Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut menggelar Apel Gelar Pasukan dalam rangka Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB). Serta kesiapsiagaan menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi di Kabupaten Garut Tahun 2022.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut selaku Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut, Nurdin Yana mengungkapkan Kabupaten Garut merupakan daerah yang memiliki risiko bencana alam maupun non alam yang sangat tinggi. Berdasarkan Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) Tahun 2021, Garut menduduki peringkat risiko bencana ke-36 dari 514 kabupaten/kota seluruh Indonesia dan posisi ke-4 di Provinsi Jawa Barat.
"Oleh karena itu perlu dilakukan berbagai upaya penyelenggaraan penanggulangan bencana yang baik, terencana, terarah, dan efektif yang dimulai dari tahap prabencana, tanggap darurat, sampai pasca bencana," ucap Nurdin dalam keterangan tertulis, Rabu (26/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kesempatan ini, ia mengingatkan masyarakat untuk melakukan upaya pencegahan dan kesiapsiagaan di lingkungannya masing-masing. Mulai dari hal terkecil dengan membuang sampah pada tempatnya, melakukan pembersihan saluran drainase secara berkala, tidak mendirikan bangunan di daerah rawan bencana, dan senantiasa menjaga alam dan lingkungan.
"Kami juga mengimbau agar masyarakat dapat kembali mengaktifkan siskamling, untuk melakukan pemantauan situasi di lingkungan, serta agar dapat senantiasa menjaga dan meningkatkan budaya gotong-royong," katanya.
Lebih lanjut, Nurdin mengungkap apel ini digelar sebagai upaya pemerintah daerah dalam rangka peningkatan kesiapsiagaan dan kapasitas daerah dalam menghadapi ancaman bencana. Khususnya bencana hidrometeorologi di Kabupaten Garut yang selalu mendominasi di musim penghujan.
Selain itu, pihaknya juga memperingati Bulan PRB (Pengurangan Risiko Bencana) yang jatuh setiap bulan Oktober. Peringatan tahun ini mengusung tema 'Bersama Kita Tangguh' dengan tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap budaya sadar bencana, mitigasi, dan pengurangan risiko bencana. Sekaligus meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi di Kabupaten Garut dan meningkatkan kapasitas daerah dalam penanggulangan bencana.
"Sebagaimana diamanatkan oleh Presiden Republik Indonesia, pada Rakorna Penanggulangan Bencana Tahun 2022 yang lalu, mitigasi dan pengurangan risiko bencana harus menjadi fokus di dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana, baik di tingkat nasional maupun di daerah," lanjutnya.
Nurdin juga mengungkapkan paradigma penanggulangan bencana yang dulunya berfokus kepada upaya-upaya darurat, kini telah bergeser kepada upaya pencegahan, mitigasi, dan pengurangan risiko bencana. Ia berharap terlaksananya apel gelar pasukan ini dapat meningkatkan peran dan partisipasi aktif dari seluruh masyarakat dan seluruh pihak terhadap kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.
"Kami juga mengimbau dan mengingatkan kepada seluruh pihak dan seluruh masyarakat yang terlibat dalam upaya penanggulangan bencana, untuk selalu meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap ancaman bencana yang mungkin timbul, khususnya bencana hidrometeorologi yang umumnya mendominasi di musim hujan saat ini," harapnya.
Ia menambahkan prakiraan musim penghujan Tahun 2022 dan 2023 yang dikeluarkan oleh BMK menyebut Jawa Barat sudah memasuki musim penghujan. Puncaknya diperkirakan akan berlangsung pada penghujung tahun 2022 hingga awal tahun 2023.
"Oleh sebab itu kami mengimbau agar seluruh pihak dapat senantiasa meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan tadi, dalam rangka menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi, sehingga dapat memberikan respons cepat, serta dapat meminimalisasi dampak yang diakibatkan oleh bencana hidrometeorologi," tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Garut, Satria Budi berharap apel gelar pasukan ini menciptakan sebuah kolaborasi yang dapat menyatukan persepsi. Juga menyatukan langkah untuk bersama-sama melaksanakan pelayanan kepada masyarakat ketika terjadi bencana.
Sebagai informasi, Apel Gelar Pasukan ini berlangsung di Lapangan Sekretariat Daerah (Setda), Jalan Pembangunan, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut. Apel tersebut diikuti kepala SKPD, Organisasi kemasyarakatan, para relawan kebencanaan , dan satgas/TRC dari SKPD terkait.
(fhs/ega)