki papaverine (alkaloid yang juga terkandung dalam opium) yang jika konsumsi berlebihan, akan membuat tubuh lemas.
3. Sesak napas
4. Kehilangan nafsu makan
5. Sulit tidur.
6. Mengonsumsi daun katuk mentah secara berkelanjutan sebanyak 150 mg per hari (dianggap jumlah yang besar), selama 2 minggu hingga 7 bulan akan menyebabkan kehilangan nafsu makan hingga sulit tidur.
Demikian berbagai macam manfaat daun katuk, lengkap dengan cara menyajikannya dan efek sampingnya jika dikonsumsi secara berlebihan. Semoga bermanfaat!
(iqk/iqk)